loading...

Sinopsis Jodha Akbar episode 559 by Sally Diandra

Sinopsis Jodha Akbar episode 559 by Sally Diandra. Di tenda Jalal, tabib sedang mengoleskan obat yang dibuat Jodha untuk Jalal, ketika tabib sedang membalurkannya di leher dan dahi, Nisar datang menemuinya “Bagaimana keadaanmu, Yang Mulia ?” saat itu Jalal sedang terbaring lemas di ranjangnya “Aku baik baik saja sekarang, aku akan segera merasa lebih baik lagi dan aku akan pergi berburu” Nisar hanya tersenyum masam “Jangan bicara seperti itu, Yang Mulia, berburu tidaklah begitu penting, kami semua berdoa demi kesembuhanmu” Nisar pura pura menghibur Jalal “Kamu tidak akan bisa pergi berburu, Jalal ,,, karena racunku akan segera melumpuhkanmu” bathin Nisar dalam hati “Aku datang kesini untuk mengundang kamu, kebetulan ada beberapa orang yang meminta pada kami untuk mengijinkan mereka tinggal disini dan mereka akan menari di pesta perayaan kami, kamu pasti akan merasa baikkan di pesta nanti tapi jika kesehatanmu sedang tidak baik maka aku akan mengatakan pada mereka kalau pesta ini tidak jadi” ujar Nisar dengan harap harap cemas “Aku sebenarnya juga ingin meninggalkan ranjang ini, mungkin aku akan merasa baikkan disana nanti” Nisar tersenyum mendengar ucapan Jalal “Terima kasih, Yang Mulia ,,, aku harap kamu tidak akan melupakan pesta perayaan nanti” ujar Nisar kemudian berlalu dari hadapan Jalal, sepeninggal Nisar, Jalal berkata dalam hati “Aku harus datang ke pesta perayaan itu untuk mengetahui siapa dari pihakku yang telah berkhianat padaku, aku akan menyelidiknya” bathin Jalal sambil menahan amarahnya

Utusan Rukayah menyuruh salah satu pelayan untuk mengirimkan surat resmi yang dipalsukan oleh Rukayah ke ruang kerja Salima beserta makanan yang dibawanya, sang pelayan menemui Salima yang masih asyik dengan pekerjaannya mengecek surat surat resmi bisnis rempah rempah “Salam Ratu Salima, saya membawakan makanan untuk anda”, “Iya, taruh saja disitu” ujar Salima tanpa melihat pada pelayan, pelayan langsung mengambil kesempatan ini dengan menaruh surat yang dipalsukan Rukayah itu ditempat surat surat yang sedang dicek oleh Salima kemudian berlalu dari sana, saat itu bagian keuangan sedang bersama Salima “Mirsa, aku lupa kalau pesanan ekspor dari negara Turki, ambil suratnya dan berikan pada tuan Todar Mal” Mirsa mengangguk menuruti perintah Salima “Katakan pada tuan Todar Mal kalau pesanannya harus tepat waktu ya” Mirsa segera pergi dari sana

JA logo 100Jodha sedang bersiap siap untuk menari di pesta perayaan “Jodha, pikirkanlah sekali lagi, bagaimana jika Nisar mengenali kamu ?” ujar Moti cemas “Dia tidak akan mengenali aku dengan pakaian seperti ini” ujar Jodha mantap “Jika terjadi sesuatu padamu maka aku siap menyerang” ujar Rahim cemas, Jodha segera menunjukkan sebuah belati pada mereka dan berkata “Jangan khawatir, aku adalah seekor singa betina dan seorang Rajvanshi, meskipun aku harus melenyapkan nyawa musuh demi Yang Mulia, aku akan melakukannya, aku akan mencari Yang Mulia bagaimanapun caranya” ujar Jodha tegas

Jalal sedang bersiap siap sambil mengenakan jubahnya, Maan Singh menemuinya “Yang Mulia, kamu yakin akan ikut bagian dalam acara ini ? Mereka bisa saja memberikan kamu racun lagi” ujar Maan Singh cemas “Aku akan menerima resiko itu, Maan Singh” Maan Singh segera geleng geleng kepala “Aku akan menemani kamu, Yang Mulia”, “Mengapa ?” Jalal heran “Karena aku bukan hanya salah seorang menterimu tapi kamu juga adalah pamanku dan pembimbingku dan lagi aku telah berjanji pada bibi Jodha untuk menjaga kamu, aku telah melakukan satu kesalahan tapi itu tidak akan terjadi lagi kali ini” Jalal menatap Maan Singh bangga “Aku bangga padamu, Maan Singh ,,, kita harus mencari tahu siapa yang terlibat dengan Nisar !” ujar Jalal kemudian bersama sama Maan Singh keluar dari tendanya

