Sinopsis Jodha Akbar episode 250 -251 | Episode Yang Hilang by Meysha Lestari. Maham mengunjungi tempat rahasianya. Pada pengawal maham bertanya apakah wanita itu makan sesuatu? Pengawal menjawab tidak. Maham menghampiri wanita yang menjadi tawanannya itu lalu duduk diatas karung berisi tanah. Maham meminta wanita itu agar makan, katanya malam tidak akan damai tanpa makanan. Maham membuka lipatan kertas di tangannya dan menunjukannya pada wanita itu. Maham berkata, "aku punya peta tapi tidak bisa memahaminya, hanya anda yang dapat memberitahu saya tentang peta ini." Maham menyuruh wanita itu melihat petanya, tapi wanita itu tidak bereaksi, dia asyik memeluk bonekanya. Maham berkata, "aku tahu kau mencintai anakmu.." Maham merebut boneka di tangan wanita itu dan melemparkannya jauh-jauh. Dia menjambak rambut wanita itu sampai dia merintih kesakitan. Maham berkata, "jika anda ingin anak anda aman, maka beritahu aku tentang peta ini, aku mebutuhkannya, tujuanku tersembunyi di sini dan hanya anda yang dapat memecahkannya...jawab pertanyaan saya! Jika anda ingin anak anda selamat. Makan makanan ini, saya akan kembali untuk mendengar jawaban anda!" Maham dengan kesal meninggalkan wanita itu. Sepeninggal Maham, wanita itu menyentuh makanan di depannya dengan tangan gemetar dan memakannya... so sad ~sinopsisjodhaakbar.blogspot.com~
Pelayan sedang menyiapkan bak mandi. Ruqaiyah masuk kekamar mandi bersama Jodha dan para pelayan. Jodha memeriksa krim kecantikan yang akan di pakai Ruq dan menciumnya. Ruq sudah masuk ke bak mandi dengan pakaian setengah terbuka. Jodha menyuruh pelayan membalurkan krim itu ke tubuh Ruqaiya. Ruq terlihat sangat puas dengan pelayanan Jodha, bibirnya selalu menyunggingkan seulas senyum..~ yang menyimpan kelicikan dan kepuasan~ . Pelayan membalurkan lulur ke tubuh Ruq. Jodha duduk di sudut sedang meracik krim kecantikan yang lain untuk ruq. Ruq meminta Jodha memanggil Jalal, Jodha tertegun. Ruq berkata, "aku tahu ini kedengarannya aneh, tapi aku ingin yang mulia ada di sini karena dia adalah ayah dari anak ku." . Jodha berusaha memahami permintaan Ruq dan tersenyum. Jodha menyuruh pelayan memanggil Jalal. Tak lama kemudian Jalal datang dengan bergegas dan sangat senang saat melihat Jodha. Jodha berdiri menyambutnya. Jalal berkata, " kau memanggilku? Aku datang untukmu." Jalal sepertinya tidak tahu kalau ada Ruq di situ. Ruq menyahut, "aku yang memanggilmu, Jodha hanya menyampaikan pesanku." Jalal menatap Jodha, Jodha memberi isyarat dengan matanya. Jalal mendekati Ruq dan bertanya, "apakah kau baik-baik saja?" Semua pelayan pergi, tinggal Jodha, Ruq dan Jalal. Ruq menjawab, "kalau Jodha melayaniku, maka aku pasti baik-baik saja." Jalal melirik Jodha, jodha tersenyum. Ruq bertanya pada Jodha tentang krim kecantikan yang di buatnya. Jodha menjawab kalau sedang di siapkan. Ruq mengulurkan tangan dan meminta Jalal duduk di sampingnya. Jalal meraih tangan ruq dan duduk di belakangnya. Ruq meletakan tangan Jalal di pundaknya yang terbuka. Jodha terlihat sedikit cemburu taopi berusaha menahan diri. Ruq melirik Jodha dengan sudut matanya dan tersenyum licik. Tiba-tiba Ruq merasa lehernya sakit. Jalal dan Jodha terlihat kuatir. Jalal berkata, "biar kulihat." Jalal menyibakan rambut yang menutupi leher Ruq dan membelai kulit lehernya. Jodha melihatnya. Jalal berkata, "aku tahu obat yang bisa mengobatinya, obat yang di buat Jodha." Jalal menatap Jodha, jodha memasang wajah antara kesal dan ingin tersenyum.. (seperti apa? bayangin aja sendiri.. ). Ruq meminta Jodha membuatkan obat itu. Jodha menjelaskan kalau obat itu bisa mendinginkan secara alami. Jalal dengan sok tau berkata kalau dia tahu obat itu. Ruq merasa terabaikan dengan percakapan keduanya. Ruq