loading...

Sinopsis Jodha Akbar episode 498 by Sally Diandra

Sinopsis Jodha Akbar episode 498 by Sally Diandra. Didalam hutan iblis, Abu Fazal dan para prajurit kerjaan Mughal mencoba mencari cari Jalal kesana kemari tapi tidak ketemu juga “Apakah kalian melihat kemana Yang Mulia pergi ?” Abu Fazal bertanya pada para prajuritnya “Kami juga tidak tahu kemana perginya Yang Mulia, tuan” tiba tiba dari arah kejauhan terdengar ada suara derap kuda mendekat kearah mereka dan tak lama kemudian Jalal muncul dari dalam hutan tersebut dengan kudanya “Syukurlah, anda sudah sudah datang, Yang Mulia ... aku kira terjadi sesuatu pada anda” Jalal tersenyum “ Apa kamu kira aku telah bertemu dengan hantu dihutan ini ? Aku tadi bertemu dengan seorang gadis dan menolongnya, hutan ini penuh dengan pohon pohon besar yang rindang dan lebat, itulah mengapa banyak orang takut pada hutan ini” Jalal tetap belum percaya bahwa hutan itu berhantu, tepat pada saat itu Laboni datang kesana dan mengintip Jalal yang sedang ngobrol dengan anak buahnya dari balik pohon, kemudian Laboni mendekati sungai dan masuk perlahan lahan kedalamnya dengan wajahnya yang kotor dan menenggelamkan tubuhnya kedalam sungai, lalu muncul dengan parasnya yang cantik dari dalam sungai “Kamu bisa saja pergi menjauh dariku sekarang tapi kamu akan segera kembali padaku Jalal Uddin Muhammad Akbar” ujar Laboni dengan penuh gairah, dilain pihak ketika Jalal dan anak buahnya sudah mulai meninggalkan hutan tersebut, Jalal seperti mendengar namanya dipanggil oleh seseorang dan menyuruh anak buahnya untuk berhenti “Berhenti !”, “Ada apa Yang Mulia ?” Abu Fazal merasa penasaran “Aku merasa ada seseorang yang memanggil namaku” Jalal mencoba melihat lihat kesekeliling hutan itu “Sudahlah, lupakan saja” Jalal meneruskan perjalanannya, disungai Laboni tersenyum senang dan dari arah belakang seekor burung hantu yang selalu dilihat Jalal sejak dirinya masuk kedalam hutan iblis tersebut hinggap dibahu Laboni.

JA logo 100Diistana, di Agra, Jodha menemui Hamida yang terbaring lemah ditempat tidurnya, Hamida sedang tertidur, salah satu pelayan yang akan membangunkan Hamida langsung dicegah oleh Jodha, Jodha mengatupkan kedua tangannya dan membungkuk didepan Hamida kemudian ketika hendak meninggalkan Hamida, Jodha bertemu dengan Salima dipintu keluar “Ratu Salima, aku kesini untuk melihat ibu, bagaimana keadaanya sekarang ?”, “Kesehatannya semakin menurun, Ratu Jodha ... apakah kamu akan pergi ke suatu tempat ?” Salima penasaran “Aku mau ke Mandir untuk berdoa untuk ibu”, “Aku berharap semoga doamu mujarab” ujar Salima kemudian mendekat kearah tempat tidur namun tiba tiba Salima berbalik memanggil Jodha “Ratu Jodha ...” Jodha berbalik kembali menatap Salima “Selamat hari Navrose” Salima memeluk Jodha “Untuk kamu juga, Ratu Salima” Jodha juga membalas pelukkan Salima “Aku berdoa semoga semuanya menjadi baik baik saja” Jodha hanya tersenyum sambil berkata dalam hati “Aku akan membuatnya menjadi baik kembali semuanya”

Narator : “Jalal dan pasukannya dalam perjalanan menuju ke Agra, dilain pihak Jodha tidak mengetahui bahwa Jalal akan segera kembali, Jodha sedang bersiap siap untuk pergi mengubah agamanya, saat itu Jodha mengenakan baju muslim wanita berwarna hijau muda dan pergi ke Dargah untuk mengubah agamanya menggunakan tandu diiringi oleh pelayan pelayannya”

Akhirnya Jodha sudah sampai di Dargah, dilihatnya ada beberapa orang yang sedang menyanyikan lagu Sufi sambil memutar mutar badannya, Jodha turun dari tandunya sambil menutup wajahnya dengan cadar transparan dan mulai masuk ke Dargah, Jodha teringat bagaimana dulu ketika dirinya pertama kali datang ke Dargah bersama Jalal, bagaimana dulu mereka berdoa bersama kemudian Jalal juga mengikuti tarian para Sufi tersebut sambil memutar mutar tubuhnya memuji nama Allah SWT “Ya Allah ... aku telah datang padamu, bawalah aku dalam tuntunanmu, sembuhkanlah ibu” bathin Jodha dalam hati, Jodha menyuruh pelayannya untuk memanggil salah satu ulama “Aku pikir aku harus melakukan hal ini untuk ibuku, untuk anakku, untuk bangsaku, aku harus melakukan hal ini” tak lama kemudian pelayannya kembali ke Jodha bersama salah seorang ulama “Nyonya, anda harus menunggu terlebih dahulu sementara waktu, pada saat yang tepat maka kita akan memulai ritualnya”, “Baiklah” Jodha menganggukkan kepalanya

Tepat pada saat itu Jalal juga sampai di Dargah bersama para prajuritnya dan Abu Fazal, Jalal turun dari kudanya kemudian membasuh mukanya dan berbincang bincang sebentar dengan Abu Fazal, tanpa Jodha dan Jalal sadari mereka berada ditempat yang sama, ketika Jalal menengok untuk melihat kesekitarnya, Jodha memalingkan mukanya melihat kearah yang lain, begitu pula sebaliknya ketika Jodha menengok kearah Jalal, Jalal juga sedang menengok kearah yang lain kemudian Jalal meninggalkan Dargah bersama para prajuritnya.

