Sinopsis Jodha Akbar episode 465 by Sally Diandra. Jalal bersama Birbal dan Fazal terus menerus mencari Jodha didalam hutan, pasukannya juga sibuk mencari Jodha kesana kemari menyusuri setiap penjuru hutan. Sementara itu digoa tempat Syarifudin, setelah Syarifudin membaca surat Mirza Hakim, Syarifudin merasa geram dengan Mirza Hakim “Dia itu benar benar tolol ! Bodoh ! Kapan dia itu bisa mengerti bahwa kita tidak bisa memenangkan peperangan kalau menggunakan perasaan, aku menculik Ratu Jodha untuk membuat Jalal berlutut dihadapanku dan Mirza Hakim telah menunjukkan perhatian dan kasih sayangnya terhadap keluarganya” Syarifudin meminta pena dan kertas pada anak buahnya dan mulai menulis sebuah surat.
Kembali ke pedesaan, Jalal semakin murka terhadap Syarifudin yang telah berani menculik Jodha “Aku akan mengobrak abrik Syarifudin kalau sampai terjadi sesuatu pada Ratu Jodha !” sementara itu dipedesaan pihak kerajaan mengumumkan pada khalayak ramai “Jika ada seseorang yang mengetahui keberadaan Ratu Jodha atau Syarifudin maka dia harus menginformasikan ke kesultanan Mughal dan dia akan diberi hadiah yang tidak ternilai harganya !” Jalal juga berteriak pada warga desa “Jika ada seseorang yang memberikan bantuan untuk Syarifudin dengan memberikannya tumpangan maka dia akan segera dibunuh pada saat itu juga ! Tidak boleh ada yang memberikan pertolongan ke Syarifudin !” amarah Jalal benar benar tidak terbendung saat itu.
Ditempat Syarifudin, Syarifudin menulis sebuah surat untuk Jalal dan berkata pada anak buahnya “Mirza Hakim mungkin telah mengingkari kerja sama kita akan tetapi aku akan menggunakan Jodha untuk melawan Jalal, aku telah menawarkan Jalal untuk mengembalikan Ratu Jodha akan tetapi dia tidak akan menemukan Jodha disini dan aku akan segera bisa mengambil alih kesultanan Mughal dan balas dendam terhadap Bhaksi Bano yang telah menghinaku !”
Disuatu tempat Anarkali sedang dalam perjalanan pulang ke Agra dari Dargah, kusir gerobak yang ditumpanginya meminta untuk istirahat sementara waktu, Anarkali kemudian mampir ke kedai untuk sekedar melepas lelah, ketika sedang berada disebuah kedai Anarkali tiba tiba mendengar pembicaraan dua orang laki laki yang sedang membahas tentang Yang Mulia Raja “Syarifudin telah menyuruh kita untuk mengirimkan surat ini ke Yang Mulia Raja tapi sejujurnya aku takut pada Yang Mulia Raja, bagaimana kalau nanti dia membunuh kita ?” Anarkali berusaha mendekat kearah mereka agar bisa mendengar lebih jelas pembicaraan mereka berdua “Kamu benar, Syarifudin telah merubah rencananya dan menculik Mariam Uz Zamani, dia pikir dengan melakukan hal ini maka Yang Mulia Raja akan membebaskannya padahal dia itu sedang berada dalam permasalahan yang cukup besar” Anarkali benar benar kaget begitu mendengar bahwa Jodha telah diculik “Aku akan kembali ke Syarifudin, kamu kirimkan surat ini ke Yang Mulia Raja” Anarkali langsung membuntuti laki laki yang menuju ke arah tempat Syarifudin.
Jalal terus mencari cari Jodha kesana kemari, Jalal seperti orang gila sejak kehilangan Jodha, dirinya tidak memperhatikan dirinya sendiri, Fazal dan Birbal sangat prihatin dengan keadaan ini “Birbal, Yang Mulia Raja seperti orang gila mencari cari Ratu Jodha, dia bisa saja sakit kalau caranya seperti ini” Jalal kemudian menemui Birbal dan Fazal “Birbal, bagaimana pendapatmu, bagaimana caranya kita bisa menemukan Ratu Jodha disini ?”, “Aku minta maaf, Yang Mulia ... Aku tidak punya jawaban untuk pertanyaan itu, ini sebuah hutan yang sangat besar, kita tidak bisa dengan begitu mudah mencari mereka disini, lebih baik anda makanlah dulu, Yang Mulia” Jalal gelisah mendengar ucapan Birbal “Bagaimana kamu bisa berfikir bahwa aku bisa makan dengan enak tanpa menemukan Ratu Jodha terlebih dulu ! Sampai aku tidak bisa mendapatkan Jodhaku kembali ! Sampai aku tidak bisa menghukum Syarifudin ! Aku tidak akan tinggal diam dan duduk nyaman, Birbal !”
