Sinopsis Jodha Akbar episode 560 by Sally Diandra. Di istana Agra, Hoshiyar menemui Rukayah dikamarnya, saat itu Rukayah sedang terbaring di ranjang dan ketika Hoshiyar hendak berkata tiba tiba Rukayah menghentikan ucapannya dan berkata “Aku tahu kamu mau bilang apa bahwa surat palsu itu telah sampai di tangan Ratu Salima kan, ketika Jodha kembali nanti maka dia akan menghadapi berbagai macam masalah” ujar Rukayah sambil tertawa terbahak bahak
Di tengah hutan, di tenda Nisar, Murad sedang bersama Nisar “Aku telah mendengarkan apa katamu, aku telah berbicara dengan beberapa Raja, mereka akan membantu kita ketika kita merebut tahta kerajaan” ujar Murad senang “Kamu akan menjadi Raja yang lebih baik dari pada Raja Jalal” puji Nisar dengan wajah penuh kepura puraannya “Aku akan meninggalkan tempat ini besok” Nisar heran “Kenapa begitu cepat ?”, “Rasanya tidak baik kalau berlama lama disini” ujar Murad cemas “Sebelum kamu menjadi seorang Raja, kami akan menahan Jalal disini, kami tidak akan membunuh dia, kami akan melakukan sesuai yang kamu inginkan” ujar Nisar kemudian meninggalkan Murad
Jodha keluar dari tenda orang Inggris yang dibunuhnya, Jodha segera memasuki tendanya sendiri, Rahim melihat ada noda darah ditangan Jodha “Ibu, apa yang terjadi ?” Moti juga khawatir seperti Rahim ketika melihat ada noda darah di tangan Jodha “Aku tidak akan membiarkan mereka !” ujar Rahim geram sambil mengangkat pedangnya “Rahim, tidak terjadi apa apa padaku, darah ini adalah darah orang Inggris itu, dia berusaha melewati batasannya” Rahim nampak marah “Aku tidak akan membiarkannya !”, “Aku sudah menghukumnya, Rahim ,,, dia sudah mati sekarang” Jodha kemudian menceritakan semua kejadiannya di tenda orang Inggris itu kepada Rahim dan Moti “Secepat mungkin mereka akan tahu kalau kamu yang telah membunuh orang Inggris itu, Nisar bisa menangkap kita, kita harus segera pergi dari tempat ini !” ujar Rahim panik “Kamu benar, Rahim” kemudian mereka bertiga merencanakan sesuatu sambil berbisik bisik
Salah seorang pelayan memasuki tenda orang Inggris yang terbunuh sambil membawakan minuman, ketika sesampainya disana, dilihatnya ada mayat orang Inggris itu, si pelayan langsung berteriak “Ada pembunuhan !” para prajurit yang mendengarnya segera menghampiri pelayan dan bertanya “Ada apa ?”, “Tuan Smith terbunuh, tuan” kepala prajurit mencoba mengecek kondisi mayat Smith dan ternyata benar Smith telah mati, kepala prajurit segera menemui Nisar di tendanya dan mengabarkan tentang insiden pembunuhan itu “Siapa yang berani melakukan itu ? Dia itu orang penting ! Kita harus menghabisi pembunuhnya, siapa yang tadi bersama tuan Smith ?” Nisar teringat kalau dia menyuruh Jodha ke tenda Smith “Aku ingat, perempuan yang bernama Phulwa itu yang menemui tuan Smith, panggil semua orang kesini !” perintah Nisar
Para prajurit memasuki tenda Jodha dan tidak menemukan siapa siapa disana “Itu berarti mereka telah membunuh tuan Smith dan kali ini mereka melarikan diri untuk menyelamatkan nyawa mereka” para prajurit menggeledah tenda Jodha dan mereka menemukan sebuah pedang di dalam tenda tersebut “Bagaimana bisa seorang perempuan mempunyai senjata yang seperti ini ?” ujar kepala prajurit merasa heran
Maan Singh dan Abu Fazal keluar dari tenda Jalal dan melihat para pengawal sedang berlari kesana kemari, mereka langsung menghentikannya “Ada apa ini ? Kenapa kalian berlari larian ?”, “Ada seorang perempuan yang membunuh orang Inggris yang bernama tuan Smith dan perempuan itu melarikan diri” ujar sang prajurit “Kita seharusnya memberitahukan hal ini pada Yang Mulia” ujar Abu Fazal “Jangan ! Saat ini Yang Mulia sedang kurang enak badan” jawab Maan Singh cemas “Baiklah, kita akan menyelidikinya dulu” ujar Abu Fazal