Di tenda utama, Nisar sedang berkumpul bersama sama dengan orang prang Inggris “Kali ini aku telah menaruh racunnya pada pojok pojok gelas, lambat laun racunnya akan bekerja secara perlahan lahan, tidak ada seorangpun yang tahu bahwa dia mati karena racun, semua orang akan berfikir kalau dia mati karena demam” mereka semua tertawa, tepat pada saat itu Jalal memasuki ruangan tersebut bersama Maan Singh dan Abu Fazal, mereka semua memberikan salam pada Jalal, Jalal membalas salam mereka kemudian duduk di salah satu kursi “Aku suka sekali menikmati tarian” Nisar mengangguk kemudian memberikan Jalal minuman anggur, Jalal menerima gelas itu dengan senyuman namun Jalal tidak meminumnya, dia hanya membaui aroma dari anggur tersebut, tiba tiba Jalal mulai batuk batuk, Maan Singh segera menghampirinya dan dengan sengaja menyenggol gelas yang dipegang Jalal, hingga gelas itu lepas dari tangan Jalal dan tumpah ke tanah, Nisar dan orang orang Inggris yang ada disana terkejut, Jalal terus menerus batuk batuk “Rasanya aku tidak enak badan” ujar Jalal sambil terbatuk batuk “Aku akan membawanya ke tendanya, kalian bisa memulai pestanya” Jalal dan Maan Singh segera meninggalkan tempat tersebut, ketika mereka sampai di pintu masuk tenda, Jalal sebenarnya berpapasan dengan Jodha yang hendak memasuki tenda utama bersama dengan penari lainnya, namun mereka berdua tidak menyadari kehadiran mereka masing masing, saat itu Jodha menutupi wajahnya dengan dupatta “Siapa ini orangnya yang sudah meninggalkan pesta begitu cepat ?” bathin Jodha sambil menoleh sekilas kebelakang namun tidak bisa mengenali orang tersebut yang sebenarnya adalah Jalal “Waaah, kalian telah datang ,,, sekarang kalian bisa memulai menari” ujar Nisar dengan senyumnya yang mengembang, Jodha dan para penari yang lain mulai menari, sambil menari Jodha mencoba mencari dimana Jalal berada “Dimana Yang Mulia berada ? Kenapa tidak ada disini ?” hingga akhirnya tarian mereka pun selesai, ketika para penari hendak meninggalkan mereka tiba tiba Nisar menghentikan Jodha “Tunggu sebentar ! Kamu yang ditengah tinggal disini, sedangkan yang lainnya boleh pergi” Jodha yang berada ditengah segera berhenti, Nisar langsung menghampirinya, Nisar memperhatikan Jodha dari atas sampai bawah, Jodha menutupi wajahnya dengan dupattanya “Memangnya ada apa ? Apakah kalian tidak suka dengan tarian kami ?” Nisar tersenyum memandangi Jodha “Aku menyukai tarianmu tapi aku merasa, rasanya aku pernah bertemu dengan kamu di suatu tempat” Jodha kaget “Bagaimana kamu bisa melihat aku ? aku datang ke kota ini untuk yang pertama kalinya, wajahku ini biasa saja jadi mungkin saja ada yang wajahnya mirip aku pada beberapa perempuan yang lain” bela Jodha dengan suaranya yang genit dan dibuat buat “Kamu benar, kamu menari sangat indah” ujar Nisar kemudian menyuruh pengawalnya untuk memberikan sekantong koin emas untuk Jodha, Jodha menerimanya kemundian pergi meninggalkan mereka

Sesampainya di tenda, Rahim segera menghampiri Jodha “Ibu, kita harus segera meninggalkan tempat ini, Nisar bisa saja mencurigai kita” ujar Rahim cemas “Bagaimana bisa kita meninggalkan tempat ini tanpa Yang Mulia, Rahim ,,, dia datang ke tempat ini tapi tidak terlihat dimanapun, aku tidak bisa meninggalkan tempat ini tanpa Yang Mulia” Jodha bersikeras tetap ingin bertahan disana “Aku tidak dapat mengambil resiko yang menyangkut nyawamu, ibu ,,, lebih baik kita kembali ke Agra dan kembali lagi kesini dengan pasukan yang lengkap untuk menyerang mereka” ujar Rahim gusar “Aku tidak bisa mengambil resiko itu, Yang Mulia bisa saja dalam bahaya”, “Ibu, kita pergi besok pagi dan ibu harus menerima ini karena ini adalah perintah Mariam Makani” ujar Rahim

