Sinopsis Jodha Akbar episode 383 by Sally Diandra. Sore itu di kamar Salim , Moti meminta Salim untuk segera bersiap siap berdandan untuk merayakan pesta perayaan Jashn, “Tidak ! aku tidak mau pergi !” kata Salim, “Pangeran … lihat ibumu Ratu Jodha sudah membuat baju ynag special buat kamu” bujuk Moti, “Tidak ! aku tidak mau memakainya !” kata Salim kesal tepat pada saat itu Jodha datang menemuinya, “Kenapa kamu tidak mau datang ke pesta, Salim ?” tanya Jodha
“Nenekmu sudah menyiapkan pesta ini khusus buat kamu, nak “ bujuk Jodha, “Aku tidak mau datang, ibu !” kata Salim sambil cemberut, “Salim, nanti ayahmu akan marah … ayolah” bujuk Jodha lagi, “Ayah cuma taunya marah saja, pokoknya aku tidak mau datang !” bentak Salim tepat pada saat itu Rukayah datang bersama pelayannya yang membawakan baju buat Salim, “Aku ingin lihat bagaimana Salim kalo tidak datang ke pesta perayaan ?” tanya Rukayah,
“Tidak ! aku tidak mau pergi !” kata Salim lagi dengan nada kesal, “Baiklah … aku juga tidak akan pergi ke pesta, aku akan duduk disini dan tidak akan makan makanan apapun” goda Rukayah, sementara Jodha hanya tersenyum melihat usaha Rukayah membujuk Salim, “Tapi kamu tau, Salim … disana akan banyak anak anak dan juga banyak makanan yang enak enak tapi biarlah kita akan makan kacang kacangan saja kalo begitu” goda Rukayah lagi, “Tidak ! aku tidak mau makan kacang kacangan !” ujar Salim, “Baiklah … aku akan pergi ke pesta, tapi aku akan memakai baju yang dibawa oleh mu, ibu Rukayah” kata Salim,
“Oh maaf … aku tidak tahu kalo Ratu Jodha juga membawa baju buat kamu, kalo aku tahu aku tidak akan membawa baju itu buat kamu, bagaimana kalo kamu pakai baju yang dibawa oleh ibumu ?” pinta Rukayah, “Tidak mau ! aku cuma mau pakai baju yang kamu bawa untukku !” kata Salim, “Baiklah … tidak apa apa, Ratu Rukayah … paling tidak Salim mau datang ke pesta nanti, pakaikanlah bajunya” ujar Jodha sambil berlalu dari sana bersama Moti.
Melihat kepergian Jodha, Rukayah langsung berujar dalam hati : “Sekarang Salim sudah mulai menjauh dari Jodha dan mulai semakin dekat denganku” bathinnya.
Dalam pesta perayaan Jashn, Jalal memberitahukan ke semua orang bahwa besok masih ada perayaan Jashn lagi dan pada hari itu aka nada pengumumman resmi dari Salim sebagai pewaris tahta Kerajaan, kertas stempel akan dibuat. Kemudian Jalal menyuruh Salim yang sedang duduk disamping neneknya untuk duduk disebelahnya, “Sekhu Baba, kamu mau makan apa ?” tanya Jalal, Salim memperhatikan banyak makanan yang tersedia disana
“Aku tidak lapar, ayah” kata Salim tepat pada saat itu Murad datang menghampiri mereka, “Yang Mulia, bolehkah aku mengajak Salim, kami ingin bicara banyak dengan Salim” pinta Murad, Jalalpun mengijinkan. Kemudian Murad mengajak Salim untuk duduk bareng sama pangeran yang lain ditempat khusus mereka, “Danial, kenapa kamu tidak makan sesuatu ?” tanya Salim, “Ada banyak makanan didepanku, Salim … aku bingung mau makan yang mana dulu” ujar Danial,
“Kalo begitu tutup matamu dan aku akan memilihkan makanan favorit buat kamu” ujar Murad, Danialpun menurut, diapun menutup matanya dan Murad mengambil cabe hijau kemudian dimasukkannya cabe itu ke mulut Danial, Danial yang percaya pada Murad langsung menguyahnya perlahan lahan tapi kemudian dia merasa kepedasan, Danial langsung minum air putih sebanyak banyaknya, anak anak lainnya tertawa terbahak bahak melihat tingkah Danial.
