Sinopsis Jodha Akbar episode 409 by Sally Diandra. Malam itu dikamar Salim, Salim memeluk ayahnya, Jalal. Kemudian Jalal mengajaknya untuk duduk bersamanya, merekapun duduk bersama, “Apakah kamu menyukai seseorang ?” Salim langsung mengangguk “Iyaaa dan aku sangat menyukai gadis ini” , “Waaah, siapa namanya ?” tanya Jalal penasaran, “Aku tidak tau namanya, ayah tapi aku melihatnya kemarin dipesta, dia mengenakan perhiasan diatas kepalanya itu hiasan desain bulu merak” , “Apakah ayah harus bertanya padanya ?” . “Jangan, jangan ayah … dia tidak menyukaiku, dia membenciku” , “Ini satu hal yang cukup menarik, kamu tahu … dulu ibumu juga membenci ayah, meskipun kami sudah menikah, tapi akhirnya ayah bisa membuat ibumu mencintai ayah” Jalal mencoba memberikan penjelasan pada anaknya, “Ayah akan menjelaskan padamu apa itu artinya cinta, ayah akan selalu bersamamu, ayah akan memberitahumu bagaimana caranya mengubah kebenciannya menjadi sebuah cinta diantara kalian berdua” Salim langsung tersenyum mendengarnya, namun ketika dilihatnya anaknya sedikit mengantuk, Jalal langsung menyuruh Salim untuk beristirahat dan membimbingnya untuk tidur diatas kasurnya, “Ayah, tolong jangan katakan pada ibu yaaa kalau aku mabuk tadi, ibu pasti marah” pinta Salim sambil berbaring ditempat tidurnya, “Ayah janji, ayah tidak akan mengatakan apapun ke ibumu … jangan khawatir , tidurlah” kemudian Salimpun tertidur dan Jalal dengan penuh perhatian menyelimuti anaknya dengan selimut, sesaat kemudian Jalal tidur di sofa dekat tempat tidur Salim.
Keesokan harinya, ketika Salim bangun, Salim memanggil pelayannya untuk membawakannya air putih, tiba tiba didepannya ada seseorang yang memberikan segelas air putih dan menyodorkan gelas itu kearahnya, namun ketika Salim mendongak keatas untuk melihat siapa yang membawakannya gelas tersebut, dilihatnya ayahnyalah yang berdiri disana sambil membawa gelas untuk Salim, Salim langsung terkejut dan segera berdiri “Yang Mulia Raja … kamu ???” ujar Salim sambil ketakutan “Minumlah dulu airnya” pinta Jalal, Salimpun meminumnya, “Apakah kamu ingat apa yang terjadi semalam, Sekhu Baba ? kamu mabuk karena anggur” , kemudian Jalal menunjukkan beberapa gambar putri raja “Dan sekarang sebagai hukumannya adalah kamu harus menikahi salah seorang gadis yang telah dipilih oleh ibumu ini” , “Ayah kan tahu kalau itu bukan salahku, seseorang telah membuat aku mabuk, ayah” , “Tapi siapa yang nanti akan menenangkan ibumu ?” tanya Jalal, “Kata ayah semalam … ayah akan mengurus semuanya ?” Salim mulai bingung dengan sikap ayahnya, “Aku seorang raja, aku lupa apa yang aku katakan tadi malam, aku bisa berbuat apa saja” tepat pada saat itu Jodha datang menghampiri mereka, “Salim, apakah kamu sudah memutuskan siapa yang akan kamu nikahi ? Yang Mulia … katanya kamu akan mengurus Salim” tanya Jodha pada suaminya, lalu Salim berbisik ditelinga Jalal, “Ayah, jangan katakan kalau aku mabuk yaa” , “Ratu Jodha, aku telah memutuskan bahwa kita tidak akan memaksa Sekhu Baba untuk segera menikah, ini adalah hidupnya dan dia akan memilih sendiri siapa yang nanti yang akan dinikahinya dan tidak ada seorangpun yang boleh memaksanya” ujar Jalal, “Baiklah kalau begitu, kalau Yang Mulia berkata demikian, aku tidak akan memaksa Salim dan lagi siapa sih yang bisa menentangmu juga” kata Jodha sambil menghampiri Salim “Salim, hari ini kamu telah diselamatkan oleh ayahmu tapi secepatnya kamu harus segera menikah” ketika Salim baru hendak mengutarakan keberatannya ke Jodha, Jodha mencium ada bau anggur di mulut Salim “Salim kamu minum anggur ? baunya tercium dari mulutmu” tanya Jodha penasaran, namun dengan sigap Jalal langsung menengahi pertanyaan Jodha “Bukan dia tapi aku, aku yang minum anggur” kata Jalal berusaha meyakinkan Jodha sambil memegang lengannya, “Baiklah, aku hanya berharap Salim tidak pernah meminum anggur, kalau begitu aku pergi dulu Yang Mulia” ujar Jodha kemudian berlalu dari hadapan mereka. “Maafkan aku ayah, gara gara aku ayah harus berbohong sama ibu” kata Salim begitu Jodha telah menjauh dari mereka, “Ayah bisa melakukan apapun untukmu anakku, ayah janji … kamu akan menikah dengan gadis pilihanmu, tidak ada seorangpun yang bisa menuding kamu, kamu akan selalu bahagia” lalu merekapun saling berpelukan dan Salim tersenyum bahagia.
