loading...

Sinopsis Jodha Akbar episode 459 by Sally Diandra

Sinopsis Jodha Akbar episode 459 by Sally Diandra. Rukayah sedang sibuk memasak “Mengapa aku harus membawa Jalal kesini ? Di istana aku biasanya bisa santai sambil menikmati hookah dan disini aku bekerja layaknya seorang pelayan” tiba tiba tangannya terbakar terkena panci panas, Rukayah mengernyit kesakitan, tak lama kemudian Jodha menghampiri Rukayah “Madura (nama samaran Rukayah) suami kamu sangat sinopsissjodhaakbar.blogspot.com 459menyukai makanan buatanmu rupanya, aku jadi ingin mencicipi seperti apa rasanya makanan olahanmu itu ?” Rukayah tersenyum senang sambil terus menguleni adonan, Jodha kemudian mulai mencicipi masakan yang dibuat oleh Rukayah “Cuuiiihhhh ! Makanan apa ini ? Kamu telah memasukan banyak garam kedalam makanan ini, kenapa kamu membuat makanan kalau kamu tidak tahu bagaimana cara membuatnya, kamu kan bisa menolak membuat makanan” Jodha marah dengan nada tinggi membentak Rukayah tepat pada saat itu ibu kepala desa dan Jalal menghampiri mereka berdua “Surjan, kamu bilang kalau istri kamu itu pintar membuat makanan enak” Jalal jadi salah tingkah ketika ibu kepala desa menanyainya “Seorang suami selalu menyukai masakan yang dibuat oleh istrinya, nyonya”, “Kalau begitu aku akan membuat makanan mulai dari sekarang” ujar ibu kepala desa, Rukayah kesal dan marah dengan perlakuan Jodha terhadapnya, Rukayah segera meninggalkan mereka semua dengan muka cemberut “Aku akan mencoba untuk membujuknya” Jalalpun segera menyusul Rukayah “Madura ! Madura ! Madura !”

sinopsissjodhaakbar.blogspot.com 4591Didalam tenda Rukayah menangis, Jalal menghampirinya “Jalal, Ratu Jodha sudah melakukan hal yang buruk padaku, aku adalah ratu kerajaan, tidak ada seorangpun yang berbicara keras didepanku, bagaimana bisa dia berteriak seperti tadi padaku, aku tidak bisa mentoleransi ini, Jalal” Jalal berusaha memahami perasaan Rukayah “Rukayah, Ratu Jodha tidak pernah tidak menghargai kamu”, “Aku kan cuma membantunya saja” tepat pada saat itu Jodha datang dan menghampiri mereka “Ya aku memang tidak menghargai kamu, Ratu Rukayah”, “Lihat kan, Jalal ! Istrimu itu !” Rukayah mulai merajuk didepan Jalal, Jalal cuma bingung menghadapi kedua istrinya “Tapi itu semua untuk sebuah tujuan, Ratu Rukayah ... kamu harus tahu mengapa aku melakukan ini, aku melakukan ini agar kamu itu bisa bebas dari semua pekerjaan itu, aku minta maaf untuk perlakuanku tadi, jika aku tidak melakukannya maka kamu harus bekerja terus disini” Jalal tersenyum setelah mendengar penjelasan dari Jodha, Rukayah juga jadi salah tingkah didepan Jodha “Aku pikir kamu jahat padaku, Ratu Jodha ... ternyata maksudmu hanya untuk membantuku saja, terima kasih” Jodha hanya menganggukkan kepalanya lalu meninggalkan mereka berdua “Jalal, aku telah negative thinking sama Ratu Jodha tadi” Jalal hanya tersenyum.

sinopsissjodhaakbar.blogspot.com 4592Diistana Kerajaan Mughal, Salim sedang menyiapkan perlengkapan perangnya “Prajurit kita hanya 4000 orang, itu kurang dari cukup” ujar Salim sambil mondar mandir mengecek senjata yang ada digudang senjata “Aku punya sebuah ide, pangeran ... Kita harus menggunakan politik pertahanan, biarkan mereka menyerang terlebih dulu kemudian kita akan membalas serangan mereka” Birbal mencoba memberikan nasehat ke Salim “Kirimkan sebuah surat ke Raja Amer dan kirimkan surat juga ke raja raja yang lainnya bahwa kita menginginkan prajurit mereka untuk membantu kita, aku ingin memenangkan perang ini dengan biaya berapapun !”