meminta Jalal agar memijat lehernya. Jalal memijat leher Ruq, tapi matanya menatap Jodha. Jodha balas menatapnya dengan pengertian meski terkadang terbersit bias kecemburuan di matanya. Ruq berkata kalau rasa nyerinya hilang setelah di pijit Jalal, dan berkata kalau tangan Jalal memiliki sihir yang bisa menyembukan. Jalal berkata kalau sihir bukan berada di tanganya, tapi dalam pikiran Ruq, dan dia hanya mendukung saja. Jodha teringat pernah mengatakan kalimat itu pada Jalal saat memijat leher Jalal yang sakit beberapa malam lalu. Jalal menatap Jodha dan tersenyum, sepertinya Jalal tahu apa yang dirasakan Jodha. Jodha balas tersenyum meski terlihat agak di paksakan...( ya iyalah..sopo juga yang g cemburu suami mesra-mesraan di depan mata... )
Jodha bersama Moti, Shehnaz dan Zakira sedang mengumpulkan bahan-bahan untuk membuat obat. Jodha menanyakan Rahim pada moti. Moti menjawab kalau salima sedang melarang Rahim keluyuran dan menyuruhnya hanya diam dikamar saja. Jodha berkata kalau Rahim anak kecil, jadi wajar kalau nakal. Moi menjawab, "ya tapi dia ibunya. Dia berhak melarangnya." Jalal muncul di taman. Moti memberitahu Jodha kalau jalal datang. Jodha memberi salam. Moti dengan penuh pengertian meninggalkan mereka berdua. Shehnaz terlihat senang melihat Jalal, dia memberi salam dengan isyarat tangan. Jalal tersenyum. Zakira menarik tangan Shehnaz agarikut pergi dengannya. Jodha mendekati Jalal. Jodha berkata kalau dia sedang mengumpulkan bahan-bahan untuk membuat obat, dengan mengoda Jodha berkata, "anda pasti sudah tahu karena tadi anda katakan di depan Ruq kalau anda tahu tentang obat-obatan." Jalal tertawa dan berkata, "ya, tapi akau tidak obat untuk satu penyakit." Jodha bertanya, "sakit apa?" Jalal menjawab, "penyakit hati." Jodha tersenyum, "sekarang anda punya hati, bahkan punya 'penyakit hati'." Jalal menjawab, "kau membuatku sadar kalau aku punya hati, tapi kau juga yang memberiku 'penyakit hati'" Jodha balas berkata, "saya pikir anda mendapatkan penyakit ini di medan perang." Jalal merayu Jodha lagi, "kau membuatku sadar bahwa tidak semua hal dapat di peroleh di medan perang. Kau membuatku berubah dari prajurit menjadi manusia. Kau membuatku sadar kalau aku punya hati. Setelah kau memberiku hati, maka kau harus merawatnya." Jalal meraih tangan Jodha dan meletakan di dadanya. Sedang tanganya sendiri meraih pinggang Jodha. Jodha menepis tangan Jalal dari pinggangnya dan berkata, "Yang mulia apa yang kau lakukan? ada prajurit di sini." Jodha dengan malu berlari mendekati sebuah pohon dan bermain-main dengan daunnya. Jalal tersenyum, Jalal menoleh ke kanan dan kekiri lalu bergegas menghampiri Jodha dan memeluknya dari belakang dengan sebelah tangan. Tubuhnya merapat di punggung Jodha, dan tangan yang lain meraih jemari Jodha dan menggenggamnya. Jalal berkata, "kau benar, kita tidak harus membicarakan tentang hal ini di tempat terbuka. Mari masuk kedalam." Jodha menolak dengan berkata, "aku harus mengumpulkan bahan-bahan untuk membuat obat Ruq." Jalal berkata, "kau juga harus mengobati penyakit ku....ayolah!" Jalal menarik tangan Jodha dan mengajaknya masuk ke kamar
Sinopsis Jodha Akbar episode 250 -251. Dalam kamar, Jalal berdiri didepan Jodha, menatapnya dengan mesra dan berkata, "setelah malam itu, kau bahkan tidak menatapku. Kau juga tidak meluangkan waktu untukku. Aku tahu kau sibuk dengan Ruq, tetapi cobalah untuk menyisihkan waktu untuk ku." Jodha menyahut, "akan saya coba." Jalal mendudukan Jodha di tepi tempat tidur, Jalal duduk didekatnya. Jalal berkata, "apapun kalau di coba pasti mungkin, aku hanya ingin menghabiskan waktu terbaik dengan mu." Perlahan namun meyakinkan, Jalal mendekatkan wajahnya ke wajah Jodha. Jodha menatapnya dengan sedikit