Siang itu Anarkali datang ke istana, Murad dan Danial melihatnya “Sepertinya gadis itu sama yang seperti Salim sukai, dia mengenakan perhiasan yang sama dikepalanya, pilihan Salim memang benar benar cantik” kata Murad, kemudian Murad meminta pada pelayannya untuk membawakan pena dan kertas, “Kamu mau apa ?” tanya Danial penasaran, “Hanya buat bersenang senang saja” ujar Murad.
Dikamar Maan Bai, Anarkali sedang mendadani Maan Bai, Maan meminta Anarkali untuk menemaninya di pesta penobatan Maan Sigh, tak lama kemudian seorang pelayan datang menghampiri Anarkali dan memberikannya sebuah surat, Anarkali langsung membacanya : “Aku langsung sekarat begitu melihat kecantikanmu, kamu benar benar sosok yang unik dan telah membuat aku jatuh cinta padamu, aku akan menunggumu di tenda, dari Raja Salim” , “Anarkali kamu harus datang pada pesta penobatan nanti atau aku akan melaporkannya ke ibu Ratu” pinta Maan Bai dengan mengiba, “Baiklah aku akan dating” ujar Anarkali sambil berfikir “Tapi sebelumnya aku harus menegur Salim” bathinnya dalam hati.
Dihalaman istana, ditenda para tamu, “Salim, sampai kapan aku harus mengenakan mahkotamu ini, hari ini adalah pesta penobatan Maan Sigh menjadi raja, aku tidak bisa mengenakannya sekarang, ambilah mahkotamu ini” ujar Qutub, “Baiklah, jangan khawatir .. berikan padaku” tepat pada saat Salim mau mengambil mahkotanya dari Qutub, Anarkali datang dan menghampiri mereka. “Pangeran Salim !” Anarkali memanggil nama Salim dengan nada marah dari kejauhan, sementara Qutub dan Salim terkejut mendengarnya dan melihat kearah Anarkali, Anarakali langsung menghampiri mereka berdua, kemudian Anarkali langsung mengarah ke Qutub “Kamu itu calon pewaris tahta kerajaan tapi bukan berarti kamu bisa berbuat sesuka hatimu, beraninya kamu memanggil aku, aku tidak tahu apa maksudmu dan aku tidak ingin tahu betapa beraninya kamu memanggil aku, kenapa kamu diam saja ? kamu Salim kan ?” tanya Anarkali penasaran, Salim langsung mencubit pinggang Qutub dan Qutub terpaksa mengatakan “Iyaaa … aku Salim” , “Ingat satu hal ! aku tidak suka anggota keluarga kerajaan, terutama kamu Salim, hatimu terbuat dari batu, seseorang yang bisa mengisi hatiku adalah orang yang mempunyai hati yang mulia” Salim langsung menatap kearah Anarkali tajam “Tidak seperti kamu, anak nakal yang manja, jangan pernah lakukan hal seperti ini lagi !” tegas Anarkali sambil memberikan sebuah surat ke Qutub dan berlalu dari hadapan mereka dengan marah, sementara Salim hanya bisa memandang kearah Anarkali terus menerus “Apa yang terjadi hari ini ? aku sangat menyukaimu” kata Salim sambil tersenyum senang, “Yaaa … dan aku yang harus menanggung murkanya, padahal aku tidak menulis surat apapun untuknya” ujar Qutub, sesaat Salim melihat surat yang diberikan oleh Anarkali “Aku tau siapa yang telah menulis surat ini”
Akhirnya pesta perayaan penobatan Maan Sigh mejadi Raja Amer pun berlangsung lancer, Maan Sigh memberikan salam ke Jalal, sementara Jalal masih asyik melihat lihat kearah para putri raja, “Ini sungguh sangat aneh, diusianya saat ini seharusnya Salim menikah tapi dia malah melarikan diri dari para putri raja, sementara ayahnya malah memandangi para putri raja terus dari tadi” ujar Jodha dengan nada cemburu, “Apakah semua anggota keluarga kerajaan ada disini ?” , “Yaa tentu, tapi kenapa kamu jadi sangat tertarik, Yang Mulia ?” Jodha semakin cemburu sama Jalal, “Aku melihat lihat kearah mereka itu untuk Salim, Ratu Jodha … dia telah mengatakan padaku bahwa dia menyukai seorang gadis”, “Kenapa kamu tidak menceritakan padaku dari tadi, siapa dia ?” tanya Jodha penasaran, “Kata Salim gadis ini mengenakan sebuah perhiasannya yang berupa desain bulu burung merak” ujar Jalal.
