loading...

Sinopsis Jodha Akbar episode 467 by Sally Diandra

Sinopsis Jodha Akbar episode 467 by Sally Diandra. Masih ditempat Jodha disekap, setelah Jalal berhasil melumpuhkan Syarifudin dan anak buahnya dibantu oleh Maan Sigh dan anak buahnya yang datang tepat pada sinopsisjodhaakbar.blogspot.com 4671waktunya, saat itu mereka bersiap siap hendak pulang ke Agra “Yang Mulia, bagaimana kondisi, Mehtab ?” Jodha penasaran dengan kondisi Mehtab anak Bhaksi Bano “Dia masih sakit, Ratu Jodha ... kita harus meninggalkan tempat ini segera dan kembali ke Agra secepatnya” tak lama kemudian mereka meninggalkan tempat tersebut. Sepanjang perjalanan ke Agra, Jodha dan Jalal menunggangi kuda bersama, Jodha berada didepan sedangkan Jalal berada dibelakang “Yang Mulia, mengapa jantungmu berdegup sangat kencang ?” Jodha yang berada didepan Jalal bisa merasakan debaran jantung Jalal yang berdetak begitu cepat “Paling tidak sekarang jantungku bisa berdetak, Ratu Jodha ... jika sesuatu terjadi pada kamu maka jantungku ini pasti akan berhenti berdetak”, “Aku selalu menantimu untuk datang secepatnya menyelamatkan aku” Jalal memeluk Jodha dari belakang “Petunjuk yang kamu berikan itu sangat menakjubkan, Ratu Jodha ... petunjukmu itulah yang membuat aku bisa mencapai tempat ini”, “Saat itu aku sangat khawatir kalau saja kamu tidak mengerti petunjukku”, “Aku harus datang padamu, Ratu Jodha ... aku tidak akan meninggalkan kamu bahkan sampai kapanpun”, “Aku juga tidak akan meninggalkanmu, Yang Mulia” Jalal semakin memeluk Jodha erat diatas kuda yang mereka tunggangi bersama.

Sementara itu Bhaksi Bano sudah mencapai tempat Syarifudin bersembunyi, Bhaksi melihat Syarifudin yang terbaring lemah dengan luka disekujur tubuhnya dengan salah satu tangannya yang hilang. Bhaksi mencoba memeriksa Syarifudin, ternyata suaminya itu masih hidup, Bhaksi membantu Syarifudin duduk bersandar disebuah batu “Air ... Air ... Air ... Aku butuh air ... Tolong air ...”, “Disini cuma ada anggur” tak lama kemudian Bhaksi Bano meminumkan anggur itu ke Syarifudin, lalu mengeluarkan sebotol opium dari balik sakunya “Ini akan mengurangi rasa sakitmu” Bhaksi menyuruh Syarifudin menjilat opium tersebut, setelah memakannya Syarifudin tertawa kecil “Tuhan telah membuat seorang perempuan itu kuat, aku telah memberikan kamu begitu banyak penderitaan akan tetapi kamu tetap tidak membiarkan aku mati, kamu tahu kenapa aku meminta pada Jalal untuk menukar Jodha dengan kamu ? Itu bukan berarti karena aku mencintai kamu akan tetapi karena aku ingin balas dendam padamu dan lihat kan kamu malah datang sendiri kesini” Syarifudin merasa bahwa Bhaksi Bano telah melakukan tindakan yang bodoh dengan mendatangi tempatnya “Kamu akan balas dendam padaku hanya jika sinopsisjodhaakbar.blogspot.com 4672kamu hidup, Syarifudin !” Bhaksi Bano merasa geram dengan suaminya yang tidak juga berubah meskipun dia sudah kehilangan tangannya “Kamu tidak bisa membunuhku, Bhaksi” Syarifudin meragukan kemampuan istrinya itu “Aku telah mencampurkan racun dalam anggur yang kamu minum tadi berserta opium” tiba tiba Syarifudin terbatuk batuk “Bhaksi ! Selamatkan aku, Bhaksi ! Aku mohon selamatkan aku, tolong aku, Bhaksi ...”, “Tidak akan ! Aku tidak akan pernah menolong kamu ! Setelah apa yang telah kamu lakukan ke anak perempuanku dan Ratu Jodha itu adalah menjijikkan !” Bhaksi Bano marah akan semua tindakan Syarifudin selama ini dan saat ini adalah saat yang tepat bagi Bhaksi untuk melampiaskan semua perasaan itu “Ratu Jodhalah yang selama ini merawat anak kita dan apa yang telah kamu lakukan padanya ! Mungkin saja Tuhan akan mengampuni aku karena aku telah membunuh suamiku sendiri akan tetapi Dia tidak akan mengampunimu untuk semua dosa dosamu itu, Syarifudin!” Bhaksi kemudian menghantam Syarifudin hingga tewas, lalu menggali tanah untuk pemakaman Syarifudin dan menggeret kaki Syarifudin kemudian menaruhnya dilubang kuburan tersebut dan menguburkan didalamnya, setelah Syarifudin terkubur, Bhaksi Bano menangis sedih.