kikuk. Wajah Jalal semakin dekat, Jodha memalingkan muka, kini pipinya yang sangat dekat dengan wajah Jalal. Jalal meraih dagu Jodha, menghadapkan wajah Jodha kearahnya. Jodha menatap Jalal, lalu memejamkan mata. Jalal hendak mencium Jodha.... tapi nggak jadi... (terhalang gelang hidung kali... hehehehe... jadi susah nyiumnya..). Jalal tertawa dan menyuruh Jodha tetap menutup matanya. Jalal berdiri mengambil sebuah peti kecil dan menghampiri Jodha. Jalal memyuruh Jodha membuka matanya dan menyodorkan peti kecil itu ke tanganya. JOdha membuka peti itu, di dalamnya terdapat 3 buah koin emas yang di permukaannya terukir gambar dewa kahna dan laksmi. Jodha sangat senang dan berdiri menghampiri Jalal. Dia mencium koin itu, mendekatkan ke matanya, keningnya dan dadanya. Jodha terlihat sangat gembira dan tersenyum penuh bahagia. Jalal mendekatinya dan menatapnya. Sepertinya Jalal sangat suka melihat Jodha tersenyum gembira. Dia meraih Jodha dan memeluknya. Keduanya saling berpelukan dengan bahagia. Jodha berkata kalau dia juga punya hadiah untuk Jalal. Jalal bertanya, "apa itu?" Jodha berkata, "tapi anda harus menutup mata anda." Jalal berkata tidak masalah dan langsung memejamkan mata. Jodha terlihat gugup sendiri. Dia menarik nafas sebentar dan bersiap-siap. Jalal terlihat tak sabar, tapi Jodha menyuruhnya agar tetap memejamkan mata. Dengan sedikit ragu-ragu Jodha mendekatkan wajahnya ke wajah jalal, mencium pipinya dan segera berlari ke pintu. Jalal yang tak menyangka akan mendapat ciuman terbelalak tak percaya. Jalal meraba pipinya yang di cium Jodha. Didepan pintu Jodha berbalik menatap Jalal sambil tertawa dan berkata, "saya telah memberikan hadiahmu. Sekarang saya akan menemui Ruq." Jalal memanggilnya, tapi Jodha sudah berlari keluar. Jalal tertawa bahagia sambil meraba pipinya... ~sinopsisjodhaakbar.blogspot.com~
Ruqaiya sedang tiduran, ketika pelayan memberitahu kalau baksi banu datang menemuinya. Ruq dengan gembira menyambutnya. Ruq memuji bakshi yang terlihat cantik. Bakshi menyuruh pelayan membawa lukisan kehadapan Ruq. Lukisan anak yang mengenakan mahkota. Bahksi berkata kalau itu hadiahnya untuk Ruq, "anak anda akan sehat kalau anda melihat gambar anak yang sehat. Menjadi ibu adalah moment yang sangat indah. Dan bikin merinding ketika bayi anda menendang dalam perut" Ruq memuji Bakshi yang terlihat cantik saat tersenyum. Ruq bertanya, "bolehkan aku menyentuh perutmu?" Bakshi berkata, "kenapa tidak?" Ruq menyentuh perut Bakshi dan berteriak kaget saat terasa bayi dalam kandungan bakshi menendangnya. Keduany atertawa bahagia. Jdha datang dan bertanya kabar bakshi. Bahshi tidak menjawab dia hanya mengangguk. Ruq memberitahu Bakshi kalau Jodha yang merawatnya. Bakshi sepertinya tidak tertarik dengan cerita Ruq. Dan berpamitan.Jodha menahannya dan meminta Bakshi untuk duduk dulu dan ngobrol bersama mereka. Jodha juga berkata kalau dia membuat obat untuk Ruq, dan bakshi bisa mencobanya. Tapi bakshi terlihat tidak senang dan menolaknya. Jodha memaksa. Bakshi berpamitan pada Ruq dan terus pergi. Jodha merasa heran dengan sikap bakshi. Jodha mengejar bakshi dan bertanya kenapa dia bersikap begitu padanya, apakah dia berbuat salah? Bakshi teringat Sharifudin melihat Jodha main-main di kolam bersama Rahim dan bagaimana Sharif selalu memuji Jodha yang selalu tampak cantik. Bkashi berkata kalau dia tidak ingin bicara dengan Jodha. Jodha bertanya kenapa? Mereka kan berteman baik. Bakshi teringat lagi bayangan Sharif meminta pelukis membuat lukisan Jodha dan memujinya. Bakhsi menjawab, "saya sudah bilang tidak mau berbicara dengan anda, tidak kah anda mengerti?" lalu bakshi banu meninggalkan Jodha yang terlihat binggung tak tau apa salahnya... Sinopsis Jodha Akbar episode 251