loading...

Sinopsis Jodha Akbar episode 557 by Sally Diandra

Sinopsis Jodha Akbar episode 557 by Sally Diandra. Jodha sedang tertidur pulas di kamarnya tiba tiba Jodha gelisah dan terbangun dengan wajah ketakutan sambil berteriak lantang “Yang Muliiiaaaa !!!” Jodha terbangun dengan nafas terengah engah, Moti segera menghampiri Jodha begitu mendengar teriakan Jodha yang begitu kencang “Ada apa, Jodha ?”, “Moti, aku bermimpi buruk lagi” ujar Jodha gelisah “Semuanya baik baik saja, Jodha”, “Tapi aku melihat dalam mimpiku kalau Yang Mulia tidak bisa bernafas dan dia berteriak meminta tolong, tapi tidak ada seorangpun yang menolongnya padahal saat itu ada beberapa orang di sekitarnya, aku menduga kalau ada sesuatu yang tidak beres yang terjadi padanya, ini sudah sangat lama sekali dan dia tidak juga membalas suratku, aku yakin ada sesuatu yang terjadi padanya” ujar Jodha gelisah

Murad sedang bertemu dengan anak buahnya di suatu tempat yang tersembunyi “Paling tidak seharusnya ada 15 orang yang mati dan itu harus seperti serangan binatang buas yang membunuh mereka, kita harus meredakan para prajurit ini maka Yang Mulia paling tidak akan mendapatkan pertolongan tepat pada saat yang dibutuhkan, kamu akan menghadapi konsekwensi yang sama,Yang Mulia, kami akan membunuhmu secara perlahan lahan” ujar Murad geram

Di ruang sidang Dewan - E - Khaas, semua anggota kerajaan berkumpul disana atas undangan Hamida “Aku memang sengaja mengundang kalian semua disini untuk suatu tujuan, hari ini telah lebih dari sebulan Yang Mulia tidak ada disini dan banyak masalah politik yang membutuhkan sebuah solusi, harus ada seseorang yang mengambil alih dalam hal ini” ujar Hamida, semua yang berkumpul disana mendengarkan dengan seksama “Anda benar, Mariam Makani ,,, lalu menurutmu siapa yang seharusnya mengambil tampuk kepemimpinan untuk sementara waktu ?” ujar Todar Mal, semua orang menunggunya dengan cemas, sementara Murad sudah percaya diri kalau neneknya akan menyebut namanya sebagai pengganti Jalal “Hanya ada satu orang yang pantas yang bisa duduk di tahta ini selama Yang Mulia tidak ada disini, dan itu adalah Ratu Jodha !” semua orang tersenyum mendengarnya kecuali Rukayah dan Murad, Rahim sendiri juga merasa takjub mendengarnya “Ratu Jodha selalu memenuhi tanggung jawabnya dengan baik, jadi selama Yang Mulia belum kembali, Ratu Jodha mempuyai hak untuk semua mengatur semuanya” Murad merasa tidak suka dan kesal dengan keputusan neneknya

“Ini sudah beberapa hari sejak Yang Mulia tidak mengirimkan kabar beritanya” ujar Jodha cemas “Mungkin Yang Mulia menetapkan diri untuk tinggal disana ?” Jodha tidak menggubris ucapan Rukayah “Aku telah mengirimkan sebuah surat tapi dia tidak memberikan respon apapun, jika kita tidak mendengar kabar apapun darinya maka kita akan mengambil beberapa tindakan” ujar Jodha lagi

JA logo 100Di tengah hutan, di dalam tenda Jalal, Jalal terbangun “Bagaimana perasaanmu sekarang, Yang Mulia ?” Maan Singh langsung menghampiri Jalal begitu Jalal terbangun “Aku merasa sangat lelah” ujar Jalal “Kamu tidak bisa pergi untuk Yatra saat ini, Yang Mulia ,,, aku seharusnya pergi dan mencari seorang tabib untukmu, Yang Mulia” ujar Birbal cemas “Sepertinya ada yang tidak beres, para prajuritku mati sekarat kemudian aku jatuh sakit” Birbal menyetujui ucapan Jalal “Iya, sepertinya ada yang tidak beres disini”, “Aku akan memenggal kepala semua orang yang ingin mencoba menghentikan aku !” ujar Jalal geram “Sekarang bukan saat yang tepat, para prajurit kita sedang sekarat satu per satu dan prajurit mereka semakin bertambah sedangkan kondisimu juga belum membaik” ujar Abu Fazal “Dia benar Yang Mulia ,,, kita harus menunggu saat yang tepat dan aku akan mengabarkan mengenai hal ini ke Agra” Jalal menggeleng lemah “Itu percuma saja, tidak ada surat balas apapun dari Agra, itu berarti surat surat kita tidak pernah sampai” ujar Jalal gusar

Murad kembali mengadakan pertemuan dengan orang kepercayaannya “Ratu Jodha telah mengatur semuanya, dia telah mengambil kontrol istana sekarang” ujar Murad kesal “Inilah saat yang tepat, pangeran ,,, Yang Mulia sudah tertangkap dan pangeran Salim sedang tidak ada disini”, “Aku tidak memiliki dukungan disini, karena mereka lebih memilih Ratu Jodha” ujar Murad “Kamu harus bekerja untuk mendapatkan tahta kerajaan, pangeran ,,, kamu lebih baik melakukannya karena itu sudah di putuskan” ujar orang kepercayaan Murad

Di tengah hutan di tenda Jalal “Tidak ada surat apapun untuk Yang Mulia” Jalal semakin cemas “Aku akan menulis sebuah surat untuk Ratu Jodha, mereka tidak akan menghentikannya karena surat itu untuk istriku sendiri dan dia akan mengerti apa yang aku katakan” ujar Jalal

Di istana Agra, di kamar Rukayah, Rukayah sedang menikmati hookahnya ketika Hoshiyar menemuinya “Ratu Rukayah, kamu meminta aku untuk memberikan surat Yang Mulia padamu, nah ini dia suratnya” Rukayah menyeringai senang dan langsung membaca surat Jalal yang dikirimkan untuk Jodha, ketika Rukayah membacanya rupanya Jalal hanya mengirimkan sebuah puisi untuk Jodha “Cinta Jalal memang hanya untuk Jodha tapi kali ini surat suratnya tidak akan diterima oleh Jodha !” Rukayah tertawa terbahak bahak sambil membakar surat Jalal

Jodha sedang melakukan pooja dan nyanyian Bajhan untuk Dewa Khrisna dikamarnya, Moti menemani Jodha sambil duduk bersimpuh di lantai, ketika Jodha sudah selesai melakukan pooja, Jodha berdoa pada Dewa Khrisna “Yaaa Kahnaa, tolong jaga Yang Mulia, lindungilah dia” tepat pada saat itu angin bertiup sangat kencang dan hendak memadamkan lampu diya di kuil Dewