Sinopsis Jodha Akbar episode 514 by Sally Diandra. Dikamar Jalal, Jalal dan Jodha masih menggoda Laboni soal
Sangram, tunangan Leela “Leela pasti sangat malu begitu kita menyebut nama
tunangannya, Yang Mulia” ujar Jodha sambil tersenyum “Akan tetapi kamu biasanya
tidak malu malu, malah kamu biasanya membuat aku takut dengan tatapan mata kamu
itu” ujar Jalal sambil masih berbaring diranjangnya, sementara Jodha segera
membelalakkan matanya ke Jalal memberikan kode untuk berhenti bicara namun Jalal
tidak menggubrisnya dan berkata “Kamu ...” lalu sepasang suami istri itu pun
tertawa bersama sama, Laboni hanya ikut ikutan tersenyum “Leela, aku kenal
Sangram, dia itu orang yang sangat baik” ujar Jalal “Ini memang takdirku, kak”
ujar Laboni sambil tersenyum masam “Leela, aku telah memanggil tukang jahit
untuk membuatkan kamu gaun, aku ingin tunanganmu itu terus menerus memandang
kamu” ujar Jodha sambil mencubit dagu Laboni, Laboni hanya tersenyum bimbang.
Sementara itu dihalaman istana, nampak Hoshiyar sedang berjalan
tergesa gesa sambil membawa baki yang berisi beberapa gelas, Hoshiyar bekerja
seperti pelayan biasa karena Rukayah masih marah padanya, tepat pada saat itu
Hoshiyar kembali berpapasan dengan Dammu, Dammu mencoba untuk mengejek Hoshiyar
“Hoshiyar, kamu sepertinya sangat khawatir ? Aku mempunyai satu pertanyaan, aku
dengar bahwa kamu sudah tidak lagi menjadi pelayan kesayangan Ratu Rukayah,
apakah benar ?” ejek Dammu sambil menyeringai senang, sementara pelayan yang
yang di dekat mereka juga ikut tertawa geli mendengar pertanyaan Dammu “Pergi
sana !” Hoshiyar mengusir pelayan pelayan itu dan beralih melihat ke Dammu
kembali dan berkata “Bukan seperti itu ! Ratu Rukayah itu tidak bisa kemana mana
tanpa aku, dia itu seperti orang cacat tanpa aku, kamu mengerti ?” pada saat itu
tanpa Hoshiyar sadari ternyata Rukayah juga ada disana, Rukayah menghampiri
Hoshiyar dan mendengar semua ucapan Hoshiyar “Apa yang kamu katakan, Hoshiyar ?
Aku ini seperti orang cacat tanpa kamu ? Beraninya kamu, Hoshiyar !” Rukayah
segera menampar pipi Hoshiyar dengan keras didepan semua orang “Jangan berani
berani lagi membuka mulutmu, Hoshiyar !” ujar Rukayah kemudian berlalu dari
sana, Dammu yang sedari tadi disana tersenyum sinis melihat pertengkaran antara
Rukayah dan Hoshiyar yang diciptakan oleh Dammu dengan sihirnya.
Bengali Baba (laki laki dekil yang selalu bersama burung Beo)
keluar dari hutan, burung Beo peliharaannya itu menunjukkan sebuah jalan, sampai
akhirnya dia tiba disuatu tempat “Disini ada pemujaan yang aneh yang terjadi
disekitar sini, ini sepertinya ada pengaruh ilmu hitam” tak lama kemudian
Bengali Baba menemukan pecahan berlian yang berserakan ditanah, diambilnya
pecahan berlian tersebut dan dilihat apa yang berhubungan dengan pecahan berlian
ini dan melalui penerawangan mata bathinnya, Bengali Baba melihat peristiwa
semalam ketika Jalal dan Laboni sedang duduk ditempat tersebut kemudian Jalal
tersandung dan berlian itu terlepas dari mahkota Jalal dan berserakan di tanah.