Digoa tempat Jodha disekap, kaki dan tangan Jodha masih diikat kencang sedangkan mulutnya dibekap oleh kain putih, Syarifudin menemuinya dengan keadaan setengah mabuk “Tidak Dewa Kahnaamu atau juga suamimu yang akan datang kesini untuk menyelamatkanmu, Ratu Jodha ... Aku adalah Dewamu sekarang”, “Ketika seorang manusia sudah dekat pada ajalnya, dia berbicara buruk tentang Tuhan, waktu kematianmu sudah dekat, Syarifudin !” Jodha merasa jijik terhadap Syarifudin, Syarifudin yang saat itu sedang mabuk berusaha mendekati Jodha lebih dekat lagi, Jodha segera mendorong badan Syarifudin yang tinggi besar itu dengan kedua kakinya yang terikat kencang, Syarifudin langsung jatuh terjengkang ditanah “Sekarang kamu tahu kekuatanku, Syarifudin ! Ketika Yang Mulia Raja datang kesini dia pasti tidak akan membiarkan kamu hidup !” Syarifudin bangun dari jatuhnya dan tersenyum sinis ke Jodha “Kamu pikir bahwa cintaku ini adalah kelemahanku ? Sekarang aku akan menunjukkannya padamu, Ratu Jodha” Syarifudin mencengkram wajah Jodha dan mendekatinya lebih dekat “Aku bisa berbuat apapun terhadapmu, Ratu Jodha ... Akan tetapi aku tidak akan melakukannya karena aku ingin kamu datang padaku dengan keinginanmu sendiri, sampai kapan kamu akan bilang tidak, Ratu Jodha ... Jadilah istriku dan aku akan menjadikanmu sebagai ratuku”, “Yang Mulia Raja, tidak akan membiarkanmu, Syarifudin !” Syarifudin hanya tersenyum sinis sambil terus menatap Jodha “Ajal Jalal sudah dekat, pertama aku akan membuat kamu menjadi milikku didepannya dan kemudian aku akan mengirimkannya keluar dari dunia ini, aku akan membunuhnya !” Jodha sangat terkejut mendengarnya.
Sementara itu diluar, Anarkali mengikuti anak buah Syarifudin yang mendatangi suatu tempat tersembunyi.
Diistana kerajaan Mughal, di Agra .... Haidar berkata pada anak buahnya “Jika Salim kalah dalam peperangan maka Jalal pasti akan marah padanya dan jika dia menang dalam peperangan maka aku akan mempengaruhinya agar menentang Jalal bahwa Jalal tidak membantunya dalam peperangan, itu adalah keuntungan kita !” tepat pada saat itu Shama mendatangi mereka, anak buahnya merasa khawatir kalau saja Shama menguping pembicaraan mereka “Jangan khawatir, dia itu pendengarannya kurang begitu jelas, dia tidak akan tahu apa yang kita bicarakan” kemudian Haidar mencoba mengajak Shama berbicara tapi Shama menjawabnya dengan jawaban yang lain, Haidar merasa kesal dibuatnya.
Anarkali akhirnya bisa mencapai tempat Jodha disekap, saat itu Syarifudin hendak meninggalkan tempat tersebut dan memerintahkan anak buahnya untuk terus mengawasi Jodha, namun begitu Syarifudin pergi, anak buahnya pada minum minuman anggur, hal ini tentu saja sangat memudahkan Anarkali untuk masuk kedalam tempat tersebut secara diam diam “Mariam Uz Zamani !” Jodha yang saat itu sedang terbaring segera menoleh dan dilihatnya Anarkali berada dibelakangnya, Anarkali segera membuka penutup mulut Jodha “Anarkali, kamu disini ?”, “Iyaa Mariam Uz Zamani, aku dalam perjalanan pulang ke Agra dari Dargah dan aku baru tahu kalau anda telah diculik”, “Bagus, Anarkali ... kita seharusnya segera meninggalkan tempat ini” saat itu Anarkali berusaha membuka ikatan tangan Jodha, tepat pada saat itu Syarifudin kembali ketempat tersebut dan menegur anak buahnya “Kenapa kalian malah minum minuman anggur seperti ini !”, “Anarkali, ayooo cepat buka talinya, Syarifudin sudah datang, atau lebih baik kamu pergi saja dari sini karena Syarifudin bisa saja datang lalu membunuh kamu ! Pergilah dan katakan pada Yang Mulia Raja tentang aku yang disekap disini”, “Tapi bagaimana aku bisa meninggalkan anda, Yang Mulia Ratu ?” Anarkali masih belum bisa membuka tali yang mengikat tangan Jodha “Ini adalah perintahku, Anarkali ! Tinggalkan tempat ini dan katakan pada Yang Mulia Raja tentang tempat ini !” saat itu ada anak buah Syarifudin yang mendengar ada suara di tempat Jodha, Anarkali segera bersembunyi, anak buah Syarifudin kemudian mengecek kedalam, Jodha diam saja sementara Anarkali