loading...

Sinopsis Jodha Akbar episode 509 by Sally Diandra

Sinopsis Jodha Akbar episode 509 by Sally Diandra. Didapur istana, Jodha sedang asyik memasak makanan dibantu para pelayannya, tak lama kemudian Laboni datang menghampirinya “Kak Jodha, kamu sedang masak untuk siapa ?” Jodha tersenyum mendengar pertanyaan Laboni sambil terus mengaduk aduk masakannya “Tentunya untuk seseorang yang telah merubah hidupku, banyak yang mengatakan bahwa cinta seorang laki laki itu berasal dari perutnya” Laboni tersenyum sinis “Laboni kamu disini dulu ya, aku mau mengambil wadah” Jodha kemudian meninggalkan Laboni mengambil wadah dilemari, tiba tiba Laboni mencoba berbuat iseng pada masakanan Jodha, diambilnya cabai bubuk secara diam diam kemudian dimasukannya beberapa sendok ke masakan Jodha lalu mengaduk aduknya “Tau rasa kamu, Jodha ! Biar Jalal kepedasan dan marah sama kamu !”

JA logo 100Sementara itu dikamar Murad, nampak Salima menampar pipi Murad dan berkata “Kamu mabuk, Murad ! Kamu terlalu banyak minum ! Yang Mulia tidak hanya seorang Raja tapi dia juga adalah ayahmu ! Jika kamu berdiri dimatanya maka kamu tidak akan pernah dilihat, lihat kak Rahim ! Dia itu kesayangannya Yang Mulia” Salima kesal dengan perilaku Murad “Rahim itu pelayannya, itulah mengapa dia itu kesayangan Yang Mulia, bagi Yang Mulia hanya orang orang yang penting yang selalu berada dibelakangnya” ujar Murad dengan penampilannya yang berantakan “Lalu mengapa kamu sangat marah ?”, “Dulu dia memberi aku gelar, sekarang dia mengambilnya kembali, aku tidak meminta gelar itu tapi aku diberi gelar itu, dia tidak membiarkan aku membuktikannya ! Aku bisa melakukannya, bu dan aku akan mengambilnya kembali !” Salima sedih karena Murad tidak bisa mengerti “Salimlah yang berhak mendapat gelar itu, nak ... karena dia itu anak tertua, gantilah bajumu dengan baju yang baru sebelum yang lain melihat kamu” ujar Salima kemudian meninggalkan Murad sendirian “Kemarahanku sudah merasuk didalam hati, ibu ... sayang sekali, ibu tidak mengerti”

Laboni sedang tersenyum senyum di atas tempat tidur sambil membayangkan bagaimana wajah Jalal yang kepedasan gara gara masakan Jodha, saat itu ibunya, Dammu masuk kekamarnya dan merasa keheranan melihat tingkah anaknya “Laboni, kamu kelihatan senang sekali ?” Laboni memlintir mlintir rambutnya yang ikal sambil berkata “Karena aku dapat bonekaku kembali dan Jalal akan segera menjadi milikku, aku sangat bahagia, ibu karena hari ini aku mempermainkan Jodha dan Jodha akan kalah, aku telah menciptakan sebuah masalah untuknya” Laboni menceritakan bagaimana dirinya memberikan cabai bubuk kedalam masakan Jodha sambil tertawa senang “Itu adalah permainan yang sepele dan tidak akan memisahkan hubungan mereka, kamu harus bisa mendapatkan tubuh Jalal” ujar Dammu kemudian memberikan mantra mantra kesebuah sapu tangan yang berisi manik manik “Ibu apa yang ibu lakukan ?” Dammu memberikan manik manik itu dan berkata “Taruh manik manik ini dikamar Jalal sebelum malam ini, benda ini akan mengintensifkan sihir kita” Laboni menyeringai senang dan berkata “Pasti akan aku lakukan !”

Jodha menemui Jalal dikamarnya dengan membawa masakannya tadi bersama pelayan pelayannya “Apa ini ?” Jalal langsung bangun dari tempat tidurnya “Aku telah menyiapkan makanan untuk kamu, Yang Mulia” para pelayan menaruh masakan masakan Jodha dimeja “Ada banyak pelayan yang bisa melakukannya, Ratu Jodha” Jodha hanya tersenyum “Tapi kamu suka kan dengan makanan yang aku buat sendiri, jadi jangan bertanya macam macam, makan saja” Jalal kemudian duduk disusul Jodha yang duduk disebelahnya “Jadi kamu melakukan ini semua ?”, “Hal ini memberikan kedamaian tersendiri dengan melakukan sesuatu untuk keluargaku sendiri” ujar Jodha, saat itu Jalal mulai memakan masakan Jodha, tiba tiba matanya terbelalak begitu merasakan masakan Jodha “Bagaimana rasanya, Yang Mulia ?” Jalal yang menahan kepedasan berkata “Kamu telah menyiapkan semuanya, maka dari itu rasanya sangat enak” Jodha senang mendengarnya “Kalau begitu tambah lagi ya” Jalal kaget begitu Jodha mengambil lagi masakannya dan ditaruhnya dipiring Jalal “Aku minta minum”, “Jangan minum dulu selama masih makan” ujar Jodha sambil keheranan melihat Jalal yang berkeringat “Mengapa kamu berkeringat ?”, “Hhhh ... panas sekali disini” Jodha berupaya membuat Jalal nyaman dengan mengipasi ngipasi Jalal, Jalal makan masakan Jodha pelan pelan. Jodha yang merasa penasaran dengan masakannya, mencoba membuka piringnya sendiri kemudian merasakan masakan buatannya, ketika Jodha mencicipi masakannya sendiri, Jodha merasa kepedasan dan langsung mengambil air putih, Jalal yang melihat Jodha kepedasan juga mengambil air putih dan meminumnya “Mengapa kamu tidak mengatakannya padaku, Yang Mulia ?” Jodha merasa tidak enak ke Jalal “Yaa karena kamu telah menyiapkan dengan hatimu maka aku memakannya”, “Tapi muka kamu merah dan kamu tetap tidak mengatakannya padaku” Jalal hanya bisa menyeringai “Yaa ... aku kan tadi sudah bilang sama kamu kalau banyak pelayan yang bisa melakukannya” Jodha kesal sama Jalal “Jadi dengan kata lain kamu mau mengatakan kalau aku ini bukan tukang masak yang baik begitu ? Aku membuat kesalahan sekali lalu kamu mengatakan kalau aku ini tidak bisa masak ? Siapa yang memerintah pelayan untuk menyiapkan makanan ? Dirumah rakyat jelata seorang suami selalu makan makanan yang disiapkan oleh istrinya diam diam” Jalal hanya tersenyum mendengar ucapan Jodha “Aku juga makan diam diam”, “Tapi kamu tidak menyukainya kan ?” Jodha mulai merajuk “Bukan begitu, sudahlah sekarang gimana kalau kita membicarakan hal yang lain ?” bujuk Jalal

Sementara saat itu Dammu sedang melakukan ritual sihir dengan mantra mantranya pada boneka Jalal “Ketika boneka ini mulai bergerak maka itu artinya sihir kita sudah mulai bekerja dan Jalal akan segera mendekati kamu” ujar Dammu, Laboni sangat senang mendengarnya

Jalal masih bersama Jodha, tiba tiba Jalal mulai dalam pengaruh ilmu sihir Dammu, Jalal meracau “Pertama kamu telah menyiapkan makanan yang tidak enak lalu kamu memaksa aku untuk memakannya” ujar Jalal dalam racauannya secara tidak sadar “Apa yang kamu katakan, Yang Mulia ?”, “Aku tidak mengatakan apa apa, aku minta maaf jika aku mengatakan sesuatu tentang makananmu” ujar Jalal sambil menjewer kedua telinganya, tepat pada saat itu salah seorang pelayan masuk ke kamar Jalal “Ratu Jodha, Aram Bano memanggil anda”, “Oh iya, aku akan menidurkannya, nanti aku kembali lagi” ujar Jodha “Baiklah, segeralah kembali nanti” ujar Jalal manja, kemudian Jodha meninggalkan Jalal sendirian

Secara diam diam Laboni menaruh manik manik itu dikamar Jalal, Jalal mulai dibawah pengaruh sihir, Jalal keluar dari kamarnya dan pergi ke suatu tempat, dilain pihak boneka yang digantung Dammu mulai berputar, Dammu tertawa senang dan mulai bisa merasakan kalau Jalal akan segera datang, Laboni segera menyiapkan segalanya, sementara itu Jodha sedang menidurkan Aram Bano dengan menyanyikan lagu Sooja Sooja.

Didalam kamarnya Laboni sedang menyalakan lampu minyak dan berkata “Hari ini ilmu sihir ibu pasti akan berhasil !” Laboni kemudian memberikan wangi wangian dikamarnya, tiba tiba Jalal mendatangi kamar Laboni, Laboni sangat senang melihat kedatangan Jalal, Laboni mendekati Jalal, Jalal menatap kedua bola matanya, Laboni segera meniupkan wangi wangian tadi agar Jalal menghirupnya, Jalal terlena dengan aroma wewangian itu “Kak Jalal, kamu kesini ? Kak Jodha pasti sedang menunggu kamu” ujar Laboni dengan kata kata yang mesra “Biarkan dia menunggu, aku ingin menghabiskan malam ini bersamamu” ujar Jalal secara tidak sadar “Lalu mengapa harus menunggu ?” Laboni memeluk Jalal dari belakang sangat erat dan membalikkan tubuh Jalal agar menghadap kearahnya lalu menarik tangan Jalal agar memeluk pinggangnya, Jalal menurut, Laboni menyuruhnya duduk diatas tempat tidur, kemudian dibelainya wajah Jalal penuh kelembutan, Jalal sangat menikmati sentuhan tangan Laboni dan memintanya kembali untuk membelai wajahnya, Laboni tersenyum senang ketika Jalal terpesona dengan dirinya, Laboni meminta Jalal berbaring ditempat tidur dan Laboni berbaring disebelahnya tepat berada diatasnya sambil membelai wajah Jalal, Jalalpun membelai wajah Laboni, Jalal benar benar terlena. Sinopsis Jodha Akbar episode 510 by Sally Diandra.

Bagikan :
Back To Top