loading...

Sinopsis Jodha Akbar episode 482 by Sally Diandra

Sinopsis Jodha Akbar episode 482 by Sally Diandra. Jodha dan Salim masih berada dikamar Salim “Jika ibu benar benar menyayangi aku maka ibu seharusnya merubah agama ibu, ibu seharusnya menerima Islam sebagai agama ibu, terus terang aku tidak ingin ibu mengubah agama ibu tapi sekarang ketika semuanya hilang dari tanganku maka aku berfikir bahwa aku sangat berharap ibuku mau meninggalkan agamanya demi sinopsisjodhaakbar.blogspot.com 482aku, aku telah melakukan aarti dan pooja bersama ibu, maka ibuku juga harus melakukan apapun untukku” mata Jodha berkaca kaca tidak percaya mendengar semua perkataan Salim “Murad adalah saudaraku, aku telah kehilangan semuanya, aku tidak pernah menginginkan posisi ini akan tetapi Yang Mulia menghina aku, tolong katakan pada Yang Mulia bahwa aku tidak akan mengikuti perintahnya, dia boleh saja membuat Murad menjadi raja penerusnya dan aku akan melakukan apa yang aku inginkan !” ujar Salim marah kemudian meninggalkan Jodha, Jodha menangis pilu.

Jodha menemui Hamida dikamar Hamida “Ibu, apa yang harus aku lakukan, aku tidak bisa melihat Murad dan Salim saling bertengkar dan disamping itu dilain pihak Yang Mulia sangat keras dengan Salim” Jodha mencurahkan perasaannya pada ibu mertuanya ini “Aku juga sangat khawatir pada Murad dan Salim tapi ibu hanya bisa mengatakan lakukan saja apa yang Jalal katakan, kamu tahu kan kalau Murad diberi posisi ini hanya untuk sementara saja, setelah Iran bisa diatasi maka Salim akan diberikan kembali posisinya” Hamida berusaha menenangkan Jodha “Tapi Murad itu bisa saja marah akan hal ini” Jodha masih merasa khawatir “Saudara seharusnya tidak bertengkar” ujar Hamida, tepat pada saat itu Salima memasuki kamar Hamida “Ibu benar, Ratu Jodha ... kita harus melakukan sesuatu untuk membuat mereka berteman kembali” Salima ikut menimpali pembicaran mereka “Lalu apa yang bisa kita lakukan, Ratu Salima ?” Jodha penasaran dengan rencana Salima “Hanya kamu yang bisa menyelamatkan hubungan mereka, Ratu Jodha ... kamu harus menemukan beberapa cara, aku akan mendukungmu” bujuk Salima, Jodha mulai berfikir.

sinopsisjodhaakbar.blogspot.com 4821Dirumah Anarkali, Anarkali sedang melihat rembulan melalui jendela rumahnya, dia teringat ketika Salim menangis dan memintanya untuk tidak melakukan hal ini padanya, bagaimana Salim tidak dapat hidup tanpanya “Maafkan aku, Salim tapi aku tidak bisa menemuimu, aku tidak ingin hubungan kamu dengan Yang Mulia jadi lebih renggang dengan tidak mematuhi perintahnya” tiba tiba sebuah anak panah melesat masuk kerumah Anarkali melalui jendela, Anarkali terkejut dan memanggil manggil siapa tahu ada orang disana kemudian Anarkali mengecek anak panah tersebut yang tertancap di vas bunganya, ternyata anak panah itu berisi sebuah surat dari Salim yang isinya : “Aku tahu kalau kamu tidak mau menemuiku karena Yang Mulia tapi aku akan menunggumu ditepi danau dan jika kamu tidak datang hari ini maka aku akan pergi jauh dari sini” Anarkali sangat sedih membaca surat tersebut “Apa yang harus aku lakukan, aku tidak bisa melanggar perintah Yang Mulia tapi aku juga tidak bisa menyakiti hati Salim” Anarkali sangat bimbang.

