loading...

Sinopsis Jodha Akbar episode 520 by Sally Diandra

Sinopsis Jodha Akbar episode 520 by Sally Diandra. Di istana kerajaan Mughal, Jalal sedang tertidur pulas, Jodha berjaga menemaninya sambil berbaring di sebelahnya, Jodha membelai wajah suaminya dengan penuh cinta kemudian mengambil sebuah gulungan benang berwarna kuning, Jodha mengikatkan benang itu di ujung bajunya dan di ujung baju Jalal dengan kencang “Maafkan aku Yang Mulia ... aku harus mengikat kamu seperti ini, karena hanya dengan cara ini aku bisa tahu, ketika kamu bangun di tengah malam nanti maka aku akan terbangun juga, aku akan melindungimu Yang Mulia dengan apapun caranya” ujar Jodha sambil berbaring di sebelahnya.

Keesokan harinya, di kamar Murad, Murad sedang meminum minuman keras sendirian, tak lama kemudian pamannya Haidar, Shabudhin datang menemuinya sambil membawa minuman keras yang lain yang sangat special dalam sebuah teko “Pangeran Murad, ini buat kamu” ujar Shabudhin sambil menyodorkan teko yang berisi anggur special itu “Mengapa ? Apa alasannya ?” tanya Murad penuh selidik “Karena gelarmu akan meningkat, aku telah mengirimkan anak buahku untuk membunuh pangeran Salim, semua orang pasti mengira kalau Maharana Prataplah yang membunuh pangeran Salim maka kamu akan kembali mendapatkan mahkotamu dan tahta kesultanan Mughal” Murad tersenyum sinis “Kalau begitu, bagaimana kalau kita sekarang menikmati minuman ini ?” ujar Shabudin “Sampai aku belum dapat berita kematiannya, aku tidak akan minum minuman dulu !” ujar Murad lantang “Kamu tidak akan menunggu lama, pangeran” ujar Shabudhin kemudian berlalu meninggalkan Murad sendirian.

Sementara itu di medan perang, Salim sangat marah “Kenapa kita tidak bisa menemukan Maharana Pratap ?”, “Aku juga tidak tahu, dimana mereka dan apa yang mereka makan ?” ujar Rahim yang juga merasa penasaran. Di lain sisi, Maharana Pratap dan pasukannya sedang makan daun daunan kering dan buah buahan “Siapkan pasukan kita untuk penyerangan besar besaran, kita akan mendapatkan makanan dari penyerbuan ini !” perintah Maharana Pratap kepada para menterinya.

JA logo 100Jodha sedang merasa bimbang di kamarnya sambil memikirkan Laboni “Kalau Leela itu bukan penyihir lalu siapa yang melakukan ini semua ? Aku harus mencari tahu” Jodha bergegas keluar dari kamarnya menuju ke kamar Laboni, begitu masuk ke dalam kamar Laboni, Jodha berusaha bersembunyi di balik tirai, dilihatnya Sangram Sigh sedang duduk bersimpuh di bawah kaki Laboni sementara Laboni duduk di atas ranjangnya “Kamu itu orang yang baik dan sekarang kamu telah menjadi seekor anjing, mengapa kamu ke sini ?” Jodha sangat terkejut melihat ulah Laboni ke Sangram Sigh “Sekarang, kamu adalah pelayanku ! Nyawamu ada di ujung tanganku” ujar Laboni sambil menjentikkan jemarinya kemudian tertawa terbahak bahak “Apa yang di katakan oleh Yoginath itu benar ! Sangram Sigh sudah dalam kekuasaan mereka dan dia telah membunuh adik sepupuku, Leela” bathin Jodha dalam hati, tiba tiba dari arah pintu keluar salah satu pelayan menyapa Jodha “Salam Malika Hind” suara sapaan pelayan membuat Laboni kaget begitu mengetahui kalau Jodha memasuki kamarnya, Laboni segera menyuruh Sangram Sigh untuk berdiri, tak lama kemudian Jodha memasuki kamar Laboni “Salam kakak ...” Laboni berusaha menyapa Laboni “Maaf, aku datang kesini untuk berbicara denganmu, aku tidak tahu kalau ternyata kamu sedang sibuk dengan Sangram Sigh, kalau begitu aku akan datang lain waktu saja” ujar Jodha sambil tersenyum dan meninggalkan mereka berdua, Laboni merasa lega sementara Sangram Sigh menatap dengan pandangan yang kosong.