Jodha dan Jalal sudah sampai dikemah tempat ibu Hamida dan anggota keluarga kerajaan yang lain menginap malam itu, Hamida segera memeluk Jodha, Hamida merasa senang karena menantu kesayangannya telah selamat sementara itu Jodha melihat diatas tempat tidur, Mehtab masih terbaring tidak sadarkan diri “Mehtab, harus melalui ini semua karena ingin menyelamatkan aku” Jodha sedih melihat kondisi keponakannya itu yang belum kunjung sembuh, sedangkah Hamida memberitahu Jalal bahwa Bhaksi meninggalkan rombongan, Jalal segera mengumpulkan anak buahnya untuk mencari Bhaksi Bano.

sinopsisjodhaakbar.blogspot.com 4673Sesampainya di istana di Agra, Jodha sedang bersama Mehtab dikamar, Mehtab tiba tiba gelisah dan meracau dalam pingsannya, Jodha segera menyuruh pelayannya untuk memanggil tabib. Tabib segera datang dan mengecek kondisi Mehtab “Racun dilukanya itu telah menjalar keseluruh tubuhnya, Yang Mulia Ratu” sang tabib segera memberi Mehtab ramuan obat dan setelah beberapa jam kemudian “Masa kritis Mehtab telah berlalu, Yang Mulia ... kondisinya sudah tidak membahayakan lagi” semua yang hadir disana termasuk Jodha, Jalal dan ibu Hamida sangat senang mendengarnya, tak lama kemudian Bhaksi Bano datang bersama dengan Birbal dan Fazal. Bhaksi segera mendekati anaknya dan berkata “Mehtab, ibu telah membalas dendam ke orang yang telah melukai kamu, sayang ... dia tidak akan memberikan kamu penderitaan lagi sekarang, karena ibu telah membunuh Syarifudin !” semua yang berada dikamar langsung kaget begitu mendengar pengakuan Bhaksi “Bhaksi ! Apa yang telah kamu lakukan ?” ibu Hamida tersontak kaget, Jalal segera merengkuh Bhaksi dalam pelukkannya “Bhaksi, apa yang telah kamu lakukan itu adalah benar, dia pantas mendapatkan itu ! Aku memang telah meninggalkan dia disana agar dia mati” Jodha terharu melihat apa yang telah Bhaksi perbuat melalui ceritanya “Bhaksi, apa yang telah kamu lakukan itu bukan sebuah balas dendam melainkan sesuatu hal yang sangat perlu dilakukan oleh seorang ibu yang anaknya terluka karena perlakuan laki laki itu !”

Dimedan pertempuran, pasukan Salim masih nampak bertarung dengan pasukan Mirza Hakim, semakin lama pertarungan mereka semakin sengit dan tanpa diduga Salim terkena lesakkan anak panah dari arah belakang mengenai punggungnya, semua yang ada disana kaget “Aku baik baik saja, tidak apa apa” Salim berusaha menetralisir keadaan ketika saudara saudaranya merasa khawatir dengan kondisinya dan pertarungpun berlanjut.

sinopsisjodhaakbar.blogspot.com 4675Diistana di Agra, Jodha nampak kurang sehat dan khawatir sambil berjalan mondar mandir didalam kamarnya “Jodha, makanlah dulu ... Kamu belum makan, paling tidak makanlah sesuatu”, “Tidak, Moti ! Aku sedang kurang enak badan, aku nggak nafsu makan” Moti khawatir dengan kondisi Jodha “Paling tidak makanlah sedikit, Jodha ... nanti Yang Mulia akan menegurmu” ujar Moti kemudian berlalu meninggalkan Jodha, sepeninggal Moti, Jodha merasa tubuhnya meriang dan perutnya mual, badannya panas dan terbatuk batuk, kemudian ketika Jodha mengusap mulutnya, dilihatnya ada darah ditangannya, Jodha baru sadar kalau mulutnya berdarah “Yaa Kahnaa ... Ini adalah gejala penyakit yang tersebar di kesultanan Mughal”

Malam harinya ketika Jodha sedang tertidur, Jodha kembali bermimpi tentang Jalal yang berkata pada dirinya sendiri “Mengapa dia yang mendapatkan hukuman dari dosa dosaku ?” Jalal kemudian menghantamkan dahinya kesebuah tembok hingga dahinya berdarah, Jodha segera bangun dari tidurnya, hatinya kembali gelisah “Ada apa ini ? Mengapa dalam mimpiku Yang Mulia menghantamkan dahinya ke sebuah tembok ?” bathin Jodha dalam hati, Jodha melihat lampu Diya nya yang diletakkan didepan jendela mati, bergegas Jodha turun dari tempat tidurnya dan segera menyalakan lampu Diya tersebut tapi kembali lampu lilin itu mati, tak lama kemudian ketika Jodha berusaha menyalakannya lampu lilin tersebut, lampu Diya itu mulai akan mati kembali namun tiba tiba Jalal datang dan ikut menutupi lampu Diya itu agar tetap menyala dan bersinar terang dengan tangannya, lampu Diya itupun tetap menyala “Ratu Jodha, tidak ada sesuatupun kejadian yang akan terjadi”, “Tapi hari hari buruk kita masih terus berlangsung, Yang Mulia” Jodha masih merasa khawatir dengan semua keadaan yang terjadi di Kesultanan Mughal “Kita kan bekerja keras dan hari hari ini akan berlalu begitu cepat”, “Yang Mulia, aku tidak tahu mengapa kamu menghantam dahimu sendiri pada sebuah dinding dalam mimpiku barusan”, “Ini adalah ujianmu Ratu Jodha, ... sama seperti ketika kamu menebus dosa dosaku di desa tersebut, maka kamu akan menolong aku untuk menebus dosa dosaku diseluruh kesultanan Mughal” Jalal segera merengkuh Jodha dalam pelukannya.

sinopsisjodhaakbar.blogspot.com 4674Salim sedang berada ditenda, Salim baru saja diobati lukanya, Bhagwandas, Murad dan Qutub menghampiri Salim “Pangeran, tentara kita yang telah terbunuh jumlahnya sangat banyak, kita bisa kalah dalam perang ini” Bhagwandas mencoba memberikan informasi ke Salim “Ini tidak akan terjadi ! Aku akan pergi berperang lagi !” Salim bersikeras untuk tetap berperang “Tapi Salim, kamu itu terluka” ujar Murad “Ini adalah penghargaan untukku dengan mendapat luka ini selama bertarung untuk rakyatku”, “Aku yang akan memimpin perang, pangeran ... lebih baik kamu istirahat saja” Bhagwandas mencoba mengambil alih tampuk kepemimpinan.

Diistana Agra, Jalal sedang berkumpul dengan para menterinya, tiba tiba salah satu prajuritnya datang membawa sebuah surat dari Bhagwandas, Maan Sigh yang menerima surat itu dan segera membacanya dihadapan Jalal “Yang Mulia, Pangeran Salim terluka, kami membutuhkan pertolongan” Jalal sangat terkejut mendengarnya “Anakku membutuhkan bantuanku, kita harus segera pergi sekarang, persiapkan semua perlengkapan, kita akan ke medan pertempuran” Jalal memerintahkan para menterinya untuk bersiap siap berperang membantu Salim.

