loading...

Sinopsis Jodha Akbar episode 477 by Sally Diandra

Sinopsis Jodha Akbar episode 477 by Sally Diandra. Dikamar Murad, Murad tampak gelisah tepat pada saat itu Danial menghampiri Murad “Aku tidak suka dengan keputusan Yang Mulia ini”, “Yaa dengan membuat kamu sebagai putra mahkota ketimbang Salim, ini pasti akan melukainya” Danial ikut menimpai tepat pada saat itu Shaduddin datang dan menghampiri mereka “Kamu seharusnya bangga karena biasanya anak laki sinopsisjodhaakbar.blogspot.com 477laki yang paling besar yang mendapatkannya tapi kamu ini sangat beruntung mempunyainya” Shaduddin mencoba mengopori Murad “Aku tidak suka ini semua”, “Pangeran Murad, kamu seharusnya menikmati saja kekuasaan ini, kamu itu tidak kurang dari siapapun”

Jodha menemui Salima yang baru selesai sholat “Ratu Salima, apakah kamu melihat Salim ?”, “Tidak, Ratu Jodha, aku tidak melihatnya sedari tadi” Jodha panik “Aku benar benar khawatir sama dia, dia saat ini sedang sangat marah”, “Kamu tahu kan bagaimana Salim ? Dia itu memang agresif tapi nanti dia akan tenang kembali, saat ini Qutub sedang bersama dirinya dan aku yakin hubungan Murad dan Salim tidak akan berimbas apapun” Salima mencoba menenangkan Jodha yang panik dari tadi “Kamu tahu kalau Yang Mulia Raja dapat melakukan apa saja setiap saat, untuk Salim dan Murad, kita adalah ibu mereka, ini adalah tanggungjawab kita untuk menjaga hubungan mereka tetap utuh” Jodha hanya diam membisu mendengarkan penjelasan Salima “Kamu tahu kan kalau aku ini bukan ibu kandungnya Murad tapi aku tidak pernah membiarkan dia menyadarinya dan kamu adalah ibu kandung Salim, kita harus mengatasi hal ini”, “Kamu benar, Ratu Salima” akhirnya Jodha angkat bicara “Sekarang lebih baik pergilah dan istirahatlah dulu, aku akan mencoba mencari tahu dimana Salim berada sekarang”

sinopsisjodhaakbar.blogspot.com 4771Diluar halaman, Salim sedang tertidur direrumputan sambil memandangi bintang bintang dilangit, Qutub yang dari tadi mencarinya akhirnya bisa menemukan Salim “Salim, apa yang kamu lakukan disini ? Mariam Uz Zamani mencari cari kamu terus dari tadi, dia sangat mencemaskan kamu”, “Aku tidak mau kesana ! Istana itu telah mencekik aku, orang orang disana itu bermuka dua dan Yang Mulia melakukan ini semua sejak aku masih kecil !” Salim bangun dari tidurnya dan mengungkapkan kemarahannya didepan Qutub “Lebih baik kamu pergi dan temui Yang Mulia, lalu tanyakan kenapa dia melakukan semua ini ?” Salim menatap Qutub dengan sinis “Seorang Raja tidak memerlukan sebuah alasan, ini semua karena rasa ketidaksukaannya padaku, meskipun aku mengira kalau hubunganku dengannya itu semakin hari semakin baik tapi dia selalu saja membuat aku melawan dirinya” Salim sangat kesal dengan apa yang telah diperbuat Jalal pada dirinya “Dia itu ayah kandungmu, Salim .. Dia tidak mungkin membenci kamu, dia itu sangat bangga padamu, apalagi ketika kamu memenangkan perang, ayahmulah yang mengumumkan untuk membuat kamu sebagai raja !” Qutub mencoba memberikan pengertian ke Salim “Tapi kenapa sekarang dia itu menghina aku ? Dia memang menunjukkan kalau dia menyayangi aku tapi hal itu dia lakukan tidak sama pada setiap waktu, aku tidak akan pernah mempercayai dia lagi sepanjang hidupku !” Salim geram “Aku tidak sedih kalau Murad yang menjadi raja tapi dia itu seharusnya menolaknya !”, “Murad tidak berani mengatakan tidak pada Yang Mulia Raja” Qutub mencoba menjadi penengah “Mengapa dia tidak bisa melawan Yang Mulia juga ?”, “Itulah bedanya antara kamu dengan Murad, ayooolah Salim, kita pergi keistana sekarang” Qutub mencoba mengajak Salim pulang “Aku ingin menghabiskan malam ini diluar, aku tidak mau kesana !” Salim tetap bersikeras.

