loading...

Sinopsis Jodha Akbar episode 470 by Sally Diandra

Sinopsis Jodha Akbar episode 470 by Sally Diandra. Semua orang bersedih dan berduka meratapi Jodha yang telah tiada “Mengapa semua ini hanya terjadi pada Jodha ?” Hamida sangat sedih sambil terus menangis sinopsisjodhaakbar.blogspot.com 470disebelah Jodha. Tepat pada saat itu Jalal sudah sampai ditempat Jodha, Jalal bingung karena semua orang mulai dari pelayan dan prajuritnya nampak bersedih “Ada apa dengan Ratu Jodha ? Kenapa kalian semua menangis ?” sang tabib yang kebetulan ada disana berkata “Ratu Jodha sudah meninggal dunia, Yang Mulia” Jalal sangat terkejut, Jalal mulai menangis dan teringat ketika dulu Jodha pernah berkata padanya “Apakah kamu ingat, Yang Mulia ... 7 janji kita yang kita buat pada saat kita menikah ?”, “Bagaimana aku bisa lupa, aku mungkin tidak akan memenuhi salah satu janji, yaitu adalah ketika kamu harus menghadapi kenyataan jika kematian datang padaku akan tetapi aku tidak akan mengijinkan kamu untuk pergi meninggalkan aku sebelum aku yang mati terlebih dulu” Jodha tersenyum “Itu adalah kehormatan untuk seorang istri untuk meninggal dunia sebelum suaminya” Jalal juga membalas senyum Jodha “Itu adalah janjiku, Ratu Jodha ... Aku tidak akan membiarkan kamu meninggalkan aku sebelum aku yang meninggal terlebih dulu, aku ingin melihat kamu ada didepanku sampai ajal menjemputku” Jodha memegang tangan Jalal “Aku percaya bahwa kamu akan memenuhi semua janji janji kita”

sinopsisjodhaakbar.blogspot.com 4702Jalal sangat terkejut begitu menyadari kalau Jodha benar benar telah meninggalkannya, Jalal langsung berlari ke kamar Jodha, Jalal berteriak sekeras mungkin sambil duduk disamping Jodha dan menangis “Ratu Jodha, aku telah datang, aku telah menghentikan penggusuran makam itu, ayooo ... bukalah matamu dan lihat aku, lihat aku, Ratu Jodha !” Jalal terus menangis sambil membelai belai wajah Jodha. Di dunia lain Dewa Kahnaa mengajak Jodha untuk menuju ke surga. “Jalal, Ratu Jodha tidak akan kembali, Jalal” Rukayah berusaha menyadarkan Jalal, Jalal malah membentak Rukayah “Tidak Rukayah ! Dia tidak pernah melanggar janjinya, dia akan bangun, Rukayah !” Jalal memegangi wajah Rukayah dan Hamidah satu per satu “Ayooo ibu, Rukayah kalian tidak boleh menangis ! Kalian tidak boleh menangis !” sementara Hamida dan Rukayah terus menangis dan tidak tahu harus berbuat apa untuk meyakinkan Jalal bahwa Jodha telah tiada. Jalal kemudian bersimpuh disisi Jodha dan berdoa pada Tuhan “Tuhan, berikanlah hukuman padaku akan tetapi jangan biarkan Ratu Jodha melalui semua ini, tolong Tuhan ...”

Didunia lain, Jodha sedang berjalan dengan Dewa Kahnaa, kemudian Dewa Kahnaa berkata “Jodha, suamimu memanggil kamu, dia telah menyelesaikan ujiannya, suamimu mencoba untuk mengambil kamu lagi ke dunia, hubunganmu dengan dia tidak akan berakhir seperti ini” Jodha hanya diam saja sambil mendengarkan dengan seksama “Kamu telah memenuhi tugasmu dan Jalal juga melakukan hal yang sama, Jalal memanggilmu Jodha, sekarang waktunya untuk kamu kembali padanya” Dewa Kahnaa pun lenyap dari hadapan Jodha, ketika Jalal sedang menangis dipelukan ibunya, tiba tiba Jodha seperti tersedak, Jalal yang melihatnya langsung tersenyum senang “Lihat kan, seperti aku bilang pada kalian bahwa dia tidak akan pergi meninggalkan aku” Jalal mendekati Jodha yang mulai bernafas kembali “Tuhan ... Aku tidak akan melakukan kesalahan lagi, terima kasih Tuhan telah menyembuhkan Ratu Jodha” Jodha membuka matanya perlahan lahan “Yang Mulai ...” Jodha melihat Jalal dan tersenyum, Jalalpun membalas senyuman Jodha dan mengecup tangannya dengan lembut, semua yang hadir disana sangat bahagia melihat Jodha hidup kembali.

sinopsisjodhaakbar.blogspot.com 4703Dimedan pertempuran, Salim kembali akan memimpin pasukannya berperang, Anarkali menghampirinya sambil membawa obat untuk lukanya “Aku tidak membutuhkannya, aku akan pergi berperang, para prajuritku sekarat, aku tidak bisa tinggal disini terus, jika kamu menginginkan sesuatu dari aku, maka berdoalah untuk para prajuritku” Anarkali hanya diam mendengarkan ucapan Salim yang mengutarakan isi hatinya sambil membelakangi Anarkali tanpa menatap wajahnya “Aku tidak tahu apakah aku akan kembali dengan selamat atau tidak tapi aku minta padamu bahwa jangan menyalahkan aku, aku setuju bahwa aku tidak pernah suka padamu tapi aku tidak pernah bermaksud untuk melukaimu dan cintaku padamu adalah nyata” Anarkali sangat terkejut mendengarnya, tak lama kemudian Salim pergi meninggalkan Anarkali, Anarkali berdoa untuk kemenangan para prajurit Mughal.

sinopsisjodhaakbar.blogspot.com 4704Jalal sedang berada dikamar Jodha, para pelayan sedang memberikan asap untuk kamar tersebut, Jodha masih terbaring lemah ditempat tidurnya “Bagaimana keadaanmu ?”, “Aku baik baik saja, Yang Mulia” Jalal duduk disebelah Jodha “Jangan lakukan hal seperti ini lagi, Ratu Jodha”, “Seperti yang sudah aku katakan padamu, Yang Mulia bahwa aku tidak akan pernah meninggalkan kamu” Jalal tersenyum “Bagaimana dengan bentengnya, Yang Mulia ?”, “Aku tidak akan membangun benteng, aku telah memberikan tanah itu pada para penduduk disana” tepat pada saat itu tabib datang sambil membawa Kadha sejenis ramuan obat obatan untuk diminum oleh Jodha “Biar aku saja yang meminumkan pada Ratu Jodha” sang tabib memberikan ramuan itu dan pergi meninggalkan mereka berdua, Jalal membantu Jodha untuk meminum Kadha “Aku tidak bisa minum lagi, Yang Mulia” tepat pada saat itu Hamida dan Rukayah menghampiri mereka “Jodha, ayoo diminum lagi Kadhanya untuk ibu”, “Untuk ibu juga ?” Jodha kemudian meminumnya lagi masih dibantu Jalal “Sekarang kamu minum lagi untuk kami berdua, Ratu Jodha ... apakah kamu ingat seberapa banyak Kadha yang kamu suruh aku untuk meminumnya ?” Jodha tersenyum ketika Rukayah mengingatkannya, kemudian meminumnya lagi dibantu oleh Jalal “Ayoo ayoo minum, dihabiskan ya” Jodha akhirnya meminumnya sampai habis “Kalau begitu kami akan pergi dulu biar kamu bisa istirahat, Jodha” tak lama kemudian Rukayah dan Hamida meninggalkan mereka berdua “Aku juga akan pergi dulu nanti aku kembali lagi” ketika Jalal hendak meninggalkan Jodha, Jodha memegang tangannya “Yang Mulia, apakah kamu berfikir kalau aku akan menghantuimu seperti hantu ?” Jalal tersenyum “Aku hanya khawatir bahwa kamu akan mengganggu hidupku, lagian apa yang kamu lakukan padaku kalau kamu sebagai hantu ?”, “Kamu ....” Jalal tersenyum “Sudahlah hanya bercanda” Jodha tersenyum “Lebih baik kamu beristirahat saja sekarang” Jalal mencium keningnya dan pergi meninggalkan Jodha.

sinopsisjodhaakbar.blogspot.com 4705Salim kembali berada dimedan pertempuran dan mulai bertarung kembali, tiba tiba Maan Sigh dan pasukannya datang kesana dan berkata “Aku tidak akan membiarkan musuhku hidup !” Mirza Hakim yang melihat kedatangan Maan Sigh marah dan berkata “Kamu itu bukan orang yang setia !”, “Aku hanya selalu setia pada Yang Mulia Raja Jalalludin Muhammad Akbar dan akan selalu begitu” Maan Sigh kemudian bertarung dengan Mirza Hakim, Mirza Hakim berhasil dilumpuhkan, semua orang kepercayaan kerajaan Mughal mengelilingi Mirza Hakim yang terjatuh ditanah dengan pedang mereka masing masing “Tidak ada tempat lagi yang tersisa untuk kamu melarikan diri, paman Mirza ! Sekarang kamu lihat kekuatan pasukan Mughal ! Lihat seberapa banyak prajurit yang telah terbunuh karena kamu, sekarang kamu adalah tahananku !” saat itu Murad yang kesal dengan Mirza Hakim bermaksud hendak membunuh Mirza Hakim tapi Salim segera menghentikannya “Murad ! Kita tidak boleh lupa bahwa bagaimanapun juga dia itu adalah salah satu saudara kita !”, “Kenapa kamu berhenti ? Bunuh saja aku seperti Jalal membunuh ibuku Mahachuchak” Bhagwandas yang mengerti duduk permasalahannya berusaha menengahi “Kamu salah, Mirza Hakim ... Yang Mulia Raja tidak seperti itu !”, “Kamu telah kalah dalam berperang paman Mirza, tapi kami tidak akan lupa rasa kemanusiaan kami, kami tidak akan membunuhmu” kemudian Salim menyuruh para prajurit untuk menahan Mirza Hakim “Tahan dia dan pastikan dia tidak membuat masalah di penjara !” para prajuritpun membawa Mirza Hakim pergi dari sana.

Shah Abdullah dibawa keruang sidang “Aku hanya akan memberikan hukuman padamu di Agra nanti”, “Maafkan aku, Yang Mulia” Shah Abdullah memohon dimaafkan tapi Jalal tidak menggubrisnya dan Shah Abdullah dibawa pergi oleh prajurit Jalal “Mulai dari sekarang, kita akan membuka sesi sidang setiap hari untuk membantu dan mengetahui permasalahan permasalahan yang terjadi pada rakyat kita” ujar Jalal pada para menterinya

sinopsisjodhaakbar.blogspot.com 4707Siang itu Jalal dan Jodha sedang berada ditaman, kemudian mereka duduk dibangku taman, Jodha merebahkan kepalanya dibahu Jalal, Jalal merangkul mesra Jodha “Kamu tahu, Yang Mulia ... suara apa yang sangat aku sukai ?”, “Apakah suara Tansen ?” Jodha tersenyum “Bukan, aku suka dengan suara detak jantungmu, itu membuat aku merasa damai” Jalal tersenyum “Kamu telah menyelamatkan aku juga kali ini”, “Kamulah yang sebenarnya yang telah menyelamatkan aku, Ratu Jodha ... aku sangat berterima kasih padamu yang telah menyadarkan kesalahanku” Jodha tersenyum “Yang Mulia, kita seharusnya kembali ke Agra”, “Kalau kamu sudah benar benar sembuh maka kita akan pulang ke Agra” dari kejauhan Hamida melihat Jalal dan Jodha sedang berduaan “Terima kasih, Tuhan ... Mereka terlihat lebih baik bersama sama, ini sebuah anugerah yang terindah melihat mereka bersama sama” lagu In Ankhon main pun terdengar. Jalal nampak sedang membantu Jodha untuk makan, mereka saling menyuapi makanan satu sama lain.

Dimedan pertempuran, Bhagwandas bertanya pada Salim “Pangeran Salim, apa yang akan kamu lakukan dengan Mirza Hakim ?”, “Dia adalah saudara Yang Mulia Raja, kita akan membawanya kembali ke Agra dengan rasa hormat dan hanya Yang Mulia Raja yang akan memutuskan nasibnya”

Salah satu pelayan berkata pada Anarkali “Anarkali, Pangeran Salim itu orang yang baik, dia bisa saja membunuh Mirza Hakim tapi itu tidak dia lakukan, dia memiliki hati yang lembut”, “Mengapa dia selalu saja disuatu waktu dia itu kelihatan baik kemudian diwaktu yang lain dia kelihatan buruk” Anarkali merasa heran.

Salim dan orang orang kepercayaannya sedang berkumpul ditenda, mereka mendapat sebuah surat yang mengabarkan bahwa Jodha telah selamat dan sembuh dari penyakitnya, Salim sangat bahagia sekali dan berterima kasih pada semua orang termasuk juga pada para pelayan yang telah membantu dalam perang “Kita akan segera pergi meninggalkan tempat ini dan kembali ke Agra”

Ditempat Jalal, Jalal sedang berkumpul dengan para menterinya “Yang Mulia, saat ini situasi di kesultanan Mughal telah terkendali dengan baik” ujar Todar Mal, tak lama kemudian Jalal mendapatkan sebuah surat dari Salim “Yang Mulia, Salim telah memenangkan peperangan” Jalal tersenyum bahagia “Sepertinya kebahagiaan telah kembali ke Kesultanan Mughal” ujar Todar Mal “Yaaa itu pasti !” ujar Jalal bangga. Sinopsis Jodha Akbar episode 471 by Sally Diandra.

Bagikan :
Back To Top