Sementara itu dikamar Jodha, Jodha sedang batuk batuk dan muntah muntah darah, sementara Moti menemaninya saat itu “Yaaa Kahnaa ... kamu telah mendapatkan penyakit yang sama yang tersebar didesa itu, Jodha, aku akan memanggil Yang Mulia” Jodha segera menarik tangan Moti yang merasa khawatir akan kondisi Jodha “Moti, jangan ... jangan lakukan itu, tolong jangan katakan padanya, aku bisa mengurus diriku sendiri, saat ini Yang Mulia sedang tegang, dia harus bertanggung jawab pada semua orang, apalagi saat ini dia juga sedang khawatir akan Salim” Moti tidak habis pikir dengan apa yang dipikirkan Jodha “Jika Yang Mulia tahu tentang penyakitku ini maka dia akan lebih khawatir lagi, berjanjilah padaku, Moti bahwa kamu tidak akan mengatakan apapun pada Yang Mulia” Jodha langsung meletakkan tangan Moti diatas kepalanya dan memintanya untuk berjanji “Baiklah aku berjanji, Jodha ,,, akan tetapi kamu juga harus berjanji bahwa kamu akan mendapatkan pengobatan yang terbaik”, “Aku berjanji, Moti ... tapi berjanji ya bahwa kamu tidak akan menceritakan apapun pada Yang Mulia Raja”, “Apa yang kamu sembunyikan dari Yang Mulia, Ratu Jodha ?” tiba tiba Rukayah datang ke kamar Jodha dan sempat menguping pembicaraan Jodha dan Moti, Jodha sangat khawatir melihat kedatangan Rukayah “Begini Ratu Rukayah, aku baru tahu kalau situasi didesa semakin lama semakin buruk, Yang Mulia tidak seharusnya tahu tentang hal ini karena saat ini dia sedang bersiap siap untuk berperang” Jodha mencoba menetralisir keadaan “Kamu benar, Ratu Jodha ... kamu tahu aku selalu cemburu padamu ketika aku memasuki desa itu akan tetapi sekarang aku sangat berterima kasih sekali padamu, Ratu Jodha ... karena kamu aku jadi tahu bagaimana caranya mendapatkan respek di mata Tuhan, aku akan meninggalkan Agra besok dan aku akan menolong orang orang disana juga”

sinopsisjodhaakbar.blogspot.com 4676Keesokan harinya ketika Jalal dan pasukannya sedang siap siap hendak pergi berperang membantu Salim, Jalal tidak menemui Jodha berada disana dikerumunan anggota keluarga kerajaan yang lain “Dimana Ratu Jodha, ibu ?” belum juga Hamida menjawab pertanyaan Jalal, Jodha sudah datang kesana “Aku disini, Yang Mulia” tak lama kemudian Jodha memberikan Tilak untuk Jalal pada dahinya “Aku berdoa untuk mu agar kamu segera kembali setelah memenangkan perang ini” lalu Jodha melakukan ritual aarti untuk Jalal, ketika sedang memutar mutar piring aarti, gerakan tangan Jodha mulai melamban, Jalal mulai curiga “Ada apa, Ratu Jodha ? Apakah kamu baik baik saja ?”, “Aku baik baik saja, Yang Mulia” tapi lama kelamaan Jodha merasa pusing dan pandangannya pun kabur dan tak lama kemudian piring aarti itu terlepas dari tangannya dan Jodha hampir jatuh, Jalal segera menangkap tubuhnya yang terjatuh pingsan, semua yang hadir disana terkejut melihat Jodha “Ratu Jodha, bukalah matamu, bukalah matamu Ratu Jodha” Jodha tidak bergeming, Jalal hanya bisa memeluknya erat. Sinopsis Jodha Akbar episode 468 by Sally Diandra

Bagikan :
Back To Top