Sinopsis Jodha Akbar episode 533 by Sally Diandra. Keesokan harinya, tamu Jalal raja Multan memasuki istana, Jalal menyambut kedatangannya. Dari atas balkon, Murad melihat penyambutan tamu Jalal ini dengan tatapan kebencian, Shahabudin menghampiri Murad dan kembali meracuni pikiran Murad dengan pura pura sedih melihat kondisi Murad “Pangeran, aku bisa melihat bahwa kamu sedang terluka saat ini” ujar Shahabudin sedih “Hanya kamu yang bisa mengerti aku, penderitaanku”, “Penderitaanmu akan segera berakhir, pangeran ,,, aku akan menemukan cara dan secepat mungkin tahta itu akan menjadi milikmu, pangeran” tanpa mereka sadari rupanya Abu Fazal dan Rahim mendengarkan semua pembicaraan mereka dari bawah balkon, tak lama kemudian Shahabudin berlalu dari sana meninggalkan Murad. Sementara itu Abu Fazal dan Rahim mencoba mencegah Shahabudin, mereka berpapasan di tangga “Shahabudin, bagaimana kabarmu ?” Abu Fazal pura pura menyapa Shahabudin “Aku baik baik saja, aku saat ini sedang terburu buru pulang ke rumah, maaf ,,, aku harus pulang dulu” Shahabudin kaget ketika di cegat oleh Rahim dan Abu Fazal “Sebentar saja, Shahabudin ... kami ingin bicara sebentar saja, setelah itu kamu bisa pulang ke rumah” Shahabudin semakin panik “Ayooo, ikutlah dengan kami” akhirnya Shahabudin pasrah menuruti kemauan Rahim dan Abu Fazal dan mengikutinya pergi.
Di kamar Jodha, Jodha sedang merenung sedih di depan meja riasnya, Moti sedang membantunya berdandan, tak lama kemudian Laboni datang menghampirinya, Jodha langsung merasa gelisah begitu melihat kemunculan Laboni, Laboni duduk tepat di depan Jodha seraya berkata “Kamu ini terlihat cantik, sebentar lagi akan malam, pasti akan menyenangkan” ujar Laboni sambil memegang dagu Jodha “Jodha, kamu ini telah berubah, kebiasaanmu telah berubah” Moti terlihat cemas memikirkan majikannya ini “Iya, aku tahu, Moti” ujar Jodha sedih penuh dengan nada penyesalan “Ketika kamu mengetahui ini semua, mengapa kamu melakukan semua ini, Jodha ?” Laboni menatap Moti dengan perasaan tidak suka dan marah, Laboni segera merasuki tubuh Jodha dan membentak Moti “Siapa kamu yang berani beraninya mengatakan semua ini ke aku ?” Moti kaget ketika tiba tiba perangai Jodha berubah kembali dengan membentaknya “Diam kamu ! Aku harus segera pergi ke pesta kerajaan, bantu aku berdandan, aku sudah lapar !” Moti panik dan gugup membantu Jodha berdandan sehingga belum juga Moti mengenakan gelang di tangan Jodha, Jodha sudah tidak sabar dan menepis tangan Moti lalu segera meninggalkannya begitu saja dengan muka cemberut “Jodha, jangan pergi dulu, kamu ini belum selesai” namun Jodha tidak menggubrisnya “Sepertinya ada yang tidak beres pada diri Jodha, sepertinya Jodha sedang kerasukan arwah setan” Moti merasa semakin cemas dan gelisah.
Jodha memasuki ruangan pesta, saat itu Jalal sedang bersama tamu tamunya di sebuah meja makan menyambut para tamunya, Duta besar dari kerajaan Inggris menyapa Jodha dengan bahasa inggris namun Jodha hanya membalasnya dengan mengucapkan “Salam” dengan sikap angkuhnya “Ratu Jodha, kamu kan tahu bahasa mereka maka lebih baik balaslah ucapannya dengan bahasa mereka juga” Jodha panik dan tegang karena Laboni yang merasuki tubuh Jodha tidak bisa menggunakan bahasa inggris “Aku menghormati bahasanya makanya aku mempelajarinya tapi mereka saat ini sedang melakukan bisnis dengan kita maka seharusnya mereka mempelajari bahasa kita dan ritual kita juga” ujar Jodha angkuh “Pemikiran yang bagus, Ratu Jodha” ujar Jalal bangga. Tak lama kemudian makanan mulai di sajikan di meja makan, Jalal menyilahkan para tamunya untuk menikmati makanan tersebut, sementara para ratu ada di ruangan sebelah terpisah oleh tirai tipis. Jodha duduk bersama para ratu yang lain, dilihatnya makanan yang ada di meja para ratu bukanlah makanan yang di sukainya, sementara itu dilihatnya di meja para pria ada semangkok daging kesukaannya, tanpa pikir panjang, Jodha segera keluar dari ruang makan para ratu dan masuk ke ruang para pria sambil menatap daging tersebut seperti orang kelaparan, semua orang merasa bingung ketika Jodha masuk ke dalam ruang makan para pria, semua orang segera berdiri dan Jodha segera duduk di sebelah Jalal, Jodha mencium aroma daging tersebut seperti orang kesurupan dan mulai menyantap daging itu dengan lahap, cara makan Jodha benar benar memalukan, tidak ada sopan santunnya sama sekali, semua orang disana merasa terkejut melihat perangai Jodha, Jalal juga sangat malu melihat kelakuan istrinya yang aneh di depan para tamunya.