sinopsisjodhaakbar.blogspot.com 4772Jodha dan semua anggota keluarga kerajaan sedang berkumpul disebuah ruang keluarga termasuk ibu ratu Hamida, Rukayah dan Salima “Istana sekarang ini sepi” Salima mencoba membuka pembicaraan “Aku takut dengan diamnya Salim ini” Jodha merasa khawatir “Ratu Rukayah, cobalah untuk berbicara dengan Salim” pinta Jodha “Aku telah mencoba untuk berbicara dengannya tapi dia tidak mau mendengarkan”, “Iya dia tidak mau mendengarkan siapapun, apakah kita bisa menemukan solusinya ?” Hamida menimpali pembicaraan mereka “Kita sebenarnya bisa menyelesaikan permasalahan ini jika Ratu Jodha setuju dengan kondisi ini” tepat pada saat itu Jalal memasuki ruang keluarga itu dan membentak Rukayah “Ratu Rukayah, jangan katakan seperti itu !” Jalal marah “Aku sudah berkata pada Ratu Jodha ketika aku menikahinya bahwa dia tidak akan mengubah agamanya !” Rukayah jadi salah tingkah didepan Jalal “Aku bukan bermaksud seperti itu, Yang Mulia”, “Tidak ada seorangpun yang akan membicarakan masalah ini lagi selamanya, ini bukan masalah agama Ratu Jodha, aku telah bersumpah pada setiap orang bahwa tidak ada seorangpun yang akan dipaksa untuk mengubah agamanya dan tentang Shah Iran dia nanti akan berhadapan dengan Shah Hindustan, dia akan tahu seberapa besar kekuatan Shah Hindustan !”

Siang itu Anarkali sedang berada dipasar bersama sahabat kecilnya Sakinah, sedang membeli gelang gelang tangan, tiba tiba ada pengumumman dari kerajaan “Pengumumman pengumumman bahwa pangeran Murad akan menjadi pewaris kerajaan !” Anarkali sangat terkejut mendengarnya “Aku harus menemui Salim, dia membutuhkan aku untuk saat ini”

Diruang kerja Jalal, Jalal sedang berkumpul dengan para menterinya “Aku sangat senang sama kamu Rahim, kamu telah membuktikan bahwa kamu selalu bisa dipercaya” Jalal bangga dengan Rahim “Aku sangat sedih begitu mendengar kabar yang terjadi disini” Rahim menimpali perkataan Jalal “Kabar apa yang kamu dengar ?”, “Aku dengar utusan Raja Iran telah pergi, mereka sangat senang bahwa anda tidak jadi melakukan konfrotansi” Jalal tersenyum “Aku akan mengatasi Shah Iran tapi bagaimana aku akan mengatasi Sekhu Baba ?”, “Dia akan mengerti permasalahanmu, kamu seharusnya mengatakan padanya bahwa ini demi kebaikannya sendiri” ujar Adka “Aku seharusnya berbicara dengan dia sekarang, aku seharusnya berbicara dengannya sebagai seorang ayah bukan sebagai seorang raja”