Para prajurit memasuki hutan dan berusaha mencari Jodha, Rahim dan Moti, mereka berlari lari di dalam hutan, para prajurit ada dibelakang mereka “Mereka sangat dekat sekali dengan kita, ibu ,,, kita harus bersembunyi” ujar Rahim cemas “Baiklah, kita bersembunyi” mereka segera bersembunyi di balik semak semak tepat pada saat itu beberapa prajurit telah sampai di tempat mereka berada, Jodha dan Rahim mencoba untuk membunuh prajurit itu secara diam diam tanpa suara hingga akhirnya mereka berhasil membunuh para prajurit “Beberapa prajurit lagi pasti ada di belakang kita, ibu ,,, kita harus segera pergi dari sini !” mereka bertiga segera pergi meninggalkan tempat itu, tiba tiba Moti terjatuh ketika mereka sedang berlari, kaki Moti terluka “Ada apa, Moti ? Kamu kenapa ?” Jodha segera melihat kaki Moti dan mencabut duri yang menancap di kakinya “Kamu tidak bisa berjalan sekarang, kita harus berhenti disini” ujar Jodha cemas “Tidak, tidak, Jodha ,,, kalian berdua pergi saja dulu, nyawamu lebih penting” Jodha menggelengkan kepalanya “Tidak ! Kamu telah memberikan seluruh hidupmu untukku dan sekarang kamu meminta aku pergi, aku tidak akan pergi, Moti” Jodha kemudian menyuruh Rahim untuk mencari tempat yang aman yang dekat dengan mereka “Kita akan berhenti dulu disini, Rahim” Rahim menuruti perintah Jodha. Tak lama kemudian Jodha bersama sama dengan Rahim dan Moti memasuki sebuah tempat yang tersembunyi “Ini adalah tempat yang aman, kita akan tinggal disini dulu sampai bibi Moti merasa kondisinya lebih baik” Jodha menyetujui usulan Rahim “Rahim, ada sesuatu yang harus aku ceritakan padamu, aku tadi melihat Murad sedang bersama sama dengan Nisar” Rahim terkejut “Apa yang dia lakukan bersama Nisar disana ?”, “Aku juga tidak tahu” ujar Jodha cemas. Ketika dirasa kondisi di luar sudah aman, Rahim meminta Jodha dan Moti keluar dari tempat persembunyian dan kembali pulang ke Agra.
Di istana Agra, Salima sedang berbincang bincang dengan Hamida dan Rukayah “Ibu, ibu tidak usah khawatir, Ratu Jodha itu sangat berani, aku yakin dia akan menyelesaikan semua permasalahan ini” salah satu pelayan menemui mereka dan mengabarkan “Mariam Makani, Ratu Jodha telah kembali bersama pangeran Rahim” Hamida dan Salima sangat bahagia mendengarnya, tak lama kemudian Jodha menemui ibu mertuanya bersama Moti yang masih terluka kakinya, Jodha memberikan salam pada Hamida, Hamida segera memeluknya dengan penuh haru “Ibu, kami tidak bisa menemukan Yang Mulia dan Maan Singh disana” ujar Jodha sedih “Ratu Salima, dimana Murad ?”, “Tadi dia telah pulang tapi kemudian pergi lagi katanya ada beberapa pekerjaan yang harus ditanganinya” ujar Salima “Rahim, kalau begitu panggil semua menteri untuk datang ke ruang rapat” Rahim menuruti perintah Jodha dan berlalu dari sana
Di ruang rapat istana, semua menteri telah berkumpul “Kalian semua harus segera mencari setiap petunjuk yang berhubungan dengan Yang Mulia, terus awasi gerak gerik Nisar dan anak buahnya” setelah rapat selesai, para menteri segera meninggalkan tempat tersebut, Rahim menghampiri Jodha dan berkata “Ratu Jodha, kenapa kamu tidak menceritakan tentang Murad pada ibu Salima ?”, “Kita tidak mempunyai cukup bukti untuk menentangnya, Rahim ,,, aku memberikan tanggung jawab ini padamu dan sebelum kita mempunyai bukti apa apa yang bisa memberatkan dia, jangan ceritakan apapun pada Ratu Salima” tepat pada saat itu Salima memasuki ruang sidang bersama sama Todar Mal “Ratu Jodha, satu masalah lagi telah terjadi” ujar Todar Mal “Surat pesanan yang kita terima untuk ekspor ke Turki adalah minggu depan akan tetapi menurut jasa pengirimnya tertanggal hari ini” Jodha terkejut mendengar penjelasan Salima ... Sinopsis Jodha Akbar episode 560 by Sally Diandra