Di kamar Jodha, Jodha sedang terbaring di ranjangnya sambil menyeringai senang karena kekenyangan dan memainkan rambutnya yang panjang, tepat pada saat itu Jalal memasuki kamarnya dan berteriak padanya “Ratu Jodha !” Jodha kaget dan segera terbangun “Yang Mulia, aku telah menunggu kamu” ujar Jodha manja “Ratu Jodha, apa yang kamu lakukan tadi itu tidak baik ! Kamu telah memasuki ruang makan pria dan caramu makan tadi sangatlah memalukan !” Jalal mulai marah ke Jodha “Aku tadi sangat lapar jadi aku datang ke ruang makan pria untuk makan” Jodha berusaha membela diri dengan gayanya yang manja “Kamu kan seharusnya bisa memintanya, lalu mulai kapan kamu makan daging ?” Jalal merasa heran dengan keanehan Jodha karena Jodha adalah seorang vegetarian alias selama hidupnya tidak pernah memakan daging “Maafkan aku, Yang Mulia ,,, aku lupa, sudahlah lupakan saja, ayo sini duduk disebelahku” Jodha berusaha membujuk Jalal “Apa yang dikatakan oleh orang orang itu benar, kamu memang telah berubah, jika ada suatu masalah, kamu bisa menceritakannya ke aku, ada apa Ratu Jodha ? Apa yang terjadi dengan kamu ?” Jalal merasa semakin penasaran “Aku hanya mencintaimu, Yang Mulia ,,, aku ingin dalam pelukkanmu, aku hanya menunggu kamu, ayooolah sini” Jodha berusaha kembali membujuk Jalal untuk duduk di tepi ranjang “Kamu tidak membutuhkan aku tapi kamu itu membutuhkan istirahat, istirahatlah, mungkin dengan seperti itu maka kamu akan segera membaik” ujar Jalal sambil menolak tangan Jodha dan pergi begitu saja meninggalkan Jodha sendirian, Jodha marah ketika Jalal menolak ajakannya “Aaarrrhhhhgggggg !!!! Memangnya kenapa ? Apa yang terjadi dengan melihat aku makan daging ?” Jodha marah pada dirinya sendiri, tiba tiba Jodha tertawa cekikikan “Tapi itu memang makanan yang enak dan ketika Jalal menjauh dari aku, maka dia akan menjadi suamiku selamanya” ujar Jodha sambil ketawa cekikikan
Di ruang keluarga, Jalal sedang ngobrol dengan Hamida, Salima dan Rukayah “Ibu, aku tidak mengerti apa yang terjadi dengan Ratu Jodha ?” Jalal masih merasa heran dengan perangai Jodha yang aneh “Kita seharusnya bertanya pada Moti, karena Moti yang banyak menghabiskan waktunya bersama Jodha” tak lama kemudian Moti datang menemui mereka “Moti, apakah ada yang terjadi dengan Ratu Jodha ?” Moti bingung dan cemas “Aku sendiri juga tidak tahu, Yang Mulia ... tapi dia berbuat seperti ini sepertinya dia itu bukan Jodha yang aku kenal selama ini, dia mulai membentakku, dia juga menghisap hookkah dan memakan daging juga, ini sepertinya ada arwah lain yang merasuki tubuhnya pada malam hari dan itu bukan Jodha” semua orang yang mendengarnya terkejut “Aku mempunyai orang pintar yang terkenal namanya Gul Rung, dia pasti mempunyai solusi untuk semua permasalahan ini” Jalal heran dan tidak percaya dengan semua ini “Ratu Jodha itu orang yang sangat mulia dan wanita yang tangguh yang aku kenal, bagaimana bisa dia kerasukan arwah setan ?”, “Itu juga bisa terjadi padamu, Jalal ,,, jadi kita harus hati hati sekarang” Hamida mencoba menyakinkan Jalal “Meskipun aku tidak percaya pada apa yang ibu katakan tapi bisa kita coba”, “Yang Mulia, melihat perilaku Ratu Jodha yang aneh itu, aku rasa itu adalah benar” sela Salima “Baiklah, panggil Gul Rung sekarang” ujar Jalal, Hamida segera memerintahkan pelayannya untuk memanggil Gul Rung, tak lama kemudian Gul Rung menemui mereka, Gul Rung melihat kesana dan kesini, melihat ke sekitar ruangan seperti merasakan sesuatu yang aneh “Gul Rung, aku telah banyak mendengar tentang kemampuannmu, aku merasa ada seseorang telah merasuki tubuh Ratu Jodha, beberapa hari ini dia telah berperilaku sangat aneh” Gul Rung mendengarkan penjelasan Hamida sambil memperhatikan sekitar ruangan “Itu bisa dengan mudah di deteksi, ibu Suri Hamida” Gul Rung kemudian mulai membaca ayat ayat suci dan berkata “Yang Mulia, di istana ini ada arwah setan yang bergentayangan” semua orang terkejut “Saya bisa merasakan keberadaannya”, “Apakah kamu yakin ?” Jalal masih tidak pecaya dengan hal ini “Saya ingin bertemu langsung dengan Ratu Jodha, Yang Mulia” ujar Gul Rung