Di halaman istana, Hoshiyar sedang menangis meratapi nasibnya, salah satu pelayan mendatangi Hoshiyar dan bertanya “Apa yang terjadi, Hoshiyar ?”, “Ratu Rukayah sekarang telah menolak melihat wajahku” ujar Hoshiyar sedih “Mungkin seseorang telah melakukan ilmu sihir padamu, Hoshiyar ... bisa jadi ada seseorang yang cemburu padamu karena kamu itu pelayan special Ratu Rukayah” ujar pelayan, sesaat Hoshiyar tersadar kemudian berdiri dan berkata “Iyaa, bisa jadi kamu benar, suatu saat nanti aku akan menemukan orang itu dan akan aku hadapkan ke depan Ratu Rukayah dan mengakhiri orang itu !” ujar Hoshiyar geram

Di dalam kamar Laboni, Laboni mulai menyanyi dan menari untuk menarik perhatian Jalal, saat itu Jalal sedang berada di sidang Dewan - E - Khaas bersama para menterinya, mereka sedang membahas masalah politik yang cukup serius, namun tiba tiba Jalal kembali terpengaruh oleh sihir Laboni, Jalal tidak bisa mendengar pembicaraan para menterinya, yang terdengar hanya nyanyian Laboni yang tiba tiba saja menghipnotis dirinya, Jalal tidak mempedulikan para menterinya, Jalal segera berdiri dari singgasananya dan pergi meninggalkan mereka semua, para menteri Jalal merasa heran dengan sikap Jalal yang aneh. Ketika Jalal sedang menuju ke kamar Laboni, Jodha berpapasan dengan Jalal di halaman istana “Yang Mulia .... kamu mau kemana ?” Jalal hanya diam saja, tidak menggubris ucapan Jodha, Jodha merasa yakin kalau Jalal sedang terpengaruh oleh Laboni, Jodha mencoba untuk mengikuti Jalal dari belakang dan ternyata benar Jalal menuju ke kamar Laboni, saat itu Laboni masih asyik menari dan menyanyi sambil berbaring di kamarnya, Jalal menatapnya dari pintu kamar, sementara Jodha mengintip dari balik tirai, mengintai mereka.

Begitu melihat kehadiran Jalal di kamarnya, Laboni sangat senang sekali dan langsung menyambut Jalal dengan mesra, Jodha melihat semua ini, Laboni merapatkan tubuhnya di tubuh Jalal sambil tersenyum, Jalal menatap Laboni dengan tatapan mata yang kosong namun terpesona “Salam kakak ipar, bagaimana kamu bisa kesini ?” tanya Laboni manja “Aku mendengar suaramu dan aku tidak bisa menghentikan diriku sendiri untuk datang kesini untuk melihat bakatmu” ujar Jalal sambil terus menatap Laboni “Kalau begitu masuklah” Laboni memegang tangannya dan mengajak Jalal masuk ke kamarnya, Laboni membelai wajah Jalal lembut, Jodha tidak suka melihat pemandangan ini ketika suaminya di rayu oleh perempuan lain, tiba tiba Jalal merasa bingung dan gelisah “Apakah kamu baik baik saja, kakak ?” tanya Laboni bingung “Dimana aku ini ?” tanya Jalal bingung “Kamu datang kesini untuk melihat aku menyanyi bukan ?” Jalal nampak gelisah “Aku seharusnya pergi dari sini” ujar Jalal kemudian berlalu meninggalkan Laboni sendirian “Untung saja, Yang Mulia akhirnya tersadar ... terima kasih Dewa, Engkau telah memberikan kekuatan padanya” bathin Jodha dalam hati, sementara Laboni merasa kesal ditinggal begitu saja oleh Jalal.

