loading...

Sinopsis Jodha Akbar episode 534 by Sally Diandra

Sinopsis Jodha Akbar episode 534 by Sally Diandra. Jalal sedang berkumpul bersama kedua istri kesayangannya Salima dan Rukayah dan ibunya, mereka sedang membahas soal Jodha yang telah terbukti kesurupan arwah Laboni, Jalal baru percaya kalau Jodha benar benar kesurupan setelah melihatnya dengan mata dan kepalanya sendiri.

Sementara itu, Abu Fazal dan Rahim membawa Shahabudhin ke sebuah ruangan “Shahabudin, katakan padaku dengan jujur, apakah kamu telah memprovokasi pangeran Murad ?” Abu Fazal langsung to the point mengutarakan maksud dan tujuannya “Aku akan pergi menjauh dari Agra” ujar Shahabudin “Kamu tidak akan pergi kemana mana, Shahabudin !” ujar Rahim geram, Rahim segera memerintahkan para prajuritnya untuk memasukkan Shahabudin ke penjara “Kita akan memutuskan hukuman untuknya nanti saja” ujar Rahim

Keesokan harinya, Jalal berkumpul dengan para menteri kepercayaannya “Saat ini Ratu Jodha sedang dirasuki oleh arwah setan” Salim terkejut “Bagaimana itu bisa terjadi, ayah ?”, “Lalu apa yang akan kamu lakukan sekarang, Yang Mulia ?” Abu Fazal merasa prihatin dengan Jodha “Kita harus menemukan penyihir yang bernama Yogi Uday, sebelumnya dia telah menyelamatkan aku dengan bantuan Ratu Jodha, aku yakin dia bisa menolong kita, aku akan pergi mencari dia” ujar Jalal cemas “Baiklah, ayah ,,, aku akan menemani kamu” Salim segera menghampiri ayahnya “Tidak ! Kamu lebih baik disini dan mengurus semua orang disini dan tidak ada seorangpun yang menemui Ratu Jodha, aku tidak ingin arwah setan itu menyakiti Ratu Jodha” ujar Jalal kemudian berlalu meninggalkan mereka. Sepeninggal Jalal, Fazal berkata “Kita sebaiknya jangan membicarakan soal Shahabudin dulu sekarang pada Yang Mulia”, “Aku setuju dengan pendapatmu, Abu Fazal” ujar Rahim, Todar Mal hanya menganggukkan kepalanya tanda setuju.

JA logo 100Di kamar Rukayah, Rukayah sedang merenung dan sedikit terguncang, dirinya teringat ketika Jodha menamparnya malam itu, tepat pada saat itu Hoshiyar datang padanya sambil membawa nampan berisi jus dalam gelas, Rukayah kaget, hingga nampan yang dibawa Hoshiyar itu terbalik dan jatuh berantakan di lantai “Untung saja, arwah setan itu hanya menamparmu, Yang Mulia Ratu” Hoshiyar mendekati Rukayah sambil bersimpuh di bawah tempat tidur Rukayah, sementara Rukayah duduk sambil ketakutan di tepi ranjang “Jika kamu berdebat terus dengannya pada saat itu maka bisa jadi dia akan melawan kamu juga” Rukayah semakin panik dan ketakutan “Kita tidak tahu kenapa dia bisa selalu berada di belakang kita, seperti saat itu ketika Dammu membuat aku mengatakan kata kata kasar tentang kamu dan sekarang anaknya menghina kamu” ujar Hoshiyar cemas “Iya, kamu benar Hoshiyar, awalnya aku tidak menyadari apa apa tapi sekarang aku mengerti semuanya, perilaku Jalal pada saat Meena Bazaar, itu juga karena perempuan itu, dia sedang dalam pengaruh mereka dan kali ini perilaku Ratu Jodha padaku juga karena perempuan ini, Ratu Jodha tidak pernah melakukan ini, aku hanya bisa berdoa semoga Ratu Jodha bisa segera terbebas dari pengaruh arwah setan ini dan semuanya kembali normal seperti biasa” ujar Rukayah sedih

Siang itu akhirnya Jalal berhasil menemui Yogi Uday di goanya, Jalal telah berdiri di sebelah Yogi Uday yang sedang bersemedi di atas sebuah batu besar “Assalamu’alaikum Yogi Uday” Jalal memberikan salam sambil tertunduk lemah “Salam, Yang Mulia ,,, bagaimana kabar Ratu Jodha ?” Jalal hanya bisa tertunduk lemah “Aku tahu mengapa kamu ada disini, Ratu Jodha sedang dalam pengaruh Laboni” ujar Yogi Uday sambil berdiri “Tapi bukankah kamu telah membunuh Laboni malam itu ?” Jalal merasa heran “Iya itu benar, Yang Mulia ,,, tapi arwahnya masih bergentayangan disini karena dia mempunyai sebuah keinginan yang belum terwujud dan arwahnya ingin memenuhi keinginan tersebut, dia telah mengontrol tubuh Jodha untuk memenuhi keinginannya dan membalas dendam, aku akan mencoba untuk mencoba membebaskan Ratu Jodha dari pengaruhnya, aku harus memanggil arwahnya dari sini” ujar Yogi Uday “Tapi apakah Ratu Jodha akan selamat dari semua ini ?” Jalal semakin cemas “Aku akan mencobanya, Yang Mulia” kemudian Yogi Uday memberitahu Jalal tentang rencananya menjebak Laboni, Jalal mendengarkan dengan seksama.

Sementara saat itu Salim sedang duduk di taman seorang diri, Anarkali tiba tiba menghampirinya sambil menutup matanya namun Salim hanya diam saja “Kenapa kamu tidak menemui aku ?” Salim menghela nafas “Ada beberapa masalah di dalam istana” Salim kemudian menceritakan tentang arwah setan yang mempengaruhi ibunya, Anarkali cemas dan gelisah ketika mendengar cerita tersebut seraya berkata “Aku juga telah mendengar cerita ini”, “Aku baru menyadari ketika aku membicarakan soal kita berdua ke ibuku, dia bisa langsung setuju dalam waktu yang singkat, dia tidak memikirkan perasaan Maan Bai, aku baru mengerti bahwa itu bukan ibuku yang sedang berbicara, waktu dia bilang tentang cinta, katanya cinta itu sesuatu yang harus kita dapatkan meskipun kita telah meninggal dunia” ujar Salim sedih “Aku tahu kalau ibumu itu orang yang sangat religius, aku yakin tidak akan terjadi apa apa padanya” Anarkali memberikan semangat ke Salim “Aku juga berharap demikian” ujar Salim sambil memeluk Anarkali

Di dalam kamar Jodha, Jodha sedang duduk termenung seorang diri, sementara Laboni memperhatikannya sambil duduk ditepi ranjang dengan menyandarkan tangannya di sebuah guling, Laboni tersenyum senang. Tak lama kemudian Laboni menghilang, Jodha kaget dan Jalal menemui Jodha dengan perasaan sedih melihat kondisi Jodha “Yang Mulia, kamu darimana ? Aku sangat khawatir padamu” ujar Jodha bingung “Bagaimana perasaanmu sekarang ?”, “Kamu ada disini sekarang, maka aku merasa baik baik saja” ujar Jodha cemas, Jalal memandangnya sedih “Aku pikir aku ingin bermain catur bersama kamu, Ratu Jodha” Jodha tersenyum masam “Itu ide yang bagus, Yang Mulia” Jalal kemudian menepukkan tangannya dan pelayan datang membawa papan catur untuk mereka, Jalal membimbing Jodha untuk duduk di kursi dan mereka terlibat permainan catur bersama, ketika sudah setengah permainan berjalan, tiba tiba Laboni muncul dan duduk di belakang Jalal sambil tersenyum ke arah Laboni, Jodha panik melihatnya.

Diruang keluarga, Jalal kembali berkumpul dengan anggota keluarga inti kerajaan seperti Hamida, Salima, Rukayah, Salim dan Moti “Jalal, kapan Yogi Uday akan memulai aksinya ?” Hamida merasa semakin cemas “Malam ini, ibu”, “Ibu berdoa semoga semuanya baik baik saja, aamiin” ujar Hamida sambil menengadahkan tangannya ke atas “Ayah, aku pikir tidaklah baik membiarkan ibu pergi kesana sendirian” sela Salim “Aku tahu, Salim ,,, kamu pasti khawatir pada ibumu tapi Uday itu penyihir yang hebat, aku sangat berharap dia bisa menyelamatkan ibumu” ujar Jalal sambil menempuk bahu Salim