Murad sedang meminum anggur dan berkata pada pamannya Haidar “Apa kamu bilang bahwa aku diberi posisi ini hanya untuk sementara waktu saja ? Yang Mulia hanya memanfaatkan aku saja ?”, “Ya betul, pangeran Murad ... Yang Mulia memberikan kamu posisi penerus raja hanya untuk meredam kemarahan Iran, sekarang dia akan mencari sebuah cara dan akan mengembalikan kembali posisi itu ke Salim” pamannya Haidar memprovokasi Murad “Kenapa dia menghina aku dengan cara seperti ini ?” Murad sangat marah “Kamu memang tidak kurang apa apa, mengapa kamu tidak bisa menjadi seorang Raja ? Kamu itu Muslim sejati, kamu juga anaknya Yang Mulia, kamu berbakat dan seorang ksatria maka kenapa kamu tidak bisa menjadi Raja ?” pamannya Haidar terus meracuni pikiran Murad “Aku tidak akan membiarkan siapapun melakukan ini !” ujar Murad kesal “Jangan cepat marah dulu, pangeran ... kamu harus berfikir dulu untuk masa depanmu kelak, pikirkan jika Yang Mulia setuju bahwa kamu itu lebih berbakat dan kamu seharusnya menjadi Raja daripada Salim, maka kamu akan menjadi Raja, buktikan ini pada Yang Mulia”, “Ya, aku akan menunjukkan bahwa aku lebih baik daripada Salim” tekad Murad.

sinopsisjodhaakbar.blogspot.com 4822Jodha sedang berada dikamarnya, ketika Jalal menemuinya Jodha sedang termenung “Kamu kelihatannya sedang memikirkan sesuatu, kalau begitu akan datang lagi nanti” Jodha langsung menghentikan Jalal yang mau pergi meninggalkannya “Apakah aku meminta kamu pergi ?” Jalal tersenyum dan melihat fotonya yang sedang menaiki kuda ketika bermain polo “Rupanya kamu menyukai fotoku, Ratu Jodha” Jalal mulai menggoda Jodha “Kamu tidak pernah mempunyai waktu makanya aku harus melihat kamu melalui foto ini” balas Jodha “Yang Mulia, aku pikir untuk mengadakan permainan Choghan (polo) antara generasi tua dan generasi muda” pinta Jodha sambil melirik kearah Jalal, Jalal langsung mendekati Jodha sambil berbisik “Siapa yang kamu sebut dengan tua ?”, “Kamu itu yang tua, aku tahu kamu tidak akan setuju dengan permainan ini dan jika kamu setuju maka kamu pasti akan kalah” kali ini Jodha yang mengejek Jalal “Aku akan memainkannya dan aku akan memenangkannya, apa yang akan aku dapatkan ?” goda Jalal lagi “Jika kamu menang, kamu akan mendapatkan apapun yang kamu inginkan tapi jika kamu kalah” Jalal langsung memotong ucapan Jodha “Kalau aku kalah, aku akan memberikan apapun yang kamu inginkan dan nanti juga akan ada kompetisi menembak untuk para wanita” Jodha tersenyum mendengar ucapan Jalal “Aku harus menyiapkan permainan ini jadi aku harus pergi” ujar Jalal kemudian berlalu meninggalkan Jodha “Aku sangat berharap hal ini bisa mengikat keutuhan keluargaku” bathin Jodha dalam hati.

sinopsisjodhaakbar.blogspot.com 4823Didanau, Salim sedang menunggu kedatangan Anarkali ditepi danau, Salim mengira bahwa Anarkali tidak akan datang “Aku yakin dia pasti tidak akan datang kesini dan itu akan melukai hatiku juga” Salim mencoba berbalik kebelakang ternyata tidak ada disiapa siapa disana, Salim kembali menatap tepi danau tak lama kemudian Salim kembali menoleh kebelakang dan melihat ada sebuah cahaya, lama kelamaan terlihat siapa yang membawa cahaya obor itu, tidak lain adalah Anarkali, Anarkali terus berjalan kearah Salim, setelah sampai didepannya, Anarkali langsung memberikan salam ke Salim, Salim tersenyum senang, mata mereka beradu pandang, lagu Rabba is pyaar mein pun mengalun indah “Dalam pikiranku mengatakan bahwa kamu tidak akan datang tapi hatiku tahu bahwa kamu akan melanggar perintah Yang Mulia dan akan datang kesini”, “Kenapa kamu menulis sebuah surat ? Jika ada seseorang yang melihatnya maka Yang Mulia pasti akan menghukum kamu kembali” Anarkali merasa khawatir “Aku sudah biasa menghadapi hukuman Yang Mulia sejak keci dan aku tidak dapat merusak hubungan ini untuk hal itu, aku tahu bahwa kamu mempunyai perasaan yang sama ke aku, itulah mengapa kamu ada disini dan melanggar semua batasan” mereka berdua kemudian duduk ditepi danau “Aku harus datang kesini karena aku tidak ingin disalahkan untuk suatu hal atau lebih”, “Apa itu ?” Salim penasaran “Dulu kamu dikirim keluar dari Agar pada saat masa kanak kanak karena aku, aku tidak ingin kamu pergi lagi karena aku, demi Tuhan jangan paksa aku lagi dengan cara seperti ini, jangan letakkan kesalahan padaku dengan mengirim Raja Agra keluar” Anarkali hendak pergi meninggalkan Salim, Salim langsung menggenggam tangannya “Jangan pergi !” pinta Salim “Aku mempunyai alasan untuk datang kesini tapi aku tidak punya alasan untuk tinggal disini” Anarkali langsung melepaskan tangannya dari tangan Salim dan pergi berlalu dari sana, Salim menatapnya dengan sedih “Tidak ada seorangpun yang akan menghentikan kamu, Anarkali dari pertemuan denganku, tidak juga Yang Mulia atau aku” bathin Salim.

