Sinopsis Ashoka Samrat episode 558 by Sally Diandra. Di istana di Agra, Hoshiyar menemui Rukayah sambil membawakan makanan kesukaan Rukayah “Ratu Rukayah, aku telah membawa makanan kesukaanmu, makanlah” Rukayah melihat makanan tersebut dan bertanya “Ini makanan kesukaanku ? Bahkan anjing saja tidak mau memakannya !” Rukayah langsung melempar makanan itu “Bawakan aku makanan yang lain !” Hoshiyar segera berlalu meninggalkan Rukayah “Apa yang Jodha pikirkan tentang dirinya sendiri ? Dia telah memberikan semua bisnisnya pada Salima ! Salima itu tidak pantas mendapatkannya ! Dia melakukan itu karena dia itu takut memberikan tugas itu padaku karena aku akan mengambil posisinya ! Kamu akan lihat, Jodha ,,, apa yang akan aku lakukan selama kamu tidak ada di istana ini ! Bisnismu akan hancur !” ujar Rukayah sambil tertawa terbahak bahak sambil bercermin di kaca riasnya
Malam itu, Rahim, Jodha dan Moti sedang menyamar, Rahim menghampiri tenda para preman “Kami ingin tinggal disini untuk sementara waktu, kami sedang dalam perjalanan, kami mohon agar kami bisa tinggal disini” kepala preman tersebut bertanya “Apa yang kalian butuhkan ?”, “Kami akan pergi ke suatu tempat, kami ingin tinggal disini untuk sementara waktu dan saudara perempuanku (Jodha) akan membuatkan kalian semua makanan dan juga akan menari untuk kalian “Itu tidak mungkin dilakukan disini, pergilah dari sini !” bentak kepala preman “Jika aku ingin menemukan Yang Mulia maka aku harus tinggal hanya disini saja” bathin Jodha dalam hati “Kami tidak akan mengganggu kalian, kami akan membuatkan makanan yang enak untuk kalian semua dan juga akan menghibur kalian dengan menari, tolonglah aku mohon, kami ini orang miskin” ujar Jodha dengan wajah memelas dan sedikit genit, preman itu memperhatikan Jodha dengan tatapan mereka yang liar “Baiklah, kalian bisa tinggal di sini tapi kamu harus menuruti perintah kami !”, “Kami akan mengikuti semua perintahmu, terima kasih tuan” ujar Rahim, kemudian mereka diantar ke tempat mereka menginap, Jodha kemudian membisikkan sesuatu ke telinga Rahim “Rahim, ingat ! Kita harus bisa menemukan Yang Mulia” Rahim mengangguk menyetujui ucapan Jodha
Moti sedang mengambil air di sebuah sumur yang berada ditengah tengah tenda para preman, Jodha menghampirinya sambil mengambil air di sumur tersebut “Moti, apakah kamu bisa menemukan Yang Mulia ?”, “Aku belum menemukannya, Jodha” ujar Moti “Kamu bekerja di dapur kan ? Tanyakan pada mereka untuk siapa mereka memasakkan makanan itu” tepat pada saat itu dari keajuhan Jodha melihat ada Nisar sang penterjemah sedang berjalan di depannya “Bukankah dia ?” Jodha teringat siapa Nisar ketika di ruang sidang Dewan - E - Khaas Nisar datang sebagai penterjemah orang orang Inggris itu “Itu artinya Yang Mulia ada disini, dia tidak tahu aku ada disini, aku harus menyembunyikan wajahku darinya” ketika Jodha sedang berjalan ke tendanya sendiri, tiba tiba Nisar menghentikan langkahnya, Jodha langsung menutupi wajahnya dengan dupatta “Aku haus, aku minta air yang kamu bawa !” Jodha segera menuangkan bejana yang berisi air itu untuk Nisar, Nisar mengucapkan terima kasih kemudian pergi berlalu dari sana, Jodha menghela nafas lega.
Di istana Agra, Hamida dan Rukayah menemui Salima yang saat itu sedang sibuk mengurusi bisnis rempah rempah dengan memeriksa beberapa surat surat, bagian keuangan mengabarkan bahwa Turki telah memesan beberapa rempah rempah “Aku akan melihatnya nanti” ujar Salima “Salima, lebih baik kamu istirahat saja dulu” ujar Hamida “Iya, Ratu Salima ,,, dan lagi kamu bisa memberikan pekerjaan kamu ke aku juga” sela Rukayah “Ratu Rukayah, kamu telah memiliki banyak tanggung jawab, aku tahu kalau sangat tidak mudah mengurusi Hareem, itulah mengapa Ratu Jodha tidak ingin menganggu kamu” ujar Salima, tepat pada saat itu tiba tiba saja surat surat resmi yang sedang di cek oleh Salima jatuh ke lantai, Rukayah membungkuk berusaha membantu untuk mengambilnya kemudian secara diam diam disembunyikannya salah satu surat resmi tersebut, dan tak lama kemudian Rukayah pamit dan meninggalkan ruangan itu sambil membawa kertas tersebut.
Di tengah hutan di tempat Jodha menyamar “Rahim, kita bagikan obat obatan herbal disini dan cobalah untuk menemukan Yang Mulia” saat itu salah satu preman menghentikan mereka dan bertanya “Apa yang kalian lakukan di dekat tenda para prajurit “Aku membawa obat obatan herbal untuk para prajurit”, “Aku akan membawa untuk prajurit yang terluka” ujar salah satu prajurit, Rahim dan Jodha mulai melakukan pengobatan mereka, mereka menanyakan beberapa pertanyaan acak kepada para prajurit seperti kenapa mereka terluka dan lain sebagainya dengan tujuan untuk mendapatkan petunjuk dimana Jalal berada, namun semuanya nihil.
