Sinopsis Jodha Akbar episode 443 by Sally Diandra. Dihalaman istana, Jodha bertemu dengan Moti dan langsung menanyakan informasi tentang Anarkali “Anarkali dulu tinggal di Amer, Jodha ... dia adalah temannya Maan Bai dan bukan seorang penari, Maan Bai pasti bisa menceritakan tentang dia ke kamu” Jodha mengangguk dan segera meninggalkan Moti.
Saat itu Salim juga sedang berada dihalaman istana di sisi yang lain, Salim sedang ngobrol dengan Qutub “Qutub, aku harus bicara dengan Anarkali” Qutub penasaran “Buat apa, Salim ?”, “Aku harus mengatakan padanya bahwa aku tidak pernah menginginkan semua ini terjadi padanya, aku tidak pernah menginginkannya menjadi seorang penari, aku tidak bisa menghadapi semua ini bahwa dia harus menghadapi semuanya ini karena aku, aku harus meminta maaf padanya, aku selama ini telah salah paham padanya” Salim benar benar sangat menyesal “Ketika dia mulai tidak tertarik berbicara denganmu lalu buat apa ini semua ?”, “Hal ini sangat penting harus aku lakukan, aku ingin memperbaiki kesalahanku, aku ingin mengatakan padanya bahwa aku juga terluka atas semua yang terjadi” Qutub heran dengan rencana Salim “Salim, siapa yang ingin kamu bodohi ? Aku atau dirimu sendiri ? Kamu ingin bertemu dengannya karena kamu mencintainya kan ?”, “Bukan, bukan seperti itu Qutub”, “Salim, aku tahu antara benci dan cinta itu batasnya sangat tipis sekali dan kamu sendiri juga tahu kan ketika kebencianmu berubah menjadi cinta” Salim bingung “Lalu apa yang harus aku lakukan sekarang ?”, “Terimalah dia, kamulah yang telah menjulukinya sebagai seorang penari, sekarang selamatkan nyawanya dari tempat prostitusi itu, ingat Salim ... Jika julukan penari tidak lepas dari dirinya maka kamu tidak bisa menerimanya, jangan tinggalkan kesempatan ini, bawa dia keluar dari tempat prostitusi itu, dalam waktu dekat kamu akan menikah dengan Maan Bai dan Anarkali akan dikenal sebagai penari, dia akan menari di pesta pernikahanmu dihadapan semua orang”, “Tidak ! Aku tidak akan membiarkan semua ini terjadi, aku akan memberinya kehidupan yang pantas dia dapatkan”
Sementara itu dikamar Maan Bai, Jodha datang menemuinya dan memberikan manisan ke Maan Bai “Aku tahu kamu pasti menyukainya”, “Bagaimana aku bisa memakannya, bibi ... Tanganku sedang dihiasi mehndi”, “Bibi yang akan menyuapi kamu” kemudian Jodha mulai menyuapi Maan Bai “Apakah kamu bahagia tinggal di Agra ?” Maan Bai mengangguk “Kamu akan meninggalkan semua teman temanmu di Amer, jadi apakah kamu bisa menyesuaikan dirimu disini ?”, “Ya, itu normal bibi ... Seorang gadis akan meninggalkan rumahnya dan memasuki rumah suaminya, bibi sendiri juga datang kesini dan meninggalkan semua orang”, “Yaa itu betul tapi kadang aku juga merindukan Amer, bagaimana dulu aku menghabiskan waktuku dengan teman temanku, akan tetapi kamu tidak punya teman disini” Maan Bai tersenyum “Aku mempunyai kamu kan, bibi ... Danial juga ada disini dan ada seorang temanku disini, bibi ... namanya Anarkali dia adalah temanku”, “Penari itu maksudmu ?” Jodha mulai tertarik membicarakan Anarkali “Iyaa, dia sedang dalam masalah, itulah mengapa dia menjadi seorang penari, dulu dia itu yang sering merias diriku waktu di Amer, bibi ... Ayahnya meninggal lalu dia menjadi seorang penari” Maan Bai menunjukkan perhiasan kepala yang berupa bulu burung merak yang sedang dikenakannya ke Jodha “Anarkali memberikan perhiasan ini ke aku waktu pesta perayaan di Amer, bibi” Jodha sangat terkejut “Anarkali memberikan ini ke kamu ?”,”Iya bibi ... Dia sangat mencintai aku, dia adalah tukang rias yang baik, aku berharap semua masalahnya akan segera selesai” Jodha hanya terdiam seribu bahasa.