Diistana, Rukayah meminta pada Hoshiyar untuk membawakan senjatanya, Rukayah ingin memenangkan kompetisi ini.

sinopsisjodhaakbar.blogspot.com 4824Di ruang sidang Dewan - E - Khaas, Jodha tidak melihat Salim didalam ruangan tersebut “Salim tidak ada disini tapi aku berharap ide permainan ini akan dilaksanakan” bathin Jodha dalam hati, tiba tiba Birbal mengumumkan sesuatu “Yang Mulia, beberapa orang penting datang berkunjung” tak lama kemudian orang orang bule dari kerajaan Inggris datang ke ruang sidang “Dia ini Philips, William dan James, mereka ini datang dari kerajaan Inggris dan ingin menjalin hubungan dengan India” ujar Birbal sambil mengenalkan ketiga orang bule tersebut yang didampingi oleh penterjemah mereka, Jalal menyambut mereka dengan senyum bahagia, semua anggota keluarga kerajaan merasa takjub dengan kehadiran pria pria bule tersebut, sang penterjemah kemudian menterjemahkan ucapan Jalal ke orang orang Inggris dalam bahasa inggris “We are happy to be here” ujar salah satu orang Inggris, Jalal menjawabnya “Kami juga bahagia menjalin bisnis dengan negara Inggris, kita akan mendiskusikannya nanti” kemudian Jalal menyuruh Birbal untuk mengantar tamu tamu jauhnya ini ke kamar mereka masing masing, mereka pun berlalu dari ruang sidang. Sepeninggal orang orang Inggris itu, Jalal mengumumkan sesuatu “Aku umumkan bahwa akan ada pertandingan polo, satu tim akan terdiri dari para pangeran dan tim yang lain adalah tim kami, tim A terdiri dari Danial, Murad, Rahim, Qutub dan Salim dan tim B terdiri dari aku, Maan Sigh, Abu Fazal, Todar Mal dan Aziz, tim yang menang akan mendapatkan hadiah dan para wanita akan bertanding kompetisi menembak” ujar Jalal “Semuanya harus datang besok untuk melihat pertandingan !” semua yang hadir disana senang mendengar pengumumman dari Jalal.

Rukayah sedang berlatih menembak dihalaman istana, Hamida, Salima dan Jodha melihat Rukayah yang sedang berlatih “Ini adalah sebuah ide yang bagus, Ratu Jodha” puji Salima “Iya betul, ketika mereka bermain bersama, mereka harus menjadi sebuah tim dalam sebuah permainan, mereka akan melupakan kebencian mereka” Hamida ikut menimpali “Aku juga sangat berharap, ibu ... akhirnya Yang Mulia dan Murad setuju dengan pertandingan ini tapi aku tidak tahu dengan Salim, apakah dia akan datang atau tidak” Jodha masih merasa khawatir dengan Salim “Jangan khawatir tentang Salim, Jodha” Hamida berusaha menenangkan Jodha “Ratu Rukayah, kamu itu tidak dapat mengenai sasaran dengan tepat ketika menembak itu karena kamu tidak pernah berlatih” Salima berusaha memberikan pengertian ke Rukayah “Hanya aku yang akan memenangkan pertandingan ini, Ratu Salima” ujar Rukayah sombong “Aku tidak akan membiarkan Ratu Jodha menang kali ini !” bathinnya dalam hati.

sinopsisjodhaakbar.blogspot.com 4825Dikamar Hamida, Hamida menanti kehadiran Murad dan Salim, saat itu Hamida ditemani oleh adik iparnya Gulbadan, tak lama kemudian Murad dan Salim datang “Murad, besok adalah pertandingan Polo, Salim, kamu pasti telah mendengar berita ini, bagaimana kalian berlatih ?” Hamida berusaha mengakrabkan cucu cucunya “Aku tidak ingin berlatih, nenek” ujar Salim “Aku akan memainkannya, nenek” sela Murad “Apa yang terjadi pada kalian berdua ini ? Kalian biasanya saling menyayangi satu sama lain, apakah karena sebuah posisi membuat kalian menjadi seorang musuh ?” Hamida mencoba menyatukan mereka “Salim, demi nenekmu ini, kamu harus mengambil bagian dari kompetisi ini dan memenangkannya juga” pinta Hamida “Akan aku pikirkan, nenek ... nanti akan aku beri tahu” ujar Salim kemudian pergi meninggalkan neneknya “Nenek, aku akan mengambil bagian dari pertandingan ini dan aku akan memenangkannya juga” ujar Murad bangga kemudian meninggalkan Hamida.