Di kamar Jodha, Jodha sedang terbaring di ranjangnya, sementara salah satu pelayannya sedang memijat kaki Jodha ketika Hamida dan Gul Rung menemuinya “Jodha, kenalkan dia ini kerabat ibu, namanya bibi Gul Rung, ibu ingin mengenalkannya ke kamu” Jodha hanya tersenyum melihat kehadiran ibu mertuanya dengan seorang perempuan setengah baya “Ibu tinggal dulu ya, kalian ngobrol ngobrol dulu” Hamida segera meninggalkan Gul Rung dan Jodha, Gul Rung bisa melihat keanehan pada diri Jodha, Gul Rung segera duduk di samping Jodha seraya berkata “Bolehkan aku melihat tanganmu ?” Jodha memberikan tangannya ke Gul Rung, Gul Rung memperhatikan telapak tangan kiri Jodha, sementara itu Jalal, Rukayah, Salima, Hamida dan Moti memperhatikan Jodha dari luar melalui sebuah celah dengan perasaan was was dan cemas.
Gul Rung segera mengucapkan ayat ayat suci ke arah Jodha, Jodha mulai merasa gelisah seraya berkata “Kamu mau menyakiti aku ? Lepaskan tanganku !” namun Gul Rung tetap mengucapkan ayat ayat suci “Apa yang kamu pikirkan ? Apakah kamu kira aku ini bodoh ? Aku bukan Jodha !” Gul Rung terus menatap Jodha sambil terus mengucapkan ayat ayat suci, Jodha tertawa cekikikan seraya berkata “Apakah kamu kira kamu bisa mengalahkan aku ? Aku akan menunjukkan padamu kekuatanku sekarang !” Jodha langsung melempar Gul Rung ke lantai, Gul Rung bangun lagi dan terus mengucapkan ayat ayat suci ke arah Jodha, Jodha turun dari ranjang dengan wajahnya yang menyeramkan dan merangkak mengikuti kemana Gul Rung berjalan dan tak lama kemudian Jodha segera mencekik Gul Rung dan mengangkatnya ke atas, semua orang yang melihat dari luas terkejut dan cemas “Aku adalah Laboni ! Namaku Laboni ! Tidaklah baik mempermainkan Laboni !” ujar Jodha dengan suara menyeramkan, Gul Rung tidak berdaya karena terkecik lehernya, sementara itu di luar ruangan Jalal panik dan hendak menolong Jodha
“Aku harus masuk ke dalam, Ratu Jodha sedang berada dalam masalah, arwah Laboni telah merasuki tubuhnya” Rukayah segera menghentikan Jalal “Jangan Jalal, saat ini keadaannya sangat berbahaya” Rukayah ketakutan begitu pula Hamida, Salima dan Moti namun Jalal tetap bersikeras akan masuk dan menemui Jodha. Saat itu Gul Rung di hempaskan Jodha ke lantai dengan keras hingga tidak sadarkan diri “Dia datang kesini bermaksud mempermainkan aku, rasakan akibatnya !” Jodha menatap Gul Rung yang terkapar di lantai dengan darah mengalir melalui mulutnya “Ratu Jodha !” panggilan Jalal membuat Jodha panik dan segera berbalik ke arah Jalal dengan wajah ketakutan “Yang Mulia, aku tidak tahu apa yang terjadi pada perempuan ini, tadi dia sedang ngobrol denganku lalu kemudian di terjatuh dan pingsan seperti itu” Jalal pura pura tidak mengetahui apa Jodha perbuat “Mungkin dia terkena serangan jantung, Yang Mulia”, “Iya, bisa jadi mungkin seperti itu” Jalal segera memanggil pelayannya untuk mengangkat tubuh Gul Rung, para pelayan segera datang dan mengangkat tubuh Gul Rung “Aku harus membebaskan Jodha dari cengkramana arwah setan ini” bathin Jalal dalam hati dengan perasaan was was... Sinopsis Jodha Akbar episode 534 by Sally Diandra.