Dihalaman istana, ketika Jodha keluar dari kamar Maan Bai, Jodha ketemu dengan Salim, saat itu Salim mau pergi, Jodha segera menghentikan Salim “Kamu mau kemana, Salim ? Hari ini ada pengumuman untuk koin uang yang baru “Ya, aku akan pulang tepat waktu !”, “Ibu tahu bagaimana ayahmu dan saat ini hubungan kalian sedang tidak baik akan tetapi jangan menyimpan dendam, jangan lakukan sesuatu yang menyakiti hatinya, jika kamu tidak datang pada pesta perayaan, ayahmu pasti akan terluka” Jodha mencoba memberikan pengertian ke Salim “Ya, aku janji aku akan datang tepat waktu”
Didalam istana kerajaan Mughal, Jalal sedang berkumpul dengan para menterinya dan bertanya pada para menterinya “Apakah semua persiapan untuk pengumuman uang koin baru telah selesai ?“, “Uang koinnya telah siap, Yang Mulia” Shah Abdullah merasa bangga dengan hasil kerjanya “Todar Mal, kamu bertanggung jawab untuk mengawasi semuanya di pesta perayaan nanti” Todar Mal menganggukkan kepalanya.
Dihalama istana, Jodha menemui Hamida “Dimana Salim, Jodha ? Ini saatnya pengumuman koin uang baru”, “Dia pasti akan datang, ibu” dikejauhan Jodha melihat Murad dan Haidar ada disana, Jodha segera mendekati Murad dan Haidar dan bertanya tentang Salim “Kami tidak tahu dimana dia, ibu” Jodha mulai gelisah “Salim telah berjanji untuk datang tepat pada saat pengumuman” Haidar tersenyum senang dan berkata dalam hati “Salim pasti tidak akan datang nanti dan Jalal pasti akan murka !” tak lama kemudian pelayan datang dan mengatakan “Yang Mulia meminta semuanya datang untuk mengenalkan koin uang yang baru”
Malam itu dari atas benteng kerajaan Mughal, semua keluarga kerajaan telah hadir disana, Jalal datang menyapa rakyatnya “Pada kesempatan yang bahagia ini, keluargaku dan rakyatku ada bersamaku, setiap tahun aku mengenalkan koin uang yang baru akan tetapi hari ini aku juga ingin mengatakan pada kalian bahwa ketika aku muda dulu dan menjadi raja, itu adalah impianku untuk menguasai seluruh India dan hari ini bendera kerajaan Mughal telah berkibar diseluruh India, sekarang aku telah menguasai seluruh area tersebut akan tetapi semua ini terjadi karena dukungan dari rakyatku dan keluargaku” semua yang hadir disana mengelu elu kan nama Jalal “Hidup Yang Mulia Raja Jalalludin Muhammad Akbar ! Hidup Yang Mulia Raja Jalalludin Muhammad Akbar ! Hidup Yang Mulia Raja Jalalludin Muhammad Akbar !” Jalal tersenyum senang begitu pula Hamida, Jodha dan Rukayah.
Sementara pada saat itu, Salim mendatangi tempat prostitusi dan bertanya pada salah satu penari “Dimana Anarkali ?”, “Dia tidak ada disini, dia ada dirumahnya sekarang” Salim segera meninggalkan tempat tersebut.
Jalal masih memberikan oratornya didepan rakyatnya “Sebuah koin uang yang baru telah dibuat dengan nama Allah SWT pada satu sisi dan namaku sendiri pada sisi yang lain, Tuhan telah memberiku kekuatan untuk menjadi Tuhan bagi rakyatku, aku akan memberikan segalanya untuk rakyatku, semua yang mereka perlukan dari seorang Tuhan, aku katakan bahwa rakyatku itu seperti anakku, dengan pengenalan koin uang yang baru ini, aku juga akan mengumumkan bahwa Pangeran Salim ...” sesaat Jalal terdiam, dilihatnya Salim tidak ada disisinya, Jalal menahan amarahnya “Aku umumkan bahwa Pangeran Salim dan Putri Maan Bai akan segera menikah”
Saat itu Salim sedang bersama dengan Anarkali “Anarkali aku ingin bicara dengan kamu”, “Biarkan aku pergi !” Salim langsung menyambar lengan Anarkali, Salim mendekatkan tubuhnya ke tubuh Anarkali “Kamu harus mengerti perasaan bersalahku ini, kamu harus merasakan penderitaanku, kamu harus tahu bahwa aku membencimu dan sekarang aku tidak bisa melihat airmatamu, karena semua itu bukan kebencian, ini adalah cinta, aku sangat mencintai kamu” lagu Rabba is pyar mein mulai terdengar, mereka berdua saling berpandang pandangan satu sama lain.