Di tenda salah satu orang Inggris, nampak orang Inggris itu sedang minum minuman anggur sambil membayangkan betapa cantiknya dan gemulainya Jodha menari, Nisar menemuinya dan berkata “Kamu suka dengan pesta tadi ?” orang Inggris itu tersenyum “Penari yang ditengah tadi (Jodha) sangat eksotik dan aku sangat menyukainya” Nisar tersenyum senang “Anggaplah dia sebagai milikmu, aku akan mengatur untuk mengirimkan dia ke tendamu malam ini” kedua bola mata orang Inggris itu berbinar terang “Pertemanan kita akan semakin langgeng jika kamu melayani aku seperti ini” mereka berdua tertawa bersama “Tapi ingat perempuan dari suku pedalaman itu tidak mudah ditaklukkan”, “Dia akan menjadi milikku ! Aku menginginkan dia !” Nisar tertawa senang kemudian meninggalkan orang Inggris tersebut

Di tenda Jodha, salah satu preman pengawal Nisar menemui Jodha dan berkata “Tuan Nisar mengirimkan pesan kalau kamu harus melayani salah satu temannya yaitu orang Inggris, kamu harus bisa membuatnya bahagia malam ini” Jodha menganggukkan kepalanya “Ya, aku akan datang” ujar Jodha, preman itupun berlalu dan berpapasan dengan Rahim di pintu tenda “Ibu, kamu mau kemana ?” Rahim kelihatan semakin cemas “Nisar ingin mengirimkan Jodha untuk melayani dan menghibur salah satu orang Inggris, Rahim” sela Moti gusar “Itu tidak baik kalau ibu pergi kesana”, “Aku akan menjaga diriku, ini adalah kesempatan untuk masuk ke dalam tenda mereka dan mengecek Yang Mulia, ini adalah kesempatan terakhir karena kita harus pergi besok, percayalah padaku, Rahim ,,, ibu bisa mengatasi hal ini sendiri” ujar Jodha mantap kemudian berlalu dari sana

Malam itu Jodha memasuki tenda salah satu orang Inggris, salah satu pengawal Nisar bertanya “Kamu mau pergi kemana ?” Jodha segera berhenti dan menutupi wajahnya seraya berkata “Aku sedang mencari tenda orang Inggris yang memanggilku tadi” ujar Jodha “Pergilah ke sisi sebelah sana !” ujar pengawal dan ketika Jodha hendak menuju ke tenda tersebut, tak disangka sangka ternyata Jodha melihat Murad sedang bersama Nisar memasuki sebuah tenda dan mereka terlibat sebuah pembicaraan yang cukup serius, Jodha terkejut melihatnya

Akhirnya Jodha memasuki tenda orang Inggris yang memanggilnya, orang Inggris itu tersenyum nakal melihat kehadiran Jodha “Kamu telah datang, marilah masuk” Jodha masih berdiri mematung disana dan berkata “Tuan Nisar mengirimkan aku untuk melayanimu” orang Inggris itu mendekati Jodha “Kalau begitu duduklah dulu, jangan khawatir” Jodha menurut dan duduk di kursi, orang Inggris itu juga duduk disebelahnya “Siapa namamu ? Kalau aku namaku Smith, kamu ?” ujar Smith dengan logat Inggrisnya, Jodha terlihat ragu ragu dan berkata dalam bahasanya sendiri “Kamu ingin tahu namaku ? Namaku Phulwa” orang Inggris itu semakin mendekat sambil ikut ikutan menyebut nama Jodha “Siapa ? Phulwa ,,, Phulwa ,,, kamu itu sangat cantik dan pakaianmu ini terlihat sangat menakjubkan, bolehkah aku melihat gelang gelangmu itu” ujar Smith sambil berusaha memegang tangan Jodha dan semakin mendekatkan tubuhnya ke arah Jodha, namun tiba tiba Jodha mengeluarkan sebuah belati dan di acungkannya belati itu ke arah leher Smith dan berkata “Jangan pernah mencoba untuk mendekati aku !” ujar Jodha dalam bahasa Inggris “Kamu bisa berbahasa Inggris ?” Smith nampak kaget dan terkejut “Ya ! Aku tahu bahasamu dengan baik dan apa kamu pikir kamu bisa melakukan semuanya ? Tidak ! Kamu tidak akan bisa karena aku adalah Jodha istri dari Yang Mulia Raja Jalalludin Muhammad Akbar dan aku juga seorang ksatria !” orang Inggris itu berusaha untuk mendekati Jodha “Tidak masalah siapa kamu sebenarnya karena aku menyukai kamu, kamu tidak bisa mengalahkan aku” Jodha berusaha menyerangnya dengan belati tapi Smith langsung melempar Jodha ke ranjangnya dan ketika Smith hendak mendekat lagi, Jodha segera menebaskan belatinya ke arah leher Smith hingga leher Simth berdarah dan tak lama kemudian Smith pun mati, Jodha sangat marah melihatnya... Sinopsis Jodha Akbar episode 560 by Sally Diandra.

Bagikan :
Back To Top