Sementara itu Shama menemui Haidar di kamarnya “Gadis sinting ini selalu mengikuti aku !” Shama yang agak kurang dalam hal pendengaran tidak begitu mendengar apa yang dikatakan oleh Haidar “Pergilah ! Aku ingin tidur !” Haidar mencoba mengusir Shama keluar dari kamarnya “Mengapa kamu ingin menangis ?” Shama malah menjawab dengan pertanyaan yang lain, Haidar benar benar pusing dibuatnya “Ini adalah kesalahanku mendapatkan kamu” Haidar langsung berlari keluar dari kamarnya

Dipedesaan, Birbal menemui Jalal disebuah tempat tersembunyi pada malam hari “Kami tahu bahwa Mirza Hakim sedang bersiap siap mau menyerang Agra, Yang Mulia”, “Itu adalah kesalahanku, Birbal ... aku sangat toleran kepadanya”, “Jangan khawatir, Yang Mulia ... Pangeran Salim akan pergi berperang, dia yang akan memimpin peperangan” Jalal sangat kagum dengan anak sulungnya “Aku bangga padanya, kirimkan sebuah pesan ke Salim bahwa aku akan bergabung dengannya dimedan perang” Birbal menganggukkan kepalanya “Birbal, kenapa pemerintahan tidak mengirimkan sembako dan obat obatan kesini ?” Birbal tercengang “Kami telah mengirimkan bahan bahan makanan itu ke desa ini, Yang Mulia”, “Tapi barang barang itu tidak sampai disini, Birbal ! Cepat cari tahu jika ada desa yang lain yang juga tidak mendapat bagian” Birbal langsung menganggukkan kepalanya “Baik, Yang Mulia akan segera saya laksanakan” Birbal kemudian segera berlalu dari hadapan Jalal, dari kejauhan ternyata ada dua orang warga penduduk yang mengintip pertemuan Birbal dan Jalal “Orang ini benar benar sangat aneh, dia sepertinya bermaksud tidak baik, apa yang akan dia lakukan, kita harus mengawasi dia terus”, “Iyaaaa kamu benar ...” ujar yang lain.

sinopsissjodhaakbar.blogspot.com 4593Keesokan harinya, Jalal nampak sibuk bekerja, ketika sedang mengangkat karung sembako tiba tiba Jalal menemukan ada beberapa karung yang bertanda stempel kerajaan Mughal yang hendak diangkatnya “Kata Jagdev kesultanan Mughal tidak mau membantu desa ini, sebenarnya apa masalahnya ? Aku harus mencari tahu” bathin Jalal dalam hati.

Sementara itu, saat itu Rukayah sedang mencuci perlengkapan rumah tangga mulai dari piring sampai panci panci yang begitu banyak, tiba tiba Moti datang menghampirinya dengan seember panci dan piring yang begitu banyak, lalu menegurnya dengan suara keras “Madura ! Kamu harus mencuci semua panci panci ini secepat mungkin ! Dan jangan lupa kamu juga harus mencuci pakaian pakaian kotor ! Awas kalau tidak segera kamu laksanakan !” Moti segera berlalu dari depan Rukayah dengan muka cemberut, tiba tiba Rukayah terbangun dari tidurnya, rupanya Rukayah baru saja bermimpi “Apakah sudah saatnya Moti juga berkuasa atas diriku juga ?” Rukayah nampak kesal dengan mimpinya “Maduraaaa ! Maduraaa !” terdengar suara seseorang memanggil manggil nama Rukayah “Iyaaa ... Iyaaaaa ... Aku datang !”

Ketika Jalal sedang sibuk meracik obat obatan, Jodha menghampirinya, kesempatan ini dipergunakan Jalal untuk menginformasikan ke Jodha tentang karung sembako yang bertanda stempel kerajaan Mughal “Aku akan mencari tahu soal ini” tepat pada saat itu Jagdev menghampiri Jodha “Radha, aku baru saja berdoa untuk desa ini dan aku telah membawa Parsad, ini dia” Jagdev memberikan Parsad itu ke Jodha “Terima kasih, tuan Jagdev” lalu Jodha meminta pada salah satu warga untuk membagikannya ke warga penduduk yang lain “Kenapa kamu tidak memakannya juga, Radha ? Aku telah membawanya khusus buat kamu” Jalal yang masih sibuk meracik obat obatan terus mengawasi mereka berdua, Jalal terus menatap tajam ke arah Jagdev “Aku yang makan atau orang lain yang makan itu sama saja, tuan” Jagdev tersenyum “Mereka sungguh beruntung karena kamu bersama dengan mereka, mereka bahkan tidak bisa merayakan perayaan holi kali ini”, “Kita seharusnya merayakannya, kenapa tidak ? oh iya tuan Jagdev ... bolehkah aku bertanya sesuatu ?”, “Ya tentu saja ! Apa yang ingin kamu tanyakan , Radha ?” Jalal terus mengawasi mereka berdua dari tempatnya “Aku menemukan karung karung sembako yang ada stempel kerajaan Mughal diatasnya, tapi kamu bilang kalau kesultanan Mughal tidak membantu” Jagdev sedikit terperanjat kemudian Jodha menyuruh Jalal untuk menunjukkan karung itu ke Jagdev “Aku membawanya dari pasar, mungkin salah satu orang pemerintahan telah menjualnya ke pasar” dalam hati Jodha berkata “Aku tidak berfikir kalau dia terlibat sesuatu dengan hal ini”, Seseorang telah melakukan korupsi di kerajaan, aku akan mencari tahu !” ujar Jalal dalam hati