sinopsisjodhaakbar.blogspot.com 4773Salim sedang meminum minuman keras, Salim teringat ketika Murad dinobatkan sebagai pewaris kerajaan, tak lama kemudian Jalal memasuki kamarnya “Duduklah disini, aku pikir kamu akan datang padaku untuk menanyakan tentang pesta penobatan itu tapi ternyata itu tidak kamu lakukan, apakah kamu sangat marah padaku ? Ini tidak seperti yang kamu pikirkan, kamu yang akan menjadi Raja dan Murad hanya Shah Shah” Jalal mencoba memberikan pengertian ke Salim “Tapi mengapa ayah menghina aku didepan semua orang ?”, “Ayah harus mengelabui utusan Shah Iran itu, ayah bisa menobatkan kamu menjadi putra mahkota sekarang”, “Sekarang ayah ingin menyakiti perasaan Murad ? Bagi ayah politik adalah segala galanya, aku ini hanyalah boneka, kami semua yang ada disini adalah boneka bagimu dalam hal ini, tidak ada yang berani menanyakannya padamu !” Salim sangat marah “Cobalah untuk mengerti, Salim”, “Ayah telah membuktikan bahwa pernikahanmu dengan ibu itu adalah tidak sah jadi aku adalah anak haram !” Jalal sangat marah sama Salim, tiba tiba Jalal ingin menampar Salim tapi diurungkan niatnya “Kamu pikir pernikahan kami itu tidak sah ? Tidak ada seorangpun yang bisa mengambil mahkota itu dari kamu !” Jalal mencoba menahan marahnya lalu melihat kegelas yang berisi anggur yang ada diatas meja “Hanya satu hal yang pasti bahwa kamu itu minum minuman keras, kamu telah kehilangan akal sehatmu ketika kamu mabuk, saat ini seorang ayah ingin berbicara dengan anak laki lakinya, ayah akan berbicara denganmu lagi kalau kamu sudah sehat !” Jalal langsung meninggalkan Salim.

Murad sedang dalam keadaan bingung dikamarnya, Danial menemuinya “Aku tidak bisa menerima ini, aku pikir hanya Salim yang pantas menerima ini, aku akan mencoba berbicara pada Yang Mulia, aku akan menerima apapun hukuman yang nanti akan diberikannya ke aku”, “Kamu benar tapi ada baiknya kalau kita membicarakan hal ini dengan Salim dulu” kata Danial.

sinopsisjodhaakbar.blogspot.com 4774Jodha sedang berada dikamarnya sedang menyalakan lilin, Jalal menemui Jodha dikamarnya lalu mereka berdua duduk berhadap hadapan “Ratu Jodha, aku telah mencoba untuk berbicara dengan Salim tapi dia tidak ingin mendengarkan aku, dia sangat marah padaku, dia juga meragukan perhatianku” Jalal mencurahkan perasaannya ke Jodha “Kamu telah melakukan hal yang benar dengan berbicara dengannya” Jodha mencoba menenangkan Jalal “Apakah kamu percaya bahwa aku menyayanginya”, “Bagaimana aku bisa meragukannya, Yang Mulia ? Ini hanya salah paham belaka” ujar Jodha “Dia telah menyimpulkan maksud yang berbeda, itu yang membuat aku takut, apa yang akan dia lakukan ketika dia duduk disinggasana kerajaan ?” Jalal terlihat sedih memikirkan anak sulungnya itu “Dia itu masih muda, Yang Mulia ... Dia akan belajar dengan berjalannya waktu, apakah kamu sudah berbicara dengan Murad ?” Jodha agak penasaran soal Murad “Murad itu tidak keras kepala seperti Salim, dia itu anaknya sangat patuh, dia akan mengerti apa maksudku yang sebenarnya, aku akan mencoba menyelesaikan permasalahan ini, Ratu Jodha” Jalal lalu mengambil tangan Jodha dan menciumnya lembut “Akulah alasan dari semua permasalahan ini” bathin Jodha dalam hati sambil menatap sedih pada suaminya. Sinopsis Jodha Akbar episode 478 by Sally Diandra.

Bagikan :
Back To Top