Sinopsis Jodha Akbar episode 175 by Jonathan Bay. Jalal tidur bersama Ruq di dalam tenda, diatas tempat tidur. Sedangkan Jodha tidur di luar diatas sehelai tikar. Ruq tertidur nyenyak, sementara Jalal tidak bisa tidur. Larut malam, Jalal turun dari tempat tidurnya dan keluar untuk melihat Jodha. Meski berbaring di udara terbuka, tenyata Jodha masih dapat tidur pulas. Terdengar percakapan jiwa:
Jiwa Jalal: "Kau sangat jauh dari saya malam itu, tapi aku merasa sangat dekat dengan mu. Secara fisik aku bersama Ruq, tapi jiwaku bersamamu."
Jiwa Jodha: "Aku juga merasa kau begitu dekat denganku dalam perjalanan itu, seperti aku telah mendapatkanmu."
Jiwa Jodha: "Aku juga merasa kau begitu dekat denganku dalam perjalanan itu, seperti aku telah mendapatkanmu."
Lama sekali Jalal berdiri di depan tenda sambil memandang Jodha yang tertidur. Di dalam tenda Ruq terbangun. Melihat Jalal tidak ada di sisinya, Ruq segera bangun dan keluar tenda. Alangkah terkejutnya dia saat melihat Jalal berdiri di depan tenda asyik memandangi Jodha yang sedang tidur. Ruq merasa cemburu dan geram. Dengan kesal dia masuk kembali ke dalam tenda. Jodha bergerak, dia alihan ke samping, miring kearah Jalal. Jodha terbangun membuka matanya dan menatap sekitar. Pandangannya jatuh pada Jalal yang masih berdiri menatapnya. Jodha tertegun. ~sinopsisjodhaakbar.blogspot.com~
Di tempat lain, Adham sedang marah-marah pada orang-orang bayaran yang gagal menjalankan misinya untuk membunuh Jalal. Ternyata orang-orang yang menyerang desa Todal Mal adalah orang suruhan adham yang menyamar sebagai pencuri untuk membunuh Jalal. Tapi Jalal berhasil mengalahkan mereka semua. Adham dengan geram berkata kalau dia kecewa pada mereka dan entah samapai kapan mereka itu akan membuat dirinya sukses meraih inmpian dan tetap aman.
Jalal dan rombongan tiba di depan pintu gerbang istana Agra. Pengawal membukan pintu gerbang lebar-lebar untuk mereka. Mereka masuk kedalam istana dan di sambut oleh Hamida, salima dan Maham. Jalal memberi salam pada Hamida. hamida mencium kening Jalal, mencium kepala Ruq dan menyentuh kepala Jodha. Tapi jodha sudah membungkuk lebih dulu untuk menyentuh kaki hamida. Maham tersenyum senang melihat Jalal kembali dengan selamat. Hamida berkata kalau mereka terlihat damai. Jalal menjawab, "ya, ini perjalanan yang sangat baik." jalal merlirik Jodha yang berdiri di belakangnya. Ruq juga mengatakan kalau perjalanan ini bagus, tapi harus banyak bekerja dan berjalan. Jodha berkata kalau dirinya menikmati perjalanan itu, dia jadi tahu tentang orang-orang dan harus bekerja melayani Jalal. Maham dengan sarkastis berkata kalau hal itu terlihat jelas di wajah Jodha, dia sangat menikmati perjalanan itu.
Jalal menatap Jodha dengan mesra, Jodha tertunduk malu. jalal berkata kalau dia akan berbicara dengan Atgah. Hamida menyuruh Ruq dan Jodha pergi beristirahat. Sebelum pergi Jalal menyempatkan diri menatap Jodha. Ruq yang melihat itu merasa kesal dan segera meninggalkan mereka berdua. Jodha mengangguk pada Jalal dan kemudian meninggalkannya. jalal hanya di temani atgah. Pada atgah Jalal berkata kalau dirinya ingin membicarakanbeberapa hal dan permasalahan yang di ketahuinya saat melakukan perjalanan. Adham memdengar pembicaraan itu dan terlihat panik.
Sinopsis Jodha Akbar episode 175. Moti merawat rambut Jodha sambil melepas rindu, karena sudah lama mereka tidak bertemu. Moti mengatakan kalau Jodha terlihat segar dan penuh kedamaian pasti perjalanan mereka sangat baik. Jodha menjawab kalau dugaan moti benar. Perjalanan mereka sangat baik. Jodha mengatakan kalau Jalal bilang dia telah melakukan hal besar dengan menyelamatkannya. Jodha juga bercerita bagaimana Jalal menyalakan api unggun untuknya, bertarung dengan perampok, lalu Jodha membuat roti untuk Jalal kemudian makan bersama dan bagaimana mereka mengikat benang dan saling mendoakan. Moti berkata kalau dia sebenarnya mengkhawatirkan Jodha karena pergi dengan Jalal. Moti bertanya, "apakah yang mulia tidak mengejekmu selama perjalanan?"
Jodha mengatakan tidak, bahkan saat dirinya bersikap kurang sopan pada Jalal, dia sama sekali tidak membalasnya. Jodha berkata kalau ternyata Jalal tidak seburuk yang di pikirkannya. Moti berkata kalau pandangan Jodha terhadap Jalal sudah berubah. Jodha menyahut, "ya. pandangan ku terhadap yang mulia telah berubah setelah aku tahu kenapa dia selalu marah setiap saat, aku mulai memahami dia. Dia sangat sadar pada posisinya, pada tugasnya. Dia juga menghargaiku di depan semua orang, melakukan pekerjaan biasa dan juga dia punya kebiasaan makan setelah beberapa saat." Moti mengoda Jodha, "jelas terlihat kalau kau lebih menikmati kebersamaan bersama yang mulia dari pada perjalanan itu sendiri." Jodha merajuk tapi hanya sebentar, kemudian dia kembali larut dalam ceritanya tentang Jalal. Jodha memberitahu moti kalau Jalal sangat dewasa dan adalah raja yang baik. Moti mengodanya lagi. Jodha menyuruhnya diam.