Masih dalam perayaan Jashn, semua orang tampak bahagia menyambut perayaan tersebut, semua kerabat Kerajaan Mughal hadir disana, sementara itu Rahim kelihatan sedang terpesona memperhatikan kehadiran salah satu putri kerabat keluarganya di perayaan tersebut, Salima yang memperhatikan sedari tadi kemudian mendekati Rahim dan menjewer telinganya, “Rahim, apa yang kamu lakukan ?” tanya Salima, “Oooh ibuuu “ Rahim terbata bata menjawabnya, tidak diduganya ibunya memergokinya saat itu,
“Rahim, ini namanya dosa kalo kamu melihat gadis gadis yang ada di Hareem itu” tegur Salima, “Aku cuma ingin melihat siapa putri yang baru itu, buu “ bela Rahim, “Mereka itu datang dari Meewat, Rahim … mereka datang untuk ikut merayakan peryaan Jashn” kata Salima, Rahim tampak malu malu didepan ibunya kemudian dia berlalu dari sana.
Sementara itu Jalal menyuruh Tansen untuk memulai perayaan Jashn, “Aku ingin mendengarkan lagu Raag Malhari” pinta Rukayah, “Kalo aku ingin mendengarkan lagu Raag Kafi dan nyanyikan beberapa pujaan untuk Dewa Krishna” pinta Jodha, kemudian Maan Sigh menyuruh Tansen untuk memenuhi permintaan Mariam Uz Zamani, Tansenpun mulai melantunkan lagu tersebut sementara itu Rukayah marah dan tidak senang karena permintaannya tidak dipenuhi, Rukayah yang saat itu duduk disebelah kanan Jalal langsung berdiri dan meninggalkan ruang tersebut.
“Aku sangat bahagia, Ratu Salima .... akhirnya Salim bisa kembali ke istana” kata Jalal, “Ini hari yang menyenangkan Yang Mulia dan perayaan Jashn ini membuat semua orang senang dan bahagia” ujar Salima, sementara Jodha yang berada diantara mereka hanya mendengarkan percakapan suaminya dan Salima. Kemudian Jalal menyuruh Maan Sigh untuk duduk disebelahnya dibekas tempat duduk Rukayah tadi, Maan Sighpun menuruti kata Jalal. “Yang Mulia, ini kan tempat duduk Ratu Rukayah, bagaimana aku bisa duduk disini ?” tanya Maas Sigh,
“Jangan lupa kamu kan keponakanku juga dari salah satu ratu kerajaan, kamu sudah seperti anakku sendiri” kata Jalal, akhirnya Maan Sigh duduk disebelah Jalal, kemudian Jalal menyuapi Maan Sigh dengan tangannya sendiri, Jodha sangat senang melihatnya sementara itu Rukayah yang sudah kembali kesana melihat tingkah laku Jalal ke Maan Sigh, dalam hatinya berkata : “Sekarang keponakan Jodha juga sudah sangat dekat sama Jalal daripada aku, tapi lihat saja nanti … segera aku akan menggunakan Salim dan aku akan merebut kembali posisiku di sini” bathin Rukayah.
“Rahim, ini namanya dosa kalo kamu melihat gadis gadis yang ada di Hareem itu” tegur Salima, “Aku cuma ingin melihat siapa putri yang baru itu, buu “ bela Rahim, “Mereka itu datang dari Meewat, Rahim … mereka datang untuk ikut merayakan peryaan Jashn” kata Salima, Rahim tampak malu malu didepan ibunya kemudian dia berlalu dari sana.
Sementara itu Jalal menyuruh Tansen untuk memulai perayaan Jashn, “Aku ingin mendengarkan lagu Raag Malhari” pinta Rukayah, “Kalo aku ingin mendengarkan lagu Raag Kafi dan nyanyikan beberapa pujaan untuk Dewa Krishna” pinta Jodha, kemudian Maan Sigh menyuruh Tansen untuk memenuhi permintaan Mariam Uz Zamani, Tansenpun mulai melantunkan lagu tersebut sementara itu Rukayah marah dan tidak senang karena permintaannya tidak dipenuhi, Rukayah yang saat itu duduk disebelah kanan Jalal langsung berdiri dan meninggalkan ruang tersebut.
