Sinopsis Jodha Akbar episode 136 by Jonathan Bay. Karena tak bisa tidur, Jalal memanggil Maham atang ke kamarnya. Tak lama kemudian Maham datang dan memberi salam, "mengapa kau memanggilku tengah malam? apa kau baik-baik saja?" Jalal meminta Maham mengumumkan kalau besok akan di adakan Mena Bazzar, "buat pengumuman di harem soal ini. Kali ini peraturannya akan berubah. Kali ini pemenang nya adalah jika aku membeli barang daganganya dan buka yang terbaik. Aku akan berikan hadiah istimewa. Maham keberatan, "maaf, yang Mulia. Tapi sangat sulit membuat perispan untuk perhelatan ini. Karena sekarang sudah larut malam dan cuacanya sangat dingin." Jalal menjawab, "aku tahu itu. Tapi aku ingin tahu siapa yang bisa melakukannya secara mendadak." Maham tersenyum, "aku sangat mengenalmu, kali ini Meena Bazar bukan hanya sooal persaingan. Kau merencanakan sesuatu." Jalal mengambil tangan Maham dan memggenggamknya, "kau benar, tak ada yang mengenal diriku lebih baik selainmu."
maham tertawa dan berkata, "perintahmu akan segera di laksanakan, yang mjulia. Sampai jumpa, selamat malam." Setelah berkata begitu Maham pergi. Setelah Maham anga pergi, dalam hati Jalal berkata, "ratu Jodha, aku takkan melupakan saat kau mempermalukanku, aku takkan membiarkanmu tenang. Selama aku belum membalaskan dendamku."
Maham keluar dari kamar Jalal di sambut Resham, "nyonya, mengapa Yang Mulia ingonbertemu denganmu? Tolong beritahu aku, nyonya. AKu sangat penasaran." Maham menyuruh Resham mengumumkan doi harem kalau besok akan di adakan Meena Bazar dengan peraturan baru, "selain raja, Rakyat juga di perbolehkan untuk membeli barang. yang bisa menjual semjua barangnya maka dia menang. Yang akan berikan haidah yang istimewa."
Resham terkejut, "apa? acara ini di buat nesok?" Maham mengiyakan, "ya, besok." Resham bertanya, "bagaimana kita menyiapkan semuanya secara mendadak?" Maham menyuruh Resham diam dan hanya melakukan apap yang dia perintahkan, "cepat umumkan kabar ini dan jangan ganggu aku!" Sepeninggal maham, Resham ngomel sendiri, "aku tak tahu bagaimana reaksi semua wanita di Harem begitu mendengar kabar ini."
Ruq sedang mendikter Hoshiyar tentang barang-barang apa saja yang akan di pajang di stall nya sambil uring-uringan. Karena dia tidak tahu apa yang harus di pajangnya dan dia ingin jadi pemenang. Maham datang, melihat Ruq panik begitu dia tersenyum, "kau memanggilku Ratu Ruqaiya?" Ruqaiya menjawab, "ya, silahkan duduk." Maham mengucapkan terima kasih. Begitu maham duduk, Ruq segera bertanya, "maham anga, ada apa dengan Jalal? Mengapa dia mendadak tiba-tiba mau mengadakan Meena Bazar?" Maham tertawa, "aku juga terkejut, banyak yang harus di sipaknan dengan waktu yang hany asedikit. Kita tak punya pilihan kecuali melaksanakan perintahnya." Ruq menyahut, "itu benar, tapi bagaimana aku siapkan semuanya dengan tergesa-gesa? Aku tak peduli apa yang di lakukan oleh ratu lain, tapi aku pelru waktu untuk berpikir. Selama ini aku selalu menjual produk terbaik dan unik. AKu tak bisa membuat kios dengan barang yang biasa saja. Ini adalah persaingan dan aku tak ingin kalah." Lagi-lag maham tertawa, "aku tahu itu Ratu Ruqaiya. Tapi maaf jika aku mengatakan ini, kau tak poerlu cemas jika kau belum siap untuk acara besok. Persaingan dalam perhelatan ini bukan untukmu dan aku. Tapi untuk...." maham tidak memgatakan, tapi Ruq bisa paham. Ruq tersenyum, "sekarang aku mengerti. Ini adalah persaingan antara Ratu Jodha dan Benazir." Maham memjuji, "kau pintar. Sekarang tak usah cemas tentang perhelatan ini. Tidurlah yang nyenyak. AKu punya ide bagus untuk kiosmu." Maka Ruq dengan senang hatri menyerahkan urusan kiosnya pada Mamam. Maham tersenyum dan setuju, dia lalu berpamitan dan pergi.
Meena bazar sedang berlangsung. Para penjual dan pembeli sedang berinteraksi. Para ratu menjual barang denga harga yang di settingnya. Dan jika ada pembeli yang menawar, mereka biasanya akan marah. Melihat ulah para rati, maham mengeluh, "para ratu itu selalu bersaing satu dengan yang lainnya di acara seperi ini. Kau tahu Resham, kadang-kadang aku ingin mengundurkan diri posisi perdana menteri dan menjadi pedangang saja. Dengan begitu aku akan menghasilkan uang yang banyak." Resham setuju, "itu ide bagus." Maham memaki Resham. Tiba-tiba maham melihat sebuah kios yang rame di kunjungi pembeli. Mahammemgunjunginya, ternyata itu kios Javeda. Javeda sedang menjual cream yang di pakai oleh Benazir, dan pembelinya sangat bayak. Maham mendekat, dengan nada menyesal Javeda berkata, " ibu, aku sedang sibuk, aku tak bisa bicara denganmu." Karena pembeli sangat banyak, Maham terdorong keluar dari kios javeda. Malihat apa yangdi jual javeda, Zakira memberi tahu kalau minyak itu rtidak boleh dioleskan di wajah. Tapi Javeda malah mengusirnya. Pada para pembelinya, Javeda malah berkata agar mereka mengoleskan mintak itu di wajah secara rutin. Benazir mengunjungi stal Javeda dan bertanya, "Apa yang kau jual?" Javeda menjawab, 'aku menjual rahasia kecantikanmu. Semua wanita di agra ingin menjadi cantik sepertimu. Kelak semua wanita di agra akan secantik dirimu." benazir tersneyum dan berkata dalam hati, "takkan ada yang tahu rajasia kecantikanku." Benazir kemudian mengajak zakira pergi.
