Sinopsis Jodha Akbar episode 105 by Meysha Lestari. Jodha sedang berbicara dengan moti di kamarnya. Jodha terlihat begitu bahagia. Pada Moti Jodha berkata, "Moti, ibu mertuaku..dia seperti ibuku sendiri. Dia sangat merawatku. Dia bisa memberiku perhiasan dan pakaian. Tapi dia mengerti apa yang aku inginkan. Aku suka hadiah dari ibu dari semua hadiah yang aku terima." Tiba-tiba terdengar pengumuman kalau kaisar India Jalaludin Muhammad datang. Moti dan para pelayan segera meninggalkan Jodha. Jodha memberi salam.
Jalal menyuruh Pria yang memgiringinya meletakkan nampan di meja. Jalal berdiri di depan Jodha dan berkata, "aku minta maaf, Ratu Jodha. Aku terlambat memberimu hadiah. Sebenarnya, aku belum memutuskan hadiah apa untukmu." Jodha dengan tatapan menganggu seperti biasa bertanya, "kenapa? ini bukan pertama kali kau memberikan aku hadiah. Aku yakin kau sudah mendapatkan banyak masukan hadiah dari semua orang. Kenapa kau belum memutuskan hadiah apa untukku?" Jalal menjawab, "aku tahu. Apa kau suka atau tidak, itu bisa di lihat dari pertanyaanmu." Jodha merajuk, "kapan kau akan berhenti mengejekku?" Jalal menyahut, "itu sama seperti aku tidak melihat ada tilak di keningmu." Jalal tertawa dan Jodha terpana. lalu jalal berkata, "mari bicara tentang hadiahmu, setelah berpikir dengan keras aku membawakan hadiah ini untukmu. Aku yakin kau akan menyukainya."
Jalal menjelaskan, "setelah sekian lama, aku mulai tahu apa yang kau suka dan tidak kau suka. Aku yakin kau akan menyukainya." Jodha menantang, "bagaimana jika aku tidak suka?" Jalal menajwab cepat, "kalau begitu, orang bijak mengatakan, bahkan jika kau tidak menyukai hadiahnya, kau tetap harus menerimanya. Karena hadiahmu itu adalah niat tulus dari orang yang memberikannya." Jodha tersenyum dan berkata, "aku ragu akan niatmu. Tidak ada orang yang bisa menebak apa niatmu itu. Aku sudah mengerti jika kau itu tidak punya hati." Jalal menuduh, "jadi menurutmu aku memilih hadiah ini tanpa perasaan? Silahkan lihat saja! Kita akan bertemu lagi nanti di pesta, ratu Jodha." Jalal mengangguk pada Jodha lalu pergi.
Melihat Jalal pergi, Moti langsung bergegas masuk, mengambil nampan hadiah dari Jalal dan menyodorkannya pada Jodha, "lihatlah hadiah dari yang mulia." Jodha tidak tertarik untuk melihatnya. Dia menyuruh moti mengeluarkan hadiah itu dari kotaknya, "aku yakin itu pasti kalung. itu pasti!" Moti geleng-geleng tak percaya dengan sikap Jodha. lalu dia mengambil kotak hadiah dari Jalal dan membukanya. Moti terpana takjub, "Jodha..lihat ini, cantik sekali." Jodha jadi penasaran, dia mengambil kotak hadiah dari tangan moti dan melihat isinya, dia pun terpana tak percaya.
Dengan mata berbinar-binar dia berkata, "aku bahkan tidak membayangkan, jika yang mulia tahu apa yang sangat aku suka. Sejujurnya, aku sudah bilang padamu jika dia itu aneh sekali. Dia membuktikan jika aku sudah salah lagi. Aku pikir ibu yang akan memberikan aku hadiah ini. Tapi tidak ada hadiah yang paling berharga selain bulu merak untuk patung dewa krishna. Ini adalah hadiah terbaik yang pernah aku terima." Moti dengan tatapan mengoda berkata, "apa itu artinya Jodha, yang mulia tahu apa yang kau suka?" Jodha tersipu. Moti meletakan kotak hadiah kosong kembali ketenpatnya. Jodha segera menghampiri patung krishna, menganti bansuri dan bulu burung yang lama dengan hadiah dari Jalal. Moti menatap apa yang di lakukan Jodha dengan bahagia, dia berdoa dalam hati, "oh Kanha, semoga yang mulia dan Jodha selalu bersama-sama. "
Jodha terduduk dan menatap Jalal dengan sangat marah. Dalam hati Jodha mencaci Jalal, "dia megkhianati kepercayaanku. Yang mulia telah berbohong kepadaku. Dia mengambil keuntungan saat aku pingsan." Jalal juga terlihat sangat terpukul, dalam hati dia berkata, "Tapi aku tidak pernah meniduri Jodha. Kalau begitu kenapa dia bisa hamil. Tabib itu cukup terkenal, dia tidak akan berbohong. Apa artinya ratu Jodha bersama orang lain..." Ruqaiya terlihat terluka dan berpikir, "Jalal berbohong padaku. Dia bilang tidak meniduri Jodha malam itu."