“Aku sangat bahagia, Ratu Salima .... akhirnya Salim bisa kembali ke istana” kata Jalal, “Ini hari yang menyenangkan Yang Mulia dan perayaan Jashn ini membuat semua orang senang dan bahagia” ujar Salima, sementara Jodha yang berada diantara mereka hanya mendengarkan percakapan suaminya dan Salima. Kemudian Jalal menyuruh Maan Sigh untuk duduk disebelahnya dibekas tempat duduk Rukayah tadi, Maan Sighpun menuruti kata Jalal. “Yang Mulia, ini kan tempat duduk Ratu Rukayah, bagaimana aku bisa duduk disini ?” tanya Maas Sigh,
“Jangan lupa kamu kan keponakanku juga dari salah satu ratu kerajaan, kamu sudah seperti anakku sendiri” kata Jalal, akhirnya Maan Sigh duduk disebelah Jalal, kemudian Jalal menyuapi Maan Sigh dengan tangannya sendiri, Jodha sangat senang melihatnya sementara itu Rukayah yang sudah kembali kesana melihat tingkah laku Jalal ke Maan Sigh, dalam hatinya berkata : “Sekarang keponakan Jodha juga sudah sangat dekat sama Jalal daripada aku, tapi lihat saja nanti … segera aku akan menggunakan Salim dan aku akan merebut kembali posisiku di sini” bathin Rukayah.
Masih dalam dalam perayaan Jashn, “Ratu Jodha, bagaimana kalo nanti kita bermain catur setelah perayaan ini ?” tanya Jalal, “Kenapa tidak, Yang Mulia” jawab Jodha, kemudian Jalal memanggil Salim untuk duduk disebelahnya, Salim duduk diantara Jalal dan Jodha, “Salim, kamu belum makan kan dari tadi ? makanlah, nak …” bujuk Jodha, “Tidak ! aku tidak ingin makan apa apa, ibu …. Aku capek, aku ngantuk, aku mau tidur” jawab Salim, “Baiklah, bagaimana kalo ibu dongengkan sebuah cerita untukmu” bujuk Jodha lagi, sementara Jalal hanya mendengarkan percakapan Jodha dan Salim,
“Tidak ! aku tidak ingin mendengarkan cerita apa apa, aku cuma ingin tidur !!” kata Salim dengan nada kesal lalu meninggalkan Jodha dan Jalal tanpa memberi salam terlebih dahulu, “Keliatannya Salim masih marah sama kami, Ratu Salima” kata Jodha, “Mungkin dia kecapekkan, Ratu Jodha …. dia mungkin akan seperti ini selama beberapa hari, aku akan mencoba menidurkannya” ujar Salima, “Iyaaa …. dan tolong buatlah dia memimum susunya, Ratu Salima” pinta Jodha, “Baiklah …. “ ujar Salima kemudian berdiri dan berlalu dari hadapan Jodha,
“Tidak ! aku tidak ingin mendengarkan cerita apa apa, aku cuma ingin tidur !!” kata Salim dengan nada kesal lalu meninggalkan Jodha dan Jalal tanpa memberi salam terlebih dahulu, “Keliatannya Salim masih marah sama kami, Ratu Salima” kata Jodha, “Mungkin dia kecapekkan, Ratu Jodha …. dia mungkin akan seperti ini selama beberapa hari, aku akan mencoba menidurkannya” ujar Salima, “Iyaaa …. dan tolong buatlah dia memimum susunya, Ratu Salima” pinta Jodha, “Baiklah …. “ ujar Salima kemudian berdiri dan berlalu dari hadapan Jodha,
Reesham yang melihat Maan Sigh keponakan Jodha duduk di sebelah Jalal langsung memprovokasi Rukayah, “Yang Mulia Ratu, seharusnya kamu mempunyai perasaan yang kurang enak melihat Maan Sigh dan Ratu Jodha sangat dekat dengan Yang Mulia Raja dari pada kamu, coba lihat Yang Mulia Raja memanggil Maan Sigh dengan sebutan anak, istrinya yang lain Ratu Salima memiliki Rahim, dan Ratu Jodha memiliki Salim” kata Reesham sambil terus mengompori Rukayah yang sedari tadi hanya diam mendengarkan saja, “Ratu Jodha mendapatkan prioritas untuk segalanya, Yang Mulia Ratu ... posisimu sendiri sudah diambil alih oleh Ratu Jodha” kata Reesham lagi, “Salim mungkin memang anak Ratu Jodha, Reesham tapi sekarang Salim adalah milikku” ujar Rukayah.