Sementara itu di tenda Jalal, Jalal sedang diobati oleh tabib, Maan Singh dan Abu Fazal juga menemaninya disana “Bagaimana kondisinya, tabib ?” tanya Maan Singh yang mulai merasa cemas dengan kondisi Jalal “Aku telah mencoba untuk mengeluarkan efek racunnya tapi semuanya berada di tangan Tuhan YME” ujar sang tabib pasrah
Di luar Rahim sedang membagikan obat obatan di klinik “Ratu Jodha, kita tidak menemukan apa apa yang memberikan petunjuk dimana Yang Mulia berada” Jodha mendengarkan penjelasan Rahim kemudian pergi berlalu dari sana. Jodha melihat lihat tenda yang lain sambil berusaha untuk mencari Jalal “Dimana dia berada ?” bathin Jodha dalam hati sambil memasuki salah satu tenda “Hei ! Apa yang kamu lakukan disitu ?” bentak salah satu prajurit “Di situ tidak ada siapa siapa didalam !”, “Aku hanya ingin membawakan obat obatan untuk orang orang yang terluka” prajurit tersebut langsung mengambil obat obatan yang dibawa Jodha, Jodha segera pergi meninggalkannya, tak lama kemudian Maan Singh keluar dari dalam tenda yang akan dimasuki Jodha tadi, prajurit memberikan obat dari Jodha kepada sang tabib “Seorang wanita memberikan obat obatan ini” tabib langsung menerimanya dan mulai membalurkannya ke Jalal
“Kita telah mencoba untuk menemukan Yang Mulia tapi tidak ada satupun yang mengetahui keberadaannya” ujar Rahim cemas “Tapi aku bisa merasakan kehadirannya di sini, Rahim” bisik Jodha “Kalau begitu seharusnya kita melihatnya disini, mungkin mereka mengirimkannya ke suatu tempat”, “Kita akan mengetahuinya dengan tinggal disini, aku tidak akan pergi dari sini, Rahim” Jodha bersikeras “Kita tidak bisa tinggal disini lebih lama lagi, Ratu Jodha ,,, jika mereka mencurigai kita maka kita akan tertangkap” salah satu preman menghampiri mereka dan berkata “Tuan Nisar memanggil kamu !” ujarnya kemudian berlalu dari sana “Mengapa dia memanggil aku saat ini ?”, “Aku akan menemanimu” pinta Rahim “Jangan Rahim ! Aku akan mengurusi semuanya, jika aku datang terlambat maka segeralah datang kesana” Jodha kemudian pergi bersama Moti
Di istana di Agra, Rukayah saat itu sedang memandangi surat resmi yang diambilnya tadi, Hoshiyar menemui Rukayah dikamarnya sambil membawa seorang gadis dari Gazala “Aku dengar kalau kamu bisa menyalin sebuah surat penting, sekarang tulislah surat seperti ini dan tulislah tanggalnya satu minggu kemudian !” ujar Rukayah sambil memberikan surat itu ke gadis tersebut “Pekerjaan akan segera diselesaikan !” tak lama kemudian gadis itu telah menyelesaikan pekerjaannya, Rukayah segera memberikan uang untuknya dan berkata “Kirimkan surat ini ke Ratu Salima” gadis dari Gazala itu segera pergi dari hadapan Rukayah “Salima akan mendapatkan surat resmi itu dan tanggalnya akan berakhir satu minggu kemudian, maka pengiriman barang barang akan datang terlambat satu minggu kemudian, Jalal akan merasa terhina lagi maka dia akan menyadari kalau Jodha itu telah berbuat kesalahan melakukan pekerjaan ini” Rukayah tertawa senang sambil membayangkan apa yang akan terjadi nanti “Namamu seharusnya di sebut sebagai Hoshiyar Begum (Ratu Hoshiyar), Yang Mulia Ratu” Rukayah tertawa terbahak bahak
Di tengah hutan, Jodha menemui Nisar bersama Moti “Aku dengar kalau kalian adalah penari yang hebat, kamu harus menari di pesta perayaan nanti, orang orang Inggris dan Raja akan datang ke pesta tersebut, jangan menari dengan penutup wajah, aku dengar kalau kamu adalah wanita yang sangat cantik, aku ingin melihat wajahmu” ujar Nisar dengan tatapannya yang liar “Aku akan menunjukkan sebuah tarian yang indah maka teman temanmu akan senang” ujar Jodha kemudian berlalu dari sana, sesampainya di tempat Rahim “Ratu Jodha, apa yang kamu lakukan ? Bagaimana kamu bisa menyetujuinya, kamu adalah seorang Ratu, kamu tahu kan statusmu, aku tidak akan membiarkan hal ini terjadi, aku akan membunuh Nisar !” ujar Rahim sambil mengeluarkan pedangnya, Jodha segera menghentikannya “Rahim, kamu tidak akan melakukan hal itu ! Yang Mulia saat ini sedang dalam bahaya, jika dia ada disini maka dia pasti akan menjadi bagian dalam pesta tersebut, apalagi Nisar bilang kalau Raja akan datang” mata Jodha berbinar terang “Kamu adalah seorang Ratu, Ratu Jodha !” Jodha menggelengkan kepalanya “Tidak, Rahim ! Aku hanyalah seorang istri yang sedang mencari suaminya dan kalau untuk itu aku harus melewati batasanku sendiri maka aku akan melakukannya” ujar Jodha ...Sinopsis Ashoka Samrat episode 559 by Sally Diandra.