Dikamar Maan Bai, Anarkali sedang bersama Jagat Gosain dan Maan Bai, tiba tiba perhiasan kepala Maan Bai rusak, “Bagaimana aku bisa menemui Salim dengan keadaan seperti ini ?” rajuk Maan Bai, “Jangan khawatir, ambil saja perhiasanku ini” lalu Anarkali mengambil perhiasan dikepalanya lalu diserahkannya ke Maan Bai, “Kamu baik sekali Anarkali” , “Sekarang aku harus pergi”, “Baiklah tapi datanglah besok kesini” kemudian mereka meninggalkan tempat itu.
Jagat Gosain dan Maan Bai dating dipesta penobatan Maan Sigh, mata Jalal langsung tertuju pada Maan Bai, “Ratu Jodha, lihat Maan Bai mengenakan perhiasan yang Salim katakan padaku, jadi Maan Bhai orangnya yang disukai Salim, baguslah kalau begitu” kata Jalal, Jodha pun mengiyakan ucapan Jalal sambil tersenyum senang.
Tak berapa lama kemdian Salim medatangi pesta penobatan Maan Sigh, “Untunglah dia tidak ada disini, tapi kenapa di membenci Salim ?” Sementara itu Maan Bai bertanya pad Jagat Gosain, “Apakah dia itu Salim ?’ Tanya Maan Bai, Jagat Gosain tersenyum licik. Sementara ritual penobatan Maan Sigh menjadi raja berjalan dengan lancer, Bhagwandas membuat Maan Sigh mengenalan mahkotnya ini, semua yang hadir disana mengelu elukan nama Maan Sigh, Maan Sigh terlihat sangat gagah dengan mahkotanya itu. Kemudian Jalal menghampiri Maan Sigh dan memeluknya, “Selamat yaaa” sesaat kemudian Jalal mengajak Salim untuk mendekatinya, Salim menghampiri mereka, “Kalian berdua adalah ksatria Mughal, aku ingin memberikan daerah kekuasaan untu kalian, kemudian Jalal memberikan dua daerah kekuasaan sebagai hadiah untuk mereka dan merekapun menerimanya.
Ditempat duduknya Jodha mengatakan ke Birbal, “Pekerjaan kamu memang bagus, keretakan diantara mereka akhirnya berkurang sedikit demi sedikit, mereka saling berbicara satu sama lain, saling menyetujui satu sama lain hari ini, dan kemarin Salim bilang ke Yang Mulia bahwa dia menyukai seorang gadis” , “Aku tahu itu, Yang Mulia Ratu … Salim akan mencurahkan hatinya ketika dia dalam keadaan mabuk, maafkan saya Yang Mulia Ratu … sayalah yang membuat Salim minum anggur” ujar Birbal, “Tapi Yang Mulia Raja bilang ke aku kalo dia yang minum anggur, ooh … dia melindungi Salim rupanya, kenapa kamu membuatnya meminum anggur itu ?” tanya Jodha penasaran, “Saya harus mencapai tujuan yang benar, Yang Mulia Ratu …lihat karena sebuah anggur, Salim akhirnya mengatakan tentang isi hatinya ke Yang Mulia Raja, karena sebuah anggur, Yang Mulia Raja sangat memperhatikannya karena anggur pula Yang Mulia Raja berbohong pada anda demi Salim, karena anggur pula anda jadi tahu bahwa akhirnya Salim menyukai salah satu putri raja” jelas Birbal. “Bagaimana kamu tahu tentang putri raja itu ?” , “Seorang pangeran pasti hanya akan mencintai seorang putri raja, apakah kamu tahu namanya ?” , “Tidak, aku tidak tahu namanya tapi perasaanku mengatakan mungkin dia itu Maan Bai” jawab Jodha, “Anda seharusnya bahagia untuk hal itu bahwa Yang Mulia Raja dan pangeran Salim bahagia juga saat ini” , “Aku melihat mereka berbicara seperti ayah dan anak bukan sebagai seorang raja dan calon pewaris tahta kerajaan” ujar Jodha. Sinopsis Jodha Akbar episode 410