Bengali Baba tersenyum sambil membuka tangannya yang ternyata berdarah akibat
pecahan berlian itu dan pecahan berlian itupun menghilang lenyap begitu saja
“Hmmm ... segera aku akan menemui dia !” ujar Bengali Baba
Malam itu Jodha sedang berkumpul bersama para pelayannya dan
seorang penjual saree, mereka berkumpul di teras tengah halaman istana, Jodha
sedang bercermin sambil melihat lihat saree yang mana yang akan dia beli sambil
menaruhnya di atas tubuhnya, tepat pada saat itu diatas balkon istana, Jalal
sedang berjalan jalan bersama Abu Fazal dan Birbal, sepertinya mereka sedang
terlibat suatu pembicaraan serius namun begitu Jalal melihat kebawah dan melihat
ada Jodha dibawah sana yang sedang memilih milih saree, Jalal langsung
menghentikan langkahnya dan memandangnya tajam sementara Abu Fazal dan Birbal
terus mengajaknya ngobrol, Jalal tidak konsen dengan apa yang dikatakan oleh
mereka berdua, Jalal malah terus menerus melihat Jodha. Sementara itu dibawah
Jodha masih memilih milih saree yang akan dia beli, ketika sedang bercermin dan
melihat cocok apa tidak saree itu tiba tiba matanya tertuju ke atas dan melihat
Jalal sedang memperhatikan dirinya, dengan bahasa kode isyarat, Jodha bertanya
pada Jalal, apakah saree yang berwarna merah itu cocok, Jalal menggelengkan
kepalanya dengan kode isyaratnya agar jangan memilih saree yang itu, kemudian
Jodha mengganti dengan saree yang lain. Birbal dan Abu Fazal yang menemani Jalal
saat itu mulai sadar kalau rajanya ini sedang tidak konsen ngobrol dengan
mereka, karena terus memperhatikan istrinya dibawah tapi mereka berdua tahu diri
dengan pura pura tidak tahu dan terus mengajak Jalal ngobrol sehingga
konsentrasi Jalal pun terpecah tapi Jalal lebih fokus pada Jodha, hingga
akhirnya Jodha mengenakan saree warna biru dengan plisir pinggiran berwarna
emas, ketika Jodha bertanya saat itu Jalal belum memberikan jawaban karena masih
mengobrol dengan Abu Fazal dan Birbal, ketika Jodha mencopot saree tersebut tiba
tiba dari atas sana, Jalal memberikan kode kalau dirinya suka dengan saree biru
yang dikenakan Jodha tadi, ketika Moti mau mengembalikan saree biru itu ke
penjual, Jodha buru buru berkata “Moti, beli saree yang biru itu tadi”. Diatas
balkon Abu Fazal dan Birbal akhirnya mohon diri untuk meninggalkan Jalal, Jalal
kemudian memberikan kode isyarat kalau dirinya akan turun menemui Jodha jadi
Jodha jangan kemana mana, Jodha menurut. Ketika Jalal turun dan sampai di dekat
teras tengah halaman istana, tiba tiba saree warna biru yang baru Jodha beli
tadi lepas dari tangan Jodha dan terbawa angin kemudian menutupi sebagian tubuh
Jalal, Jalal tersenyum sambil membuka saree yang menutupi wajahnya kemudian
berjalan kearah Jodha sambil menyuruh semua pelayan Jodha pergi meninggalkan
mereka berdua. Jalal mengenakan saree itu di kepala Jodha dan berkata “Kamu
sungguh sangat cantik, warna saree ini menjadi lebih berwarna ketika kamu
mengenakannya”, “Aku tidak punya waktu untuk kata kata gombalmu ini, aku masih
mempunyai beberapa pekerjaan yang harus aku lakukan” Jodha mencoba untuk
menghindar “Kamu tidak pernah punya banyak pekerjaan untuk pernikahan kita”
Jalal mulai merajuk “Itu kan hal yang berbeda, kita kan selalu mencintai satu
sama lain”, “Lalu bagaimana dengan sekarang ?” Jalal mencoba lebih intens dengan
Jodha “Sekarang jawabanku adalah aku sangat mencintaimu” Jalal tersenyum sambil
berkata “Kalau begitu peluk aku erat hingga tidak ada seorangpun yang bisa
mengganggu kita berdua” Jodha tersipu malu dan memeluk Jalal “Yang Mulia, cinta
kita akan di uji besok, kamu ingat ketika semua istri menutupi wajahnya dengan
dupatta dan para istri harus bisa mengenali yang mana istrinya” Jalal masih
terus memeluk Jodha “Aku telah diberi ujian seperti itu ribuan kali dan aku
selalu memenangkannya”, “Kalau begitu lakukan besok ! Kita lihat apakah kali ini
kamu bisa mengenali aku atau tidak” ujar Jodha sambil melepas pelukannya di
Jalal kemudian ketika Jodha hendak meninggalkan Jalal, Jalal langsung menarik
dupatta baru milik Jodha, Jodha berhenti dan menoleh ke arah Jalal, dari atas
rupanya Laboni dan Dammu melihat kemesraan mereka berdua sedari tadi dari balik
jendela kamarnya, Laboni sangat cemburu melihat kemesraan Jalal dan Jodha,
sementara itu dibawah Jodha melirik ke Jalal yang masih memegang dupattanya,
Jalal menuntut agar Jodha mendekat padanya dengan bahasa yang bisa dimengerti
Jodha, Jodha pun berbalik mendekat ke arah Jalal, Jalal tersenyum senang dan
semakin mendekatkan wajahnya di wajah Jodha, Jalal mengira akan mendapat sebuah
ciuman terindah dari Jodha, Jodha terus mendekatkan wajahnya ke Jalal, Laboni
yang tidak tahan dengan ulah mereka berdua segera meninggalkan jendela kamarnya
diikuti oleh Dammu, sementara itu ketika sudah semakin dekat dengan Jalal, tiba
tiba Jodha berbalik dan meninggalkan Jalal begitu saja sambil tertawa cekikikan,
Jalal hanya tersenyum melihat ulah Jodha yang selalu malu malu bila dekat
dengannya.