dengan mengendap endap mulai meninggalkan tempat itu ketika sampai diluar Anarkali langsung berlari secepat kilat namun sayangnya Syarifudin sempat melihat sekelebat bayangan berlari dari arah dalam goa “Siapa itu yang berlari ?” Syarifudin segera masuk kedalam goa untuk mengecek Jodha dan bertanya pada anak buahnya “Apakah ada orang yang masuk kesini ?”, “Tidak ada tuan !” Syarifudin segera mendekati Jodha dan mendapati kain penutup mulut Jodha terlepas tergeletak disisi bale bale bambu disebelah Jodha “Dia begitu bodoh sebelum berlari pergi dari sini seharusnya dia tidak meninggalkan kain penutup mulutmu begitu saja, siapa dia sebenarnya ? Aku tahu dia pasti akan pergi ketempat Jalal dan kemudian Jalal akan datang kesini dan inilah apa yang aku inginkan, kamu telah menyelesaikan pekerjaanku, Ratu Jodha” dalam hati Jodha berkata “Anarkali pasti tidak menyadari kalau Syarifudin telah melihatnya” Syarifudin menyuruh anak buahnya untuk memperketat penjagaan “Jalal akan segera membawa Bhaksi kesini, kemudian aku akan membunuh Jalal dan Bhaksi berdua disini, dia akan datang kesini untuk mengambil Jodha akan tetapi dia tidak akan mendapatkan aku ataupun Jodha disini, dan dia akan dibunuh oleh para prajuritku ! Aku akan pindah dari sini” dalam hati Jodha berkata “Aku harus bertindak sesuatu”, “Syarifudin, aku lapar” Jodha akhirnya meminta sesuatu pada Syarifudin “Ooooh ... Jodhaku telah meminta sesuatu dari aku untuk pertama kalinya, aku sangat senang” tak lama kemudian Syarifudin membawa makanan untuk Jodha dan aku akan menyuapi kamu”, “Tidak ! Aku akan makan sendiri saja” Syarifudin akhirnya menyerah dan membuka ikatan ditangan Jodha “Makanlah, Ratu Jodha” kemudian Syarifudin meninggalkan Jodha. Bergegas Jodha segera menulis sebuah petunjuk untuk Jalal pada sebuah batu tentang dimana dia akan dipindahkan seperti yang sudah dia dengar tadi dari Syarifudin, lalu Jodha mencopot kedua anting antingnya dan diletakkannya didekat batu tersebut, Jodha berdoa semoga Jalal mengetahui pentunjuk tersebut dan bergegas Jodha kembali ke tempat duduknya tadi.
Dimedan pertempuran, pasukan Mirza Hakim dan pasukan Salim telah berhadap hadapan disana. “Salim, tunjukkan kekuatanmu padaku sekarang juga ! Mulailah menyerang !” Mirza Hakim berteriak lantang dari atas kudanya “Kamu pasti akan tahu kekuatan kami ketika perang dimulai !” Salimpun tidak kalah lantang berteriak kearah Mirza Hakim “Aku akan memulai peperangan ini dan akan segera mengakhirinya juga ! Seraaaaaaang !!!!!” pasukan Mirza Hakim mulai melancarkan serangannya “Seraaaaanggg !!!!” Salim juga memerintahkan pasukannya untuk menyerang, peperangan saudara itupun akhirnya dimulai, Mirza beberapa kali berhasil membunuh para prajurit Mughal, sementara Salim, Murad, Qutub dan Bhagwandas juga bertarung membunuh musuh musuhnya.
Dipedesaan, Abu Fazal salah satu menteri Jalal mengabarkan ke Jalal kalau dia baru saja mendapatkan surat dari Syarifudin, Jalal menyuruhnya untuk segera membaca, Abu Fazal pun langsung membacanya “Jika kamu membutuhkan suara Jodha dan ingin menyelematkannya maka kamu harus memberikan padaku Bhaksi Bano, maka ambillah istrimu dari aku dan berikan istriku padaku, jika kamu setuju dengan aku maka aku akan melakukannya” Jalal sangat marah mendengar surat dari Syarifudin “Bagaimana bisa dia memeras Raja India ! Aku tidak terima dengan permintaannya !” Rukayah panik “Lalu bagaimana dengan Ratu Jodha, Jalal ? Dia sedang dalam bahaya sekarang !”, “Dia tidak akan berani melukai Ratu Jodha, Rukayah ... dia meminta Bhaksi karena untuk menyakitinya juga jadi aku tidak akan menurutinya ! Aku akan membawa Ratu Jodha kembali dengan mayat Syarifudin !” Jalal kemudian bertanya pada Birbal apakah ada alamat yang tercantum disurat tersebut “Tidak, Yang Mulia ... Lalu apa jawaban anda apakah anda akan menerima atau tidak ?”, “Aku akan pergi mencari Syarifudin ! Dan aku akan segera menghabisinya !” Jalal benar benar murka. Sinopsis Jodha Akbar episode 465 by Sally Diandra.