Jodha berkata, "bagaimana aku bisa tenang, moti. Dia telah mengkhianatiku. Aku bangga dengan kenyataanya...jika aku mungkin tidak akan mencintai suamiku, tapi setidaknya dia memegang janjinya. Semuanya telah hancur, moti. Aku sudah hancur." Maoti mendekap Jodha di dadanya, "aku minta maaf, Jodha. Aku tidak tahu harus berkata apa. Setelah apa yang telah terjadi." Jodha juga mengatakan kalau dia sendiri tidak tahu harus berkata apa, "semua orang memberikan aku selamat dan memberkati aku. Tapi berkah mereka itu sepertinya sebuah kutukan bagiku. Seorang istri mengharapkan suaminya untuk menghormati dan melindungi harga dirinya. Tapi ini sangat menyakitkan bagi istri, saat suami merampas kehormatannya dan memaksa dia untuk menerima konsekuensinya. Moti, yang mulia terlah bercinta denganku tanpa persetujuanku. ~jodah menatap dan memegang perutnya~ Dan anak di dalam rahimku, bukan simbol dari cinta, tapi simbol dari suamiku yang telah merenggut kehormatanku."
Moti jongkok didepan Jodha, menatapnya dengan lembut dan berkata, "apapun yang terjadi, kau harus menerima kenyataan ini." Jodha dengan mata yang membara dengan amarah berkata kalau kenyataan itu seperti racun baginya, "ibu sangat bahagia. Tapi dengan racun yang ada dalam pikiranku ini, bagaimana aku bisa berputa-pura di depannya? Setelah mendengar berita ini, semua orang pasti merayakan, tapi bagaimana aku menghapuskan penderitaan yang ada di dalam hatiku? Kaisar terla menghancurkan harga diri dan martabatku. Dia telah mengkhianatiku, dia telah melanggar janjinya. Sekarang aku mengerti.. perbedaan antara Rajput dan rajvanshi. Moti...!" Moti kembali mendekap Jodha dan merusaha menenangkannya.
Sementara itu, di kamarnya Jalal sedang meredam kegeraman di hatinya. Dia berpikir dan berpikir, bagaimana hal ini bisa terjadi. Siapa yang berani berselingkuh dengan Jodha, "dia berani menkhianatiku dan seluruh kerajaan. Siapa ayah dari bayinya ratu Jodha? Siapa yang telah berani menikamku dari belakang?" Banya pertanyaan dberputar-putar di benak Jalal yang membuatnya tambah geram.
Sinopsis Jodha Akbar episode 105. Maham telah kembali dari perjalanannya. Adham menemui mahan dan bertanya, "apa kau sudah dengar, ibu? Jalal akan menjadi seorang ayah lagi. Terakhir kali kau menggunakan lakshi, untuk menghancurkan mimpinya sebelum berkembang. Ap ayang akan kau lakukan kali ini? Apa yang kau lakukan selama ziarah, ibu? Kau berdoa untuk apa? Sepertinya kau tidak berdoa untuk masa depan kita. Karena semua mimpi sekarang telah sirna, ibu!" Maham anga mengangkat tanganya menyuruh Ahdam diam, "aku harus berpikir dan aku akan mencari solusinya."
Adham meluapkan emosinya lagi, "apa yang akan kau lakukan, ibu? Kau sudah mengatakan kalau Jalal sebentar lagi akan kehilangan ketertarikannya pada Jodha. Kau bilang dia akan bosan tidak lama lagi. Apa yang terjadi dengan semua kata-kata itu? Tidak lama lagi, kita sudah tidak penting lagi nerada di sini. Kita akan menari diatas kegembiraannya ratu Jodha. Ratu Jodha akan melahirkan pewaris kaisar kerajaan ini. Dia akan menjadi Mariam uz Zamani. Kau dan aku akan tetap berada di tempat yang sama. Seorang pembantu dan pelayan. Sekarang kita harus menyembah dia sepanjang hidup kita. Kau selalu mengatakan padaku, Adham jangan cepat-cepat mengambil keputusan dan menunggu untuk waktu yang tepat. Apa gunanya menunggu, ibu? Sekarang Jalal akan mempunyai pewaris dari tahta Agra. Dan kita akan tetap menajdi pelayan." Maham tanpa perasaan berkata pada adham, "kalau kau berpikir seperti itu, kau akan menjadi pelayan seumur hidupmu. Dan kau akan menggunakan lidah dan idemu sebagai pelayan, "
Maham berdiri menatap adham, ada kegeraman di matanya saat menatap adha, "kau ingin menjadi kaisar, kau ingin mendapatkan tahta itu. Tapi aku tidak bisa membeli tahta itu di pasar dan memberikannya padamu agar kau senang. Aku memberitahumu hari ini, simpan di dalam pikiranmu. Jalal itu seperti kakak bagimu, karena aku yang membesarkan dia. Salah satu dari kalian harus menjadi pewaris tahta ini dan bukan kau orangnya. Dan kau bukan anggota kerajaan Babur atau keluarganya. Bahkan saat Jalal tidak memiliki anak sepanjang hidupnya, tidak akan mudah kau mendapatkan tahtanya. kau bisa mendapatkan tahta itu hanya jika kau memaksa untuk mendapatkan tahta itu. Dengan konspirasi atau dengan kekuatan. hakim mirza tidak akan lagi datang dari kabul. Ratu Ruqaiya dan Salima bisa menuntut tahta itu. Karena mereka berdua berasal dari keluarga kerajaan, adham. Tapi kau bukan. Kau itu terlalu bernafsu. Dan kau tidak punya kekuatan untuk melawan Jalal. Dan sekarang bukanlaj saatnya untuk berkonspirasi. Jadi aku meminta padamu adham, aku mohon dengarkan nasihatku. Biarkan aku yang berpikir."
Adham tersenyum mengejek dan berkata, "tidak ada gunanya berpikir sekarang, ibu. Kau tidak akan bisa merubah apa yang telah terjadi. Aku tahu aku tidak akan bisa merubah apa yang telah terjadi. Aku tidak bisa menghentikan arah panah yang sudah di tembakan, tapu aku bisa merubah targetnya. Tapi untuk itu, aku perlu berpikir. Saat sendirian, aku akan berpikir lebih baik. Jadi, aku memintamu untuk pergi dan biarkan aku sendiri, adham." Adham berdiri dan berkata, "pikirkan itu ibu, pikirkan itu! Aku sudah mengerti jika sepanjang hidupku aku akan menjadi budaknya jalal. kau teruslah berpikir!" Adham pergi meninggalkan Maham yang berteriak mengantar kepergiannya, "kau akan mendapatkan aspirasi, Adham. Kau tidak di takdirkan menjadi budaj seumur hidupmu!" Tapi adham tak memperdulikannya. Sepeninggal adham maham berpikir, "adham benar! Ratu Jodha tidak akan kehilangan posisinya sekarang. Ratu JOdha bermimpi akan mnejadi pendamping Jalal di singasananya. Aku harus melakukan sesuatu, janga sampai ramalan pelayan itu menjadi kenyataan. Ini pertama kalinya, rencanaku tidak berhasil." ~sinopsisjodhaakbar.blogspot.com~
Ruqaiya, dengarkan aku..." Tapi Ruqaiya dengan marah dan geram sudah beranjak pergi meninggalkan Jalal yang menatap kepergiannya tanpa bisa berbuat apa-apa. jalal berkata dalam hati, "Ratu Jodha bukan hanya mengejek kepercayaanku padanya. Tapi dia juga telah menghancurkan ikatan kepercayaan antara Ruqaiya dan aku. Aku tidak akan pernah memaafkan dia atau pria yang membantu dia. Tapi siapa pria itu sebenarnya?" Jalal melepas kegeraman yang menyelimuti dirinya dengan membanting vas bunga.... Sinopsis Jodha Akbar ep 106