Sang ulama menghampiri Jodha “Nyonya, mari, semuanya sudah siap” Jodha mengikuti sang ulama itu masuk kedalam Dargah, setelah sampai didalam sebuah ruangan Jodha membuka cadarnya dan duduk didepan seorang ulama, ulama yang ada didalam mengenali bahwa dia adalah Jodha “Ulama, aku siap untuk mengubah agamaku”, “Baiklah, Mariam Uz Zamani istri Yang Mulia Raja Jalalludin Muhammad Akbar ... apakah kamu kesini atas keinginanmu sendiri ?”, “Ya” jawab Jodha mantap “Apakah ada seseorang yang memaksamu ?”, “Tidak, ini adalah keputusanku sendiri” kembali suara Jodha terdengar tenang “Dulu kamu tidak menerima Islam, aku ingin sebuah garansi dari kamu, Ratu Jodha”, “Ya” Jodha mencoba untuk setegar mungkin “Dalam Islam ada lima pilar yang disebut dengan rukun Islam, yang pertama itu membaca dua kalimat syahadat ( Kalma ) yang artinya Tuhan itu hanya satu dan Nabi Muhammad adalah nabiNya yang terakhir, yang kedua sholat ( Namaz ), ketiga berpuasa, keempat melakukan zakat dan yang kelima harus melakukan ibadah haji untuk yang mampu melakukannya” Jodha mendengarkannya dengan seksama “Ratu Jodha, bisakah anda menirukan kata kata saya, untuk menerima Islam” ujar ulama

Pada saat itu diluar, Jalal sedang mengendarai kudanya, tiba tiba kudanya berhenti tidak mau berjalan “Ayooo ayooo jalan ! Kenapa kamu berhenti ?” tapi kudanya tetep diam saja tidak mau bergerak “Mungkin Tuhan menginginkan aku berhenti disini, aku akan melakukan sholat dulu di Dargah, aku ingin mengucapkan terima kasih pada Tuhan yang telah membuat aku menang dalam perang ini” ujar Jalal pada para prajuritnya

Didalam Dargah, sang ulama sedang menuntun Jodha untuk mengucapkan dua kalimat syahadat “Bismillahirohmanirohim”, “Bismillahirohmanirohim” Jodha mengikuti ucapan sang ulama “Asyhadua’alailahaillallah”, “Asyhadua’alailahaillallah” kembali Jodha mengikuti ucapan sang ulama “Waasyhaduannamuhammadanrosululloh”, “Waasyhadu ...” tiba tiba suara Jodha berhenti, Jodha gamang hendak meneruskan kalimat syahadat tersebut, sang ulama kembali mengulangi kalimat terakhir tapi Jodha tetap diam saja dan menatapnya nanar

Tepat pada saat itu Jalal dan Abu Fazal sudah masuk kembali ke Dargah kemudian melakukan wudhu untuk melaksanakan doa, Jodha masih belum melengkapi pengucapan dua kalimat syahadatnya “Ratu Jodha, anda harus mengucapkan dua kalimat syahadat itu secara lengkap untuk menerima Islam sebagai agamamu, tapi anda belum menyelesaikannya” Jodha hanya diam saja, pikirannya menerawang entah kemana, Jodha tidak mengucapkan sepatah katapun. Saat itu Jalal sudah masuk kedalam Dargah dan melakukan doa bersama dengan Abu Fazal, setelah selesai berdoa, Jalal penasaran dengan seorang perempuan yang sedang duduk diruangan sebelah yang hanya tersekat oleh sekat kayu, Jalal bisa melihat perempuan tersebut hanya dari samping saja, kemudian Jalal bertanya pada salah satu ulama yang ada didekat Jalal “Apa yang sedang terjadi didalam sana ?”, “Ada seorang perempuan yang menerima Islam sebagai agamanya”, “Apakah dia dipaksa ?” Jalal merasa penasaran dengan perempuan tersebut “Tidak Yang Mulia, dia tidak dipaksa, mungkin anda ingin mengucapkan selamat padanya ?” ujar sang ulama “Jika dia menjadi Islam atas keinginannya sendiri, itu lebih baik, aku akan mengatakan padanya bahwa dia aman berada di Kesultanan Mughal” Jalal dan ulama kemudian berjalan menuju ke tempat Jodha. Ketika Jalal memasuki ruangan tersebut sang ulama yang mengenali Jodha, segera menyebut nama Jalal “Yang Mulia Raja, anda disini rupanya” Jodha kaget ketika mendengar sang ulama menyebut nama Jalal, Jodha segera menengadahkan wajahnya tepat pada saat itu Jalal ada didepannya dan berkata “Selamat ...” namun Jalal langsung terkejut begitu dilihatnya perempuan itu adalah Jodha istrinya, Jodha sendiri juga kaget begitu mengetahui Jalal berdiri didepannya saat ini. Sinopsis Jodha Akbar episode 499 by Sally Diandra.

Bagikan :
Back To Top