Di kamar Laboni, Laboni merasa geram dan cemburu dengan apa
yang dilakukan Jodha dan Jalal dibawah sana “Ibu, lihat kan bagaimana Jodha dan
Jalal bermesraan dibawah tadi ?” ujar Laboni ketus “Yang harus kita perhatikan
sekarang adalah tunangan Leela yang akan datang kesini, apa yang akan kita
lakukan ?” Dammu mulai memikirkan rencana apa yang selanjutnya akan dia lakukan
“Aku mencoba mencari tahu semua yang berhubungan dengan Leela tapi aku tidak
tahu kalau dia itu sudah bertunangan”, “Permainan kita bisa berakhir, Laboni ...
kamu tidak akan mendapat Jalal” ujar Dammu gelisah “Aku hanya menginginkan
Jalal, ibu ! Dan aku akan mendapatkan dia dengan cara apapun !” Laboni semakin
geram “Aku punya satu cara, Laboni ... kamu jangan menunjukkan dirimu di depan
Sangram Sigh sampai besok malam” Laboni bingung “Bagaimana aku bisa
melakukannya, ibu ?”, “Kamu harus melakukannya ! Aku akan mengumpulkan kekuatan
sampai besok untuk mengatur ini semua, jadi jangan tunjukkan wajahmu didepannya
sampai besok malam !”
Keesokan harinya, Laboni menemui Jodha dikamarnya “Leela, kamu
bisa mengambil perhiasan yang kamu suka, semua itu adalah perhiasanku, kamu bisa
memilih sesuka kamu” ujar Jodha sambil mendudukan Laboni di meja riasnya “Kak
Jodha, apa yang kamu lakukan selama ini, sudah cukup banyak buatku” Jodha hanya
tersenyum sambil mengambil saree hijau dan perhiasan untuk Laboni “Kamu bisa
mengambil semuanya, Leela” Laboni tersenyum sinis dan berkata dalam hati
“Yang aku inginkan adalah sesuatu milikmu yang paling berharga, Jodha ...
yaitu adalah suamimu !” Jodha memberikan salah satu perhiasannya ke Laboni
dan saree yang berwarna hijau, Laboni sangat senang sekali, ketika Jodha membuka
peti pakaiannya, Laboni melihat gaun pesta pink Jodha yang diberi oleh Ratu
Inggris “Kak Jodha, apa itu ?” tanya Laboni sambil mendekat kearah Jodha “Oh
ini, ini gaun pesta, Yang Mulia memberikannya ke aku” ujar Jodha sambil tersipu
malu, sementara Laboni terlihat cemburu besar, tepat pada saat itu salah satu
pelayan memasuki kamar Jodha “Malika Hind, Putri Aram Bano memanggil anda”,
“Baiklah, aku akan kesana” Jodha meninggalkan Laboni sendirian di kamarnya,
sementara Moti mengikuti Jodha di belakang. Laboni kemudian melihat lihat
koleksi saree Jodha, dilihatnya ada saree biru yang dipilihkan Jalal untuk Jodha
semalam, diambilnya saree itu diciuminya dan membayangkan Jalal sambil
mengenakannya dikepalanya sendiri “Segera aku akan semakin dekat dengan
Jalal” tanpa Laboni sadari ternyata Jalal ada dibelakangnya, Jalal mengira
kalau yang sedang mengenakan saree biru itu adalah Jodha, tanpa berkata apa apa,
Jalal langsung memeluk Laboni yang dikira Jodha dari belakang, Laboni yang tahu
kalau itu adalah Jalal, sangat senang sekali, Laboni menikmati pelukkan Jalal,
sementara Jalal juga diam saja memeluk Laboni yang dikira Jodha itu dengan
mesra. Tak lama kemudian, Jodha memasuki kamarnya dan melihat suami serta adik
sepupunya sedang berpelukan mesra saling membelakangi, Jodha sangat terkejut dan
berkata “Yang Mulia ...” Jalal yang mendengar suara Jodha dari arah belakang
kaget dan langsung berbalik ke arah Jodha dengan pandangan bingung, Laboni juga
berbalik menghadap kearah mereka “Leela ...” Jalal kaget begitu mengetahui kalau
yang dipeluknya sedari tadi itu bukan Jodha melainkan Laboni....
Sinopsis Jodha Akbar episode 515 by Sally Diandra