Malam pun tiba, Uday sedang melakukan ritual sihirnya di dalam hutan, Jodha yang telah kerasukan arwah Laboni sedang tidur tiduran di kamarnya, tak lama kemudian dia mendengar mantra mantra bergema di telinganya, Jodha merasa gelisah seraya berkata “Siapa itu yang telah membacakan mantra mantra ?” Jodha marah dan gelisah sambil mondar mandir di kamarnya, Jodha menuju ke pintu dan segera menutup pintu kamarnya, akan tetapi mantra mantra itu terus terngiang di telinganya, Jodha semakin murka, di cobanya menutupi kedua telinganya dengan guling tapi tidak suara mantra itu berkurang “Aku tidak akan membiarkan dia yang membacakan mantra mantra itu !” ujar Jodha dengan wajah yang menyeramkan dengan rambut panjangnya yang berantakan, make up di wajahnya yang rusak dengan memar merah di dahi akibat terkantuk meja dan lingkaran hitam di matanya

“Aku tidak akan membiarkannya ! Aku tidak akan membiarkannya !” ujar Jodha marah dengan tatapan matanya yang tajam dan menyeramkan sambil membuka pintu kamarnya, Jodha segera keluar menuju halaman istana, di tengah halaman Jodha menjadi semakin histeris sambil menutupi kedua telinganya. Dari kejauhan, dari atas balkon Jalal melihat perilaku Jodha dengan perasaaan sedih, Salim juga memperhatikan tingkah laku ibunya dari jendela kamarnya, sementara Salima, Rukayah dan Moti juga ikut melihat perilaku Jodha yang mulai aneh dan menyeramkan. Hamida menemui Jalal sambil memegang bahu Jalal “Aku sangat mengkhawatirkannya, ibu ,,, aku sangat berharap tidak terjadi apa apa padanya” ujar Jalal sedih “Jangan khawatir, Jalal ,,, Tuhan selalu bersama orang orang yang beriman, Tuhan bisa saja menguji mereka akan tetapi tidak akan bisa menyakiti mereka” Hamida berusaha menenangkan perasaan Jalal “Kamu benar, ibu ,,, aku harus percaya pada Uday, aku tidak akan mengikuti Ratu Jodha” di luar halaman istana Jodha berjalan menuju ke pintu gerbang istana, Moti dan Rukayah berdoa untuk keselamatan Jodha.

Di dalam hutan, Jodha mulai memasuki hutan dimana Uday sedang membacakan mantra mantra untuknya “Uday ! Kamu telah melakukan hal yang tidak baik dengan memanggil aku kesini ! Kamu telah memanggil kematianmu sendiri bukan aku !” ujar Jodha sambil tertawa terbahak bahak “Hanya Tuhan yang bisa memutuskan siapa yang akan mati terlebih dulu ! Aku mempunyai kemampuan untuk membebaskan orang dari setan semacam kamu, Laboni ! Hari ini adalah malam yang sangat suci, kamu akan melemah pada malam ini, itulah mengapa aku memanggil kamu kesini !” ujar Uday lantang “Hah ! Kamu tidak tahu seberapa kuat kekuatanku, Uday !”, “Kamu harus segera pergi dari dunia ini, Laboni !” Jodha segera menggelengkan kepalanya dengan wajahnya yang menyeramkan “Tidak ! Aku tidak akan pergi ! Aku akan membawa Jalal dan orang yang telah membunuh aku ! Ada bagusnya juga kamu memanggil aku ! Kamu telah menolong Jodha untuk membunuh aku ! Dan hari ini aku akan balas dendam !”

“Aku tidak akan membiarkan itu semua terjadi, kamu yang harus pergi dari tubuh Ratu Jodha !” Uday segera mengucapkan kembali mantra mantranya dan mulai melemparkan serbuk yang membuat pembatas dengan api yang berkobar, sehingga Jodha tidak bisa menembus ke arahnya, Uday melemparkan segenggam serbuk ke arah Jodha, Jodha terjatuh, Uday melakukannya beberapa kali, beberapa kali pula Jodha terjatuh, Jodha kemudian membalas menghajar Uday tapi Uday bisa selamat, Uday terus menerus mengucapkan mantra mantra ke arah Jodha, Jodha berteriak histeris sambil menutupi kedua telinganya “Hentikan semua ini ! Atau aku akan membunuhmu !” ujar Jodha dengan amarahnya, Jodha terduduk lemas di tanah dan tiba tiba Jodha berubah menjadi diri Jodha yang sebenarnya dan berkata “Uday, tolong selamatkan aku dari arwah Laboni, tolong Uday ... selamatkan aku” ujar Jodha dengan nadanya yang memelas, Yogi Uday memandangnya sambil tersenyum ke arah Jodha.... Sinopsis Jodha Akbar episode 535 by Sally Diandra.

Bagikan :
Back To Top