Jalal meghampiri Ruq, Ruq menunjukan Salnya. Jalal memuji sal itu tapi berkat akalau dia tidak bisa membelinya, karena tidak ingin di tuduh pilih kasih. Ruq tersenyum, dan berkata, "kalau begitu kau tidak perlu membelinya, tapi aku ingin kau memakainya." Jalal kemudian menunjukan sebuah berlian sebagai hadiah yang akan di berikan pada pemenang, Meena Bazar kali ini. jalal berkat akalau berlian itu, bukan sembarang berlian, tapi berlian Kohinoor yang sangat langkah.
jalal memghampiri Salima, salima menunjukan bunga putih yang di abwanya. jalal bertanya kenapa dia menjual bunga, bunga adalah benda biasa? Salima mengatakan kalau apa yang di katakan Jalal betul, tapi bunga yang di bawahnya mempunyai aroma yang spesial dan khas. Jalal memuji pemikiran Salima. Jalal kemudian menghampiri Jodha dan bertanya apakah Jodah mempunyai sesuatu untuk di jual? Jodha menajwab kalau dia tidak punya sesuatu untuk di jual tapi punya hadiah untuk Jalal. Jalal dengan ketus berkata, "aku datang kesini untuk membeli barang, bukan untuk mengambil hadiah. Jodha hendak menunjukan sesuatu pad aJalal, jalal berlalu tanpa melihatnya. Jodha terlihat sangat terluka oleh perlakukannya.
Johda, Ruq dan Salima serta hamida tertegun dengan keputusan Jalal. Maham terlihat senang. Jalal melanjutkan, "dan aku juga berikan gelar Kohinoor padanya." Melihat itu para pengunjung pameran berbisik dan berguman, karen asebelumnya tidak ada seorang pelayan yang menang, ini adalah yang pertama dalam sejarah meena bazar. Orang-orang jug aberkata kalau Jalal memenangkan Benazir bukan karena lukisannya tapi karena kecantikannya. Ruqaiya terlihattidak suka, Maham menanyainya, "ada pa ratu Ruqaiya? Kenap akau kesal? Lihatlah orang yang merasa kesal kali ini.." Maham dengan dagunya menunjuk kearah Jdoha. Ruq menatap Jodha yang terlihat kesal dan geram. Melihat itu Ruq tersenyum. benazir mengucapkanterima kasih atas gelaryang di berikan Jalal padanya, "berlian kohinoor selalu terlihat cocok di mahkota raja. Tapi dengan senang hati, aku akan selalu melayani anda." Jalal tersenyum dan melirik Jodha yang terlihat kesal. Jalal memberi salam pada Benazir dan henadak pergi. Tapi Hamida bano dengan tatapan tajam memanggilnya, "tunggu Jalal." Jalal berhenti dan menoleh. hamdia bano dengan suara tegas nerkata, "sebagai Ratu Mughal, aku ingin mengetahui sesuatu." Jalal bertanya, "apa?" hamida berkata, "aku ingin tahu apa yang ratu Jodha bawakan untukmu. ~Lalu kata Hamdia pad aJodha~ Tunjukan pada kami, Ratu Jodha."
Jodha mengambil sebuah benda dari tangan Moti dan membawanya kehadapan jalal dan Hamida bano. jalal mengeryit heran, Hamida terlihat kagum dan penasaran. Hamid aberkata, "sebuah ayuna? tapi apa maknanya?" Jodha menyahut, "ayunan ini melambangkan doaku untuk yang mulia. Aku tak tahu siapa ratu yang akan memberikan keturunan sebagai pewaris kerajaan. Tapi aku berdoa agar berliau segera di beri keturunan. !Jalal terlihat jengah dantidak suka~ Dalam tradisiku, kami percaya jika kita menyimpan ayunan di rumah kita, Tuhan akan menganugerahi kita dengan seorang anak. Itulahsebabnya aku ingin berikan ayunan ini sebagai hadiah. Coba katakan padaku, ibu. bagaimana aku bisa menjual ayunan demi uang?" hamdia bano tertawa bahagia, "kau benar. Ini hadiah yang sangat berharga. Tak ada yang bisa menilai harga ayunan ini. Bahkan permata Johinoor tidak cukup untuk menghargai ayunan ini. Bagaimanapun juga, ~hamida melepas kalungny ayang paling berharag~ seseorang yang berikan hadiah patut di hormati. AKuingin berikan kalung ini sebagai tanda terima kasih. Ini adalah warisan keluarga kami. Raja sebelumnya, kaisar Humayun, memberikan kalung ini padaku." Hamdia memasangkan kalung itu ke leher Jodha. Salima tersenyum senang, Ruq terlihat iri dan Maham tercengang marah. Hamida berkata, "sekarang warisan keluarga ini adalah milikmu." Jalal menatap Jodha dengan tatapan tidak suka. Jodha balas menatapnya.... Sinopsis Jodha Akbar episode 137