Sinopsis Jodha Akbar episode 384 by Sally Diandra. Masih di pesta perayaan Jashn, ketika semua orang sedang bergembira menikmati lantunan lagu dari Tansen, dari kejauhan Salima melihat Rahim, segera ditemuinya anak sulungnya itu, “Rahim, dimana Yang Mulia ?” tanya Salima, “Yang Mulia, sedang menikmati pesta perayaan, ibu … saat ini beliau sedang sibuk, ada apa bu ???” tanya Rahim, saat itu Salima melihat Jalal, diapun langsung menemui Jalal. “Yang Mulia, aku ingin bicara berdua denganmu” pinta Salima, “Baiklah, tapi nanti …. Setelah selesai perayaan, Ratu Salima …. Tansen menyanyi sangat merdu sekali” ujar Jalal, “Tapi ini penting, Yang Mulia !” pinta Salima lagi,
“Ratu Salima, aku minta padamu … beri aku waktu sedikit saja” ujar Jalal sambil terus memperhatikan Tansen yang sedang menyanyi. Sementara itu Salima yang merasa sudah tidak punya banyak waktu berusaha mencari Jodha setelah gagal menemui Jalal, Salima bertanya pada Zakira, “Zakira dimana Ratu Jodha ?” tanya Salima, “Ratu Jodha pergi ke kamarnya, Ratu Salima” jawab Zakira. Salima segera menuju ke kamar Jodha, ketika sesampai disana, dilihatnya Jodha baru akan memasuki kamarnya, “Ratu Jodha !!!”panggil Salima,
Jodha yang hendak masuk kekamarnya segera menghentikan langkahnya dan menoleh ke arah Salima, Salima langsung menghampirinya, “Ratu Jodha, aku ingin mengatakan sesuatu tentang Salim” kata Salima. Kemudian Salima menceritakan pada Jodha bagaimana Rukayah menyuruh Salim meminum susu, hingga Salim mabuk sempoyongan, lalu dia dan Rukayah bertengkar dan saling berebutan gelas hingga susunya tumpah ke lantai, dan tumpahannya itu berwarna coklat.
“Kita harus terburu buru untuk segera mengetahui kondisi Salim, Ratu Jodha” kata salima berusaha meyakinkan Jodha, sementara itu Jodha memandang kearah Salima antara percaya tidak percaya, “Ratu Salima, tapi kamu kan yang membuat susu itu ?” tanya Jodha, Salima kaget mendengar pertanyaan Jodha, “Iyaa … memang aku yang membuat susu itu, Ratu Jodha” jawab Salima, “Lalu apa yang kamu campurkan ke susu Salim, Ratu Salima ?” tanya Jodha lagi, “Aku tidak mencampur apa apa, Ratu Jodha … aku cuma membuat susu biasa … aku melihat dengan mata dan kepalaku sendiri, Ratu Jodha … ketika Ratu Rukayah memasukan sesuatu ke susu Salim dan menyuruh Salim untuk meminumnya” bela Salima,
“Aku tidak percaya kamu melakukan ini semua, Ratu Salima … Ratu Rukayah sudah menceritakan semuanya ke aku, dia mengatakan kalo kamu mencampur sesuatu ke susu Salim dan sekarang kamu mengatakan bahwa Ratu Rukayahlah yang telah mencampur sesuatu ke susu Salim” kata Jodha tepat pada saat itu Rukayah datang menemui mereka, Rukayah tersenyum sinis kearah Salima. “Kalian berdua saling menuduh satu sama lain, aku tidak bisa mempercayainya … Salim adalah anak kalian juga, bagaimana bisa salah satu diantara kalian berbuat seperti ini ke Salim ? tolong katakan padaku siapa yang melakukan ini ke Salim ??!! tanya Jodha penasaran.
“Ratu Jodha, kamu tahu sendirikan seberapa besar aku mencintai Salim ? Ratu Salima telah menuduh aku” kata Rukayah, “Sekarang kamu juga menuduh aku, Ratu Rukayah !” hardik Salima, “Sudah ! sudah ! cukup ! jangan saling menyalahkan satu sama lain … bagiku yang penting keadaan Salim saat ini !” ujar Jodha sambil berlalu dari sana, Salima merasa jijik sama Rukayah dan meninggalkan tempat itu juga, sementara Rukayah tersenyum menang.