Sementara itu Salima mendekati Murad yang sedang duduk duduk bersama pangeran kecil lainnya, “Murad, ibu akan menidurkan Salim terlebih dulu yaaa …” kata Salima, “Hhhh … semuanya perhatian sama Salim tapi sama aku tidak !” ujar Murad kesal tepat pada saat itu Jodha juga ikut menghampiri mereka, “Bukan seperti itu, Murad … aku juga sangat mencintaimu” kata Jodha, “Benarkah , Yang Mulia Ratu ??” tanya Murad, “Iyaaa ,,, benar !” jawab Jodha, dari tempat duduknya Jalal berkata “Sekhu Baba itu sangat beruntung dia mempunyai ibu seperti Ratu Jodha, Ratu Salima dan Ratu Rukayah” kata Jalal, “Apakah kamu cemburu sama Salim, Yang Mulia ?” tanya Jodha, “Hmmm … aku selalu tidak bisa menang berdebat kalo sama kamu, Ratu Jodha” ujar Jalal sambil tersenyum, Jodhapun ikut tersenyum.
Malam itu ketika semua orang masih menikmati perayaan Jashn, Salim malah tertidur dikamarnya sendiri, tiba tiba Rukayah datang menemuinya, dipanggilnya Salim beberapa kali tapi Salim tidak menyahut, lalu didekatinya Salim yang sudah mulai tertidur pulas, “Salim … Salim … Salim … bangun, ini aku ibu” kata Rukayah, mendengar ada yang memanggil namanya Salimpun terbangun dan dilihatnya Rukayah sudah duduk disampingnya, “Salim, ada apa kamu ini ? kamu tidak mau makan makanan yang sudah disediakan, kamu kenapa ?” tanya Rukayah sambil melirik kearah susu yang masih penuh satu gelas yang belum disentuh oleh Salim, ”Kalo begitu, bagaimana kalo kamu minum susu saja yaa ….” pinta Rukayah.
Sementara pada saat itu, Salima sedang menuju ke kamar Salim tapi ditengah jalan, langkahnya terhenti karena Hamidah, “Kamu mau kemana Salima” tanya Hamida, “Salam ibu … saya mau ke kamar Salim, ibu istirahatlah” jawab Salima kemudian berlalu untuk mengecek kondisi Salim.
Sementara itu Salima mendekati Murad yang sedang duduk duduk bersama pangeran kecil lainnya, “Murad, ibu akan menidurkan Salim terlebih dulu yaaa …” kata Salima, “Hhhh … semuanya perhatian sama Salim tapi sama aku tidak !” ujar Murad kesal tepat pada saat itu Jodha juga ikut menghampiri mereka, “Bukan seperti itu, Murad … aku juga sangat mencintaimu” kata Jodha, “Benarkah , Yang Mulia Ratu ??” tanya Murad, “Iyaaa ,,, benar !” jawab Jodha, dari tempat duduknya Jalal berkata “Sekhu Baba itu sangat beruntung dia mempunyai ibu seperti Ratu Jodha, Ratu Salima dan Ratu Rukayah” kata Jalal, “Apakah kamu cemburu sama Salim, Yang Mulia ?” tanya Jodha, “Hmmm … aku selalu tidak bisa menang berdebat kalo sama kamu, Ratu Jodha” ujar Jalal sambil tersenyum, Jodhapun ikut tersenyum.
Malam itu ketika semua orang masih menikmati perayaan Jashn, Salim malah tertidur dikamarnya sendiri, tiba tiba Rukayah datang menemuinya, dipanggilnya Salim beberapa kali tapi Salim tidak menyahut, lalu didekatinya Salim yang sudah mulai tertidur pulas, “Salim … Salim … Salim … bangun, ini aku ibu” kata Rukayah, mendengar ada yang memanggil namanya Salimpun terbangun dan dilihatnya Rukayah sudah duduk disampingnya, “Salim, ada apa kamu ini ? kamu tidak mau makan makanan yang sudah disediakan, kamu kenapa ?” tanya Rukayah sambil melirik kearah susu yang masih penuh satu gelas yang belum disentuh oleh Salim, ”Kalo begitu, bagaimana kalo kamu minum susu saja yaa ….” pinta Rukayah.
Sementara pada saat itu, Salima sedang menuju ke kamar Salim tapi ditengah jalan, langkahnya terhenti karena Hamidah, “Kamu mau kemana Salima” tanya Hamida, “Salam ibu … saya mau ke kamar Salim, ibu istirahatlah” jawab Salima kemudian berlalu untuk mengecek kondisi Salim.