Jalal masih berpidato dari atas benteng kerajaan Mughal dihadapan ribuan rakyatnya “Dulu aku telah membuat dua bangsa menjadi semakin dekat dengan menikahi Ratu Jodha dan sekarang anakku pangeran Salim akan mengikuti caraku, dia telah memberikan persetujuannya untuk pernikahan ini” ujar Jalal penuh semangat, Jodha tersenyum mendengarnya.
Ditempat Anarkali, Anarkali tidak percaya pada apa yang dikatakan oleh Salim “Aku tidak percaya denganmu !”, “Aku ingin memberikan jalan keluar untuk hubungan ini”, “Tinggalkan aku !” Anarkali membentak Salim “Jalanmu dan jalanku itu satu jadi aku tidak dapat meninggalkanmu akan tetapi aku bisa meninggalkan semuanya demi kamu” Anarkali tidak percaya “Apakah kamu bisa meninggalkan Maan Bai ?”, “Yaa, aku bisa meninggalkannya, aku bisa meninggalkan julukan calon pewaris tahta kerajaan, aku bisa meninggalkan semuanya demi kamu” , “Untuk mendapatkan seseorang dengan meninggalkan yang lain itu bukan cinta akan tetapi itu adalah keegoisan !” Anarkali langsung meninggalkan Salim.
Jalal masih bersemangat memberikan pidatonya ke rakyatnya “Aku adalah Raja yang paling berkuasa sepanjang sejarah, kalian rakyatku selamat dan sejahtera itu karena aku !” dari belakang Jodha berkata ke Birbal “Birbal, aku terluka dengan ucapan Yang Mulia Raja, dia itu tidak seperti ini, ini kelihatannya sepertinya dia sedang tidak melihat semuanya dengan jelas”, “Waktu telah berubah, air pasang juga telah mengubah jalurnya, sebuah badai sepertinya akan datang dan kita tidak dapat menghentikannya, Yang Mulia Ratu ... Kita harus menghadapinya” Birbal juga bisa membaca apa yang akan terjadi nanti “Aku harap aku bisa mengatakan pada Yang Mulia Raja bahwa yang dia pikirkan saat ini, itu tidak benar”, “Tidak perlu, Yang Mulia Ratu ... Selama pemikirannya masih diliputi oleh pemikiran yang tidak benar, Yang Mulia Raja tidak bisa melihat semuanya dengan baik, semuanya akan samar baginya”, “Aku hanya berharap bahwa Yang Mulia Raja tahu apa yang sudah dia lakukan” Jodha sangat cemas melihat kesombongan Jalal yang tersirat melalui kata katanya “Saat ini Yang Mulia Raja sedang dikelilingi oleh orang orang yang menunjukkan jalan yang salah, Yang Mulia Ratu” . Para pendeta mendoakan kehidupan Jalal kemudian Jalal mengenalkan koin uang yang baru namun sayangnya rakyat tidak begitu suka, tiba tiba Shah Abdullah berteriak dengan lantangnya “Mulai hari ini ada satu Tuhan dilangit dan ada satu yang berada di bumi yaitu adalah Yang Mulia Raja Jalalludin Muhammad Akbar !” Jodha sangat terkejut mendengarnya, Jalal tersenyum senang, semua yang hadir disana tertegun, tiba tiba angin bertiup sangat kencang dan mulai berhembus dengan keras, awan nampak hitam dengan petirnya yang menggelegar “Sepertinya ini indikasi akan datangnya sesuatu yang sangat buruk” para rakyat mulai bergunjing “Seseorang yang telah menantang Tuhan itu adalah perbuatan salah” tiba tiba Jalal menyatakan pernyataannya “Tuhan telah berdiri didepan kalian semua saat ini dan kalian akan mendapatkan segalanya dari aku !” Jalal tersenyum senang dengan tatapan sombongnya.... Sinopsis Jodha Akbar episode 444 by Sally Diandra.