Dikamar Salim, saat itu tabib langsung mengecek kondisi Salim, “Apakah dia akan baik baik saja ?” tanya Rukayah, “Yaaa … dia akan baik baik saja, saya telah memberinya obat tapi efek dari ganja itu yang akan membuat sadarnya agak lama” ujar tabib, persis pada saat itu Jalal datang kesana “Bagaimana keadaannya, tabib ?” tanya Jalal, “Kami telah membuat Pangeran Salim muntah, Yang Mulia …. Sehingga ganja yang diminumnya tadi bisa keluar dari perutnya” jawab tabib kemudian berlalu dari sana, Jalal langsung melihat kearah Salima dan Rukayah dengan tatapan marahnya,
“Kalian berdua adalah orang orang kesayanganku dan sekarang kalian berdua saling menuduh satu sama lain untuk perbuatan dosa ini tapi jangan lupa kalian akan diberi hukuman ! jadi tolong katakan padaku siapa yang melakukan ini !” tanya Jalal murka, “Jika kalian mengulur ulur waktu, kemarahanku bisa berlebihan jadi katakan padaku yang sebenarnya siapa yang melakukan semua ini !” tanya Jalal lagi, “Ratu Salima !” jawab Rukayah, “Dia datang untuk menidurkan Salim dan dia memberikan susu itu ke Salim, Yang Mulia” kata Rukayah,
“Yang Mulia, ketika aku datang ke kamar Salim … aku lihat Ratu Rukayah sedang menyuruh Salim minum susu” bela Salima, “Iyaaa … aku memang menyuruhnya meminum susu dan susu itu sudah ada disana tapi aku tidak tahu bahwa ada ramuan ganja didalamnya” bela Rukayah, “Aku tidak percaya kalo Salima bisa berbuat seperti ini !” ujar Hamida, “Jadi … dengan kata lain Mariam Makani mau mengatakan bahwa akulah yang melakukan ini semua ?” kata Rukayah, “Bisa jadi orang lainlah yang telah memberikan ganja itu ke Salim, tapi siapa dia ???” tanya Hamida penasaran, “Ratu Salima …. !” jawab Rukayah,
“Cukup !!! tidak ada perdebatan lagi ! ketika Salim sadar nanti, dia akan mengatakan siapa yang sudah memberikan susu padanya ! dia akan mengatakan yang sebenarnya ! kalian berdua boleh pergi dari sini !” perintah Jalal, Salima sangat sedih karena tidak ada yang mempercayainya, sementara Rukayah juga meninggalkan mereka, sedangkan Jalal menghampiri dan memegang bahu Jodha yang sedari tadi hanya diam saja duduk disebelah Salim yang masih tertidur pulas, Jodha sangat sedih dengan kejadian ini, dirinya tidak tahu lagi harus mempercayai siapa.
Malam itu Jodha dan Moti Bai masih menunggui Salim yang masih tertidur pulas, Jodha berdoa pada Dewa Kahna, “Kahnaaa … kenapa kamu selalu menguji aku melalui anakku ini, mengapa semua masalah berhubungan dengan Salim, kapan semua masalah ini akan berakhir ???” kata Jodha, “Kahna selalu memberikan aku masalah tapi dia juga melindungi anakku” ujarnya sambil mencium kening Salim.
Dikamar Hamida, Hamida dan Gulbadan sedang membicarakan persoalan Rukayah dan Salima, “Aku tidak bisa tidur, Gulbadan …. Sampai aku tahu siapa yang memberikan ganja itu ke Salim” kata Hamida, “Tapi kata Rukayah … Salima lah yang memberikannya” ujar Gulbandan, “Tapi hati kecilku juga mengatakan bahwa Salima tidak mungkin melakukan ini semua” bela Hamida, “Rukayah juga tidak mungkin melakukan ini, Yang Mulia Ratu !” bela Gulbadan, “Kamu tau kan seberapa besar Rukayah mencintai Salim” bela Gulbadan lagi. “Aku tidak tahu mana yang benar mana yang salah, bahkan Salim pun tidak bisa mengatakan apa apa, dia tidak tahu tentang politik di usianya saat ini” kata Hamida sedih.
Malam itu Jalal sedang berjalan jalan di taman istana, Jalal sangat gelisah dengan kasus yang menimpa pada Salima dan Rukayah, tiba tiba seorang pelayannya datang memberitahunya bahwa Salim sudah siuman saat ini, Jalal langsung bergegas melihatnya.