Jalal sedang berendam di baka mandi sendirian. Dia sedang melamun teringat pada moment-monet indah selama perjalanan ke sikri. DIa ingat bagaiman Jodha membuat roti untuknya. Jalal tersenyum. Kata-kata Salim chisti yanag mengatakan kalau Jodha akan menjadi Marium uz Zamani juga terngiang di telinganya. Serta bagaimana jodha menolak mengatakan isi hati Jalal. Mengingat itu, Jalal senyum-senyum sendiri...
Hamida, salima dan jiji angga sedang duduk dibalkon. hamida sedang merajut sweeter. Dia mengatakan dia merajut itu untuk cucunya kelak. Jiji angga memujinya dan mendoakan semoga terkabul. Salima mengatakan kalau keinginan hamida akan segera terwujud, karena dia melihat hubungan Jodha dan Jalal semakin dekat dan hubungan mereka sangat unik. Jodha datang. Mereka semua berdiri menyambutnya. Jodha mengikatkan benarng suci di tangan mereka. hamida berkata, "aku ragu-ragu saat mengirimmu pergi bersama Jalal, karena kau masih sakit, tapi melihat kedamaian di wajahmu aku senang. Apakah jalal banyak mengodamu?" Jodha menjawab, "tidak ami jaan. Dia sangat baik. yang mulia mendukung dan menjagaku selama dalam perjalanan...."
Hamida dan Salima saling pandang. Jodha tersipu malu. Jodha kemudian pamitan pada hamida dan berjalan pergi. Dalam perjalanan Jodha terpikir dan merasa heran sendiri karena setiap kali bicara tentang Jalal dia tersadar. Moti yang melihat Jodha melamun bertanya, ada apa Jodha? tapi Jodha hanya menjawab tidak ada apa-apa. Jodha memberikan nampan yang di bawanya pada Moti dan mengajaknya pergi ke tempat bakshi banu. Salima mengejar Jodha dan meminta dia bercerita tentang perjalanannya bersama Jalal. Jodah berkata kalau dia harus memberikan benang dulu pada Bakshi banu, setelah itu mereka bisa bicara. Salima bilang kalau Jodha tidak bisa bertemu dengan Bakshi karena Jalal melarang siapapun bertemu dan berbicara dengan Bakshi, dia sedang di hukum karena kejahatannya. Menemui bakshi banu dapat dianggap sebagai kejahatan karena melanggar perintah raja. Jodha keras kepala dan berkata dia siap menanggung akibatnya karena bakshi juga sudah datang berdoa untuknya ketika dia sedang kritis. Karena itu Jodha sangat ingin memasangkan benang suci itu di tanganya dan dia layak mendapatkannya. ~sinopsisjodhaakbar.blogspot.com~
Sinopsis Jodha Akbar episode 175. Di ruang sidang Jalal menceritakan pengalamannya selama melakukan perjalanan ke sikri di hadapan semua orang. Jalal bercerita tentang insiden perampokan yang terjadi di desa Tidal Ma. Jalal mengatakan kalau dia menikmati kesengangan, tetapi rakyatnya harus menderita karena ulah perampok-perampok itu. Yang menjadi pertanyaan Jalal adalah kenapa informasi seperti itu tidak sampai padanya? Maham angga tertunduk. Adham melamun seperti memikirkan sesuatu. Melihat Adham hanya diam, Jalal menyadarkannya dan memberinya tugas untuk mengumpulkan informasi dan menemukan solusi bagi permasalahn itu.
Ruqaiya berbaring di tempat tidurnya. Hoshiyar memijit kakinya. Ruq berkata kalau kakinya sakit dan semua ini karena Jodha, dia berjalan hanya karena Jodha. Ruq berkata kalau Jodha baru mengalami tragedi tapi dia masih kuat berjalan dan berlari selama perjalanan. Seorang pelayan memuji Jodha dengan mengatakan kalau itu adalah kualitas ratu Rajvanshi, mereka kuat karena tidak mminum hookah dan menjaga kesehatannya dengan baik. Ruq marah mendengarnya dan menendang pelayan itu di dada. Dia meminta Hoshiyar mengusir pelayan itu keluar. Hoshiyar memarahi pelayan itu sebelum kemudian mengusirnya. maham datang menemui Ruq, dan bertanya tentang perjalanannya. Ruq berkata kalau dia berhasil menjauhkan Jodha dari Jalal. Maham menyahut kalau Ruq hanya memisahkan mereka secara fisik, tapi jiwa keduanya semakin dekat. Kebersamaan mereka dapat trelihat dari cara berpikirnya, perkataannya, dan tatapan mata..."Ruq bertanya apa maksudnya. Maham mengatakan kalau Ruq mungkin tidak ingin membiarkan Jodha menjadi spesial dari biasa, tapi Jodha dengan cerdiknya telah berhasil membuat ruq menjadi biasa dari spesial. Jodha berhasil membuat Ruq menjadi orang biasa, memakai pakaian orang biasa, memakan makanan orang biasa dan melakukan pekerjaan yang di kerjakan oleh wanita bisa. Tak lama lagi, Jodha akan berhasil membuat ruq menjadi orang bisa dengan merebut posisinya. Maham meminta Ruq agar berhati-hati..... Sinopsis Jodha Akbar episode 176