sinopsissjodhaakbar.blogspot.com 4594Diistana Agra, dikamar Salim, Salim sedang mengenakan pakaian perang dibantu oleh para pelayannya, tiba tiba Aram Bano datang menghampirinya “Kakak, aku kesal dengan nenek, aku memintanya untuk membiarkan aku pergi berperang dengan kamu tapi nenek malah menolaknya, padahal dulu ibu juga pergi berperang kenapa aku tidak boleh ?” Aram Bano menggerutu ke Salim, Salim hanya tersenyum “Baiklah, aku akan mengajakmu berperang akan tetapi kamu membutuhkan sebuah pedang” kemudian Salim memberikan Aram sebuah pedang, Salim menyuruhnya untuk mengangkatnya akan tetapi Aram tidak bisa mengangkatnya karena pedang itu berat “Aram, aku akan mengajak kamu berperang saat kamu sudah kuat dan besar nanti, aku janji” Salim kemudian menggendong Aram dalam pelukannya “Sekarang kamu harus menjaga keluarga kita disini” Aram menganggukkan kepalanya “Baiklah, aku harus mengurusi semuanya disini” Aram Bano akhirnya bisa menerima kenyataan bahwa dirinya tidak bisa ikut berperang.

Dihalaman istana para istri prajurit sedang melakukan ritual aarti untuk suami suami mereka, salah satu pelayan berkata “Kami akan menunggu kamu sampai kamu kembali dan jika kamu tidak kembali dari perang maka kami akan segera meminum racun” tepat pada saat itu Salim menghampiri mereka “Itu tidak perlu ! Buang semua botol racun itu, aku tidak akan membiarkan kalian menggunakan racun tersebut, kalian menurunkan kepercayaan diri kamu dengan menunjukkan racun ini, kita tidak akan kalah dalam berperang, kami akan segera kembali !” Salim berjanji dihadapan keluarga para prajuritnya yang sudah siap berperang.

 

sinopsissjodhaakbar.blogspot.com 4595Dipedasaan ketika Jalal sedang berjalan jalan, tiba tiba Jalal mendengar ada suara orang minta tolong, sesaat Jalal terpana namun suara itu semakin lama semakin memilukan, Jalal segera berlari masuk ke dalam hutan dan mencari sumber suara tadi. Tak lama kemudian Jalal menemukan seseorang yang terluka parah dengan belati menancap dipunggungnya. “Bagaimana kamu bisa terluka seperti ini ?”, “Tuan tolong tuan ... Aku harus mengirimkan pesan ini ke Yang Mulia Raja Jalalludin Muhammad Akbar” Jalal sangat terkejut mendengarnya “Aku adalah anak buah Maan Sigh, tolong sampaikan pesan Maan Sigh pada Yang Mulia Raja bahwa Maan Sigh bukanlah seorang pengkhianat, dia melarikan diri dari penjara karena dia tahu kalau Mirza Hakim akan menyerang Agra, dia ingin menghentikan Mirza Hakim” Jalal benar benar kaget dibuatnya “Tolong katakan pada Yang Mulia Raja bahwa Mirza Hakim tidak sendiri, Syarifudin juga terlibat didalamnya, Syarifudin ini yang menyerang aku, tuan dan ... ada satu lagi orang didalam istana yang juga mendukung Mirza Hakim” Jalal kembali terkejut “Siapa orang itu ? Sebutkan namanya !” belum sempat anak buah Maan Sigh menyebutkan nama orang dalam istana yang terlibat konspirasi, dia sudah tewas seketika itu juga karena banyaknya darah yang keluar dari lukanya “Aku tidak akan membiarkan Mirza Hakim melarikan diri lagi kali ini !” Jalal bertekad akan menyerang adik tirinya sendiri.. Sinopsis Jodha Akbar episode 460 by Sally Diandra.

Bagikan :
Back To Top