Tepat pada saat itu Rukayah mengambil susu yang sudah disediakan untuk Salim kemudian dia mencampurnya dengan ganja yang sudah dibawanya sedari tadi yang disembunyikannya dibalik punggungnya, “Sudah saatnya membuat ramuan ganja yang lebih banyak untuk Salim” bathin Rukayah sambil menyengir sinis, kemudian diberikannya susu bercampur ganja tersebut ke Salim dan menyuruhnya untuk minum,
tepat pada saat itu Salima datang kesana dan melihat Rukayah sedang meminumkan susu ke Salim tapi tiba tiba setelah meminum susu tersebut Salim menjadi sempoyongan, Salim keliatan mabuk, Salima langsung curiga pada Rukayah, “Ratu Rukayah ! apa yang sedang kamu lakukan ???” tanya Salima sambil memegang Salim yang saat itu sedang sempoyongan karena mabuk, sementara Rukayah sangat terkejut, dirinya tidak menduga akan kedatangan Salima, “Salim ! Salim ! Salim !” Salima terus memanggil nama Salim tapi Salim sudah tidak sadarkan diri, Salim langsung tertidur kembali,
tepat pada saat itu Salima datang kesana dan melihat Rukayah sedang meminumkan susu ke Salim tapi tiba tiba setelah meminum susu tersebut Salim menjadi sempoyongan, Salim keliatan mabuk, Salima langsung curiga pada Rukayah, “Ratu Rukayah ! apa yang sedang kamu lakukan ???” tanya Salima sambil memegang Salim yang saat itu sedang sempoyongan karena mabuk, sementara Rukayah sangat terkejut, dirinya tidak menduga akan kedatangan Salima, “Salim ! Salim ! Salim !” Salima terus memanggil nama Salim tapi Salim sudah tidak sadarkan diri, Salim langsung tertidur kembali,
“Ratu Rukayah, ramuan apa yang kamu campur dalam susu itu ?” tanya Salima penasaran, “Ratu Salima, aku kesini hanya untuk melihat Salim, susu ini sudah ada disini sedari tadi sejak aku datang, aku cuma menyuruh Salim untuk meminumnya” kata Rukayah, “Yaa … memang aku yang menaruh susu itu disini tapi itu hanya susu biasa” ujar Salima, “Jadi ini semua kamu pelakunya, Ratu Salima !” kata Rukayah menang, “Kamulah yang mencampur sesuatu pada susu itu, Ratu Rukayah dan kamu menuduh aku !” ujar Salima, “Aku pikir kamulah yang mencampur sesuatu didalamnya” kata Rukayah lagi,
“Sini … aku ingin melihat susunya dan aku ingin tau apa yang kamu masukan kedalam susu itu !” ujar Salima geram sambil mencoba mengambil gelas ditangan Rukayah tapi Rukayah menampiknya sementara Salim sudah tertidur pulas, tak didengarnya pertengkaran antara kedua ibu tirinya itu , “Kamulah yang mencampur sesuatu kedalamnya, Ratu Salima … bukan aku !” kata Rukayah,
“Berikan gelas susu itu ke aku, Ratu Rukayah !” ujar Salima sambil kembali berusaha mengambil gelas tersebut tapi Rukayah masih belum mau memberikannya, “Kamu telah melampoi batas, Ratu Salima !” kata Rukayah marah, “Kalo kamu memang tidak mencampurkan sesuatu ke dalam susu itu, berikan gelas itu padaku Ratu Rukayah !” ujar Salima penasaran, Salima benar benar geram dan penasaran dengan apa yang diperbuat oleh Rukayah, kemudian dia mencoba merebut gelas yang masih tersisa susu itu dengan sigap tapi Rukayah menariknya kembali hingga akhirnya gelas susu tersebut merosot dari tangan keduanya dan jatuh kelantai, susu yang masih tersisa didalamnya tumpah membaur dilantai.
Salima langsung melihat pada tumpahan susu dilantai yang warnanya sudah berubah menjadi kecoklatan, “Ratu Rukayah, persoalan ini tidak berhenti disini saja ! aku akan memberitahukannya ke Yang Mulia, dan tunggu saja apa yang akan dia putuskan untuk permasalahan ini !” ancam Salima kemudian berlalu dari sana, sementara Rukayah merasa tegang dan gelisah....Sinopsis Jodha Akbar episode 383