Malam itu juga Jalal langsung mengadakan sidang keluarga, “Aku benar benar tidak percaya melihat para istriku melakukan hal yang nista seperti ini ke anakku, tolong katakan padaku yang sebenarnya, siapa yang melakukan semua ini dan mengapa ?” tanya Jalal kepada Salima dan Rukayah yang saat itu berdiri didepan Jalal, sementara Jalal, Jodha dan kerabat lainnya duduk dihadapan mereka. “Ratu Salima, tolong katakan padaku apakah kamu mencampur ganja itu kedalam susu ? mengapa ?” tanya Jalal,
“Karena dia ingin Murad menjadi pewaris tahta Kerajaan, Yang Mulia ... dan dia ingin menjadi Mariam Uz Zamani, itulah mengapa Ratu Salima berusaha membuat Salim kecanduan ganja sehingga dia menjadi Raja yang tidak berkompeten” kata Rukayah sinis, “Ratu Rukayah ! demi Tuhan ! apakah kamu tidak takut pada Yang Maha Kuasa ? mengapa kamu berbohong ?” tanya Salima geram, “Mengapa aku harus berbohong ? kamulah yang membawa susu itu untuk Salim, iya kan ?” tanya Rukayah dengan nada nyinyir,
“Ya ! memang aku yang membawa susu itu tapi aku bersumpah, demi Tuhan … aku tidak mencampurkan ganja kedalamnya !” hardik Salima, “Keuntungan apa yang akan aku dapatkan dengan mencampur ganja itu ?, aku tidak punya anak yang bisa aku jadikan sebagai pewaris kerajaan ! jadi aku tidak bisa melakukan ini !” bentak Rukayah, “Aku juga tidak bisa melakukan ini ! Yang Mulia telah memberikan aku segalanya, aku tidak akan melawannya !” bela Salima,
“Heh ! cuma kamu yang tahu, bagaimana kita tahu bahwa kamu ingin melawan Yang Mulia atau tidak ?” sindir Rukayah, Salima merasa semakin geram dengan tuduhan Rukayah yang terlalu memojokkan posisinya, sementara Jalal, Jodha dan semua yang hadir disana hanya bisa diam mendengarkan adu pendapat kedua Ratu kesayangan Jalal ini, tiba tiba seorang pelayan datang memberitahukan bahwa Salim akan memasuki ruang sidang. “Suruh Sekhu Baba masuk !” perintah Jalal, “Kita akan tahu kebenaran dari seorang anak kecil yang tidak pernah berbohong !” ujar Jalal , Salima dan Rukayah sedikit tegang.
Tak berapa lama kemudian, Salim memasuki ruang sidang ditemani oleh Zakira pelayan Jodha, “Sekhu Baba kemarilah, nak … duduk sini sebelah ayah” sambut Jalal ketika melihat Salim memasuki ruang sidang , Salim menuruti perintah Jalal, dengan wajah polosnya dia melihat banyak orang yang sudah hadir disana. “Bagaimana keadaanmu, nak ?” tanya Jalal, “Sekarang ayah meminta kamu untuk mengatakan yang sebenarnya … siapa yang telah menyuruh kamu untuk meminum ganja ?” tanya Jalal,
“Apa itu ganja ayah ?” tanya Salim, “Maksud ayah begini … siapa diantara ibu Rukayah atau ibu Salima yang telah menyuruhmu untuk meminum sesuatu yang membuat kamu jadi pusing ?” jelas Jalal sambil menunjuk kearah Rukayah dan Salima yang berdiri didepan mereka, kemudian Salim melihat kedua ibu tirinya itu dengan tatapan polos,
“Jangan takut untuk mengatakan yang sebenarnya, Sekhu Baba” ujar Jalal, sesaat kemudian Salim bangkit dari kursinya dan melihat kearah Rukayah dan Salima, sementara itu Rukayah dan Salima tersenyum tegang kearah Salim, pada awalnya dia menunjuk kearah Rukayah tapi kemudian dia beralih menunjuk pada Salima, semua yang hadir disana kaget, “Yang melakukan semuanya adalah ibu Salima, setiap kali dia membuatkan aku makanan, aku selalu merasa pusing” kata Salim berbohong, Rukayah menyengir menang lalu berkata ke Jalal,
“Yang Mulia, aku sudah mengatakan bahwa dosa ini hanya dilakukan oleh Ratu Salima saja, akulah yang memergokinya jadi dia berbalik menuduhku” kata Rukayah, Salima tidak percaya semua memojokkan dirinya, Salima hanya bisa menangis, “Yang Mulia, percayalah padaku, aku tidak pernah menyuruh Salim untuk memakan ganja atau apapun, aku tidak tahu kenapa Salim berbohong, aku pikir ini adalah rencana Ratu Rukayah, Yang Mulia” bela Salima,
“Cukup !!! mengapa Ratu Rukayah harus melakukan itu semua ??? dia benar , kamu memang mempunyai alasan mengapa melakukan ini semua !” kata Jalal, mendengar itu semua Rahim sangat terluka melihat ibunya seperti itu, “Aku ingin bicara secara pribadi dengan Ratu Salima, semuanya boleh meninggalkan ruangan ini !” perintah Jalal, semua yang hadirpun beranjak pergi termasuk Rukayah dengan senyum kemenangannya sambil melirik kearah Salima.