Saat itu Jodha masih bersembunyi di dalam kamar Laboni dibalik tirai, Jodha bisa melihat ketika Laboni ngobrol dengan Dammu “Sebenarnya ada apa dengan mantra mantra sihirku yang telah aku lancarkan pada Jalal ? Apakah ada patung Dewa Khrisna lagi ?”, “Aku sendiri juga tidak tahu, ibu ... tapi sepertinya sudah tidak ada patung Dewa lagi, ibu” ujar Laboni, Jodha mendengarkan semua pembicaraan mereka “Kalau begitu, sekarang kita tinggal menunggu level ketiga, Laboni” Jodha terkejut mendengarnya “Jangan khawatir, ibu ... aku akan memanggil Jalal malam ini, kita akan segera tahu siapa orangnya yang telah menganggu mantra mantra kita” ujar Laboni sambil memilin milin rambutnya dan tersenyum senang

Tepat tengah malam, ketika Jalal dan Jodha sedang tertidur pulas, tiba tiba kembali Jalal merasa gelisah dalam tidurnya, rupanya Laboni mulai beraksi di kamarnya sambil membelai belai boneka jelmaan Jalal dan berkata “Bangunlah Jalal ... datanglah padaku, dengarkan suaraku ... sudah saatnya kita menyatu malam ini, datanglah Jalal” sementara itu Jalal yang mulai kembali terhipnotis oleh suara Laboni, mulai gelisah dan terbangun, Jodhapun ikut terbangun dan segera mencopot benang yang diikatkannya dibajunya dan dibaju Jalal “Yang Mulia, ada apa ?”, “Tidak apa apa, Ratu Jodha ... aku hanya merasa tidak enak saja” ujar Jalal sambil hendak pergi keluar kamar namun Jodha segera menghentikannya, Jodha tahu kalau ini pasti karena pengaruh sihir Laboni “Tidak apa apa, Yang Mulia ... ayoo sini lebih baik kamu tidur dipangkuanku, aku akan menyanyikan lagu pengantar tidur untukmu agar perasaanmu lebih enak” Jalal pun menurut dan membaringkan kepalanya di pangkuan Jodha, Jodha membelai belai rambut suaminya lembut dan mulai menyanyikan lagu Sooja Sooja, namun Jalal tidak bisa menikmati lagu Jodha seperti biasa, Jalal masih merasa gelisah “Hentikan, Ratu Jodha ! Aku tidak ingin mendengarnya !” tiba tiba Jalal terbangun dan berteriak ke arah Jodha, Jodha segera bangun dan mendekati suaminya “Yang Mulia, biasanya kamu suka mendengarkan lagu ini ?”, “Iyaaa, aku memang menyukainya tapi kali ini aku tidak ingin mendengarkannya, aku merasa tidak nyaman, aku harus pergi dari sini !” Jodha tahu kalau pengaruh sihir Laboni masih bekerja “Yang Mulia, aku tahu satu tempat dimana kamu akan merasa nyaman” kemudian Jodha menggandeng tangan Jalal dan mengajaknya masuk ke kamar mandi kerajaan, Jodha membelai wajah Jalal lembut kemudian Jodha mulai masuk ke dalam kolam pemandian dengan baju lengkapnya, Jalal hanya terdiam sambil melihatnya, Jodha kemudian duduk di dalam kolam pemandian dan mulai membasahi wajahnya dan membelai wajahnya sendiri di depan Jalal untuk menggoda Jalal “Mari sini, Yang Mulia ... kamu akan merasa nyaman disini, kamu selaku suka mandi bersamaku kan ?” Jalal menganggukkan kepalanya.

Sementara itu di kamar Laboni, Laboni merasa kesal karena Jalal tidak segera menemuinya padahal dia sudah menunggunya sedari tadi “Siapa lagi yang telah menghentikan Jalal untuk mendatangi aku ?” tak lama kemudian salah satu pelayannya memberikan informasi ke Laboni “Tuan putri, saat ini Yang Mulia sedang bersama Ratu Jodha di kamar mandi” Laboni sangat terkejut... Sinopsis Jodha Akbar episode 521 by Sally Diandra

Bagikan :
Back To Top