Malam harinya, Jalal sedang berkumpul dengan para menterinya diteras yang berada ditengah halaman istana “Kita sedang bersiap untuk menyerang Iran, Yang Mulia” ujar Abu Fazal “Kalau begitu kirim sebuah surat ke Mirza Hakim untuk membuat sebuah jalan dari Kabul ke Iran jadi kita bisa menyerangnya” ujar Jalal, tak lama kemudian orang orang Inggris itu mendatangi Jalal bersama Birbal, mereka memberi salam ke Jalal, Jalal senang bisa bertemu dengan orang orang bule itu lagi “Apakah kalian suka India ? Apakah kalian merasa tidak nyaman disini ?” penterjemah mulai menterjemahkan ucapan Jalal “India is very peaceful country and they love hostility in palace” orang Inggris itu menjawab ucapan Jalal, kemudian Jalal mengundang mereka untuk melihat pertandingan Polo yang diselenggarakan oleh keluarga kerajaan, orang orang Inggris itu sangat senang untuk melihat pertandingan besok “Apakah kalian suka pertandingan Polo ?” Jalal bertanya lagi “Yes, I love it !” kata orang Inggris “Apakah kata itu mereka gunakan untuk kata cinta ?” sang penterjemah mengatakan “Dalam bahasa Inggris, cinta itu artinya love, itu artinya jika mereka menyukai pertandingan maka mereka akan mengatakan bahwa They love this game” tiba tiba Jalal ingin menanyakan sesuatu tapi terhenti karena malu dengan Birbal dan Abu Fazal, namun perlahan Jalal mencoba menanyakannya ke orang Inggris itu “Lalu bagaimana kalau mengucapkannya untuk seseorang ? Maksudku aku ingin bertanya bagaimana untuk menunjukkan perasaan cinta dalam bahasa mereka ?” Birbal dan Abu Fazal tersenyum simpul mendengar pertanyaan Jalal, Jalal merasa kikuk didepan para menterinya ini kemudian sang penterjemah bilang lagi “Anda harus mengatakan I love you” Jalal mencoba belajar untuk mengucapkannya “I lo - ve - you” orang Inggris mengajari “Love ... I love you” Jalal mengikuti ucapan orang Inggris itu “I love you” tak lama kemudian Birbal mengajak orang orang Inggris itu untuk beristirahat, merekapun pergi meninggalkan Jalal diikuti oleh Abu Fazal, sepeninggal mereka Jalal berusaha untuk terus belajar mengucapkan kata I love you.

Keesokan harinya, Jalal sudah bersiap siap untuk bertanding Polo, Jalal sudah mengenakan baju kebesaran bermain Polo dan sedang berkumpul dengan para menterinya yang satu tim “Yang Mulia, satu negara lagi telah bergabung bersama kita” Abu Fazal menginformasikan berita terbaru “Itu kabar baik, sekarang Iran akan melihat bahwa tidaklah tepat dengan melawan kita ! Sekarang kita akan konsentrasi dulu pada pertandingan” ujar Jalal.

sinopsisjodhaakbar.blogspot.com 4826Dikamar Jodha, Jodha sedang bersiap siap untuk menghadiri pertandingan, Jalal memasuki kamarnya, para pelayanpun meninggalkan Jodha, Jalal tersenyum melihat Jodha dan berkata “Kamu terlihat sangat cantik pagi ini, aku ingin mengatakan sesuatu padamu, Ratu Jodha” Jalal mulai menggoda Jodha “Aku tahu, kamu itu takut kan untuk bertanding kali ini” Jodha balas menggoda “Aku tidak takut, aku cuma mau mengatakan I LOVE YOU” ujar Jalal sambil tersenyum senang, sementara Jodha memandang Jalal dengan bingung, Jodha tidak mengerti apa yang Jalal katakan. Sinopsis Jodha Akbar episode 483 by Sally Diandra.

Bagikan :
Back To Top