Malam itu Salima menemui Jalal yang sedang duduk sendirian diruang keluarga, “Salam, Yang Mulia …” sapa Salima, “Salam, silahkan ,,, duduk Ratu Salima” ujar Jalal, kemudian Salima duduk persis didepan Jalal, “Ratu Salima, mengapa kamu melakukan ini semua ?” tanya Jalal, “Aku tidak melakukan semua ini, Yang Mulia” bela Salima, “Tapi Ratu Rukayah mengatakan bahwa kamu pelakunya” ujar Jalal, “Aku juga mengatakan bahwa Ratu Rukayahlah yang melakukannya, kamu mempercayai dia tapi kenapa kamu tidak percaya padaku ?” tanya Salima, “Bagaimana dengan Salim yang menunjuk pelakunya adalah kamu, Ratu Salima ?” tanya Jalal lagi,
“Apakah kamu mau mengatakan bahwa Sekhu Baba telah berbohong ? dia seorang anak kecil … kamu pasti tahu dengan baik setelah Bairam Khan meninggal, aku menikahimu dan aku menjaga kamu, aku tidak percaya pada semua yang dikatakan Ratu Rukayah tapi Sekhu Baba menunjuk kamu pelakunya” kata Jalal, “Semua itu menyakitkan buatku, terlebih pada apa yang telah kamu lakukan ke Salim” kata Jalal lagi, “Yang Mulia, kalau kamu memutuskan bahwa aku adalah seorang penjahat, aku tidak bisa berbuat apa apa sebagai pembelaanku” ujar Salima,
“Kamu tahu … kamu bisa dipenjara untuk ini” kata Jalal sambil berdiri mendekati Salima, Salimapun ikut berdiri, “Ratu Salima, berilah sebuah pernyataan yang bisa membela kamu, tapi aku masih berfikir kalau kamu masih pantas untuk mendapatkan kesempatan kedua jadi katakan padaku mengapa kamu melakukan semua ini, Ratu Salima ?” tanya Jalal penasaran, “Jika kamu tidak melakukannya kamu harus mempunyai bukti bahwa kamu tidak bersalah” ujar Jalal,
“Aku tidak punya bukti apa apa ataupun saksi, Yang Mulia” kata Salima sambil menangis. Kemudian Jalal menepukkan tangannya, Todar Mal datang kesana menemuinya, “Todar Mal, mulai hari ini Ratu Salima menjadi tahanan rumah !” perintah Jalal, Salima kaget mendengarnya, tapi apalah daya Jalal sudah memutuskan nasibnya, sebelum pergi Salima memberi salam ke Jalal sementara Jalal berbalik tidak ingin melihatnya, hatinya terluka melihat kenyataan ini, kemudian Salima berlalu bersama Todar Mal dan para prajurit,
Dalam perjalanan menuju ruang tahanan rumah, Jodha melihat Salima dikawal oleh para prajurit, kemudian Salima bertemu dengan Hamida yang sangat sedih melihatnya, Hamida yang bisa berdiri sambil menatap Salima, sementara Jodha bisa merasakan kepedihan yang mereka rasakan, tak berapa lama kemudian Salima bertemu dengan Rukayah yang menyengir sinis kearahnya. Tiba tiba Rahim menemui Salima
“Ibuuuu … aku sedih melihat ibu seperti ini ... tapi kamu pantas mendapatkan semua ini” ujar Rahim, “Rahim, jadi kamu tidak percaya denganku juga ?” tanya Salima, “Tidak , tibak ibuuu … kamu telah memberikan ganja itu ke Salim agar Murad bisa menjadi pewaris tahta Kerajaan, aku adalah kakak Salim dan Murad, aku juga guru mereka, aku malu atas perbuatanmu ibuuu” kata Rahim sedih, Salima benar benar terluka mendengar ucapan anaknya sendiri yang tidak mempercayainya juga, kemudian Rahim meninggalkan Salima, tepat pada saat itu Salim dan Rukayah memandang Salima dengan tatapan marah....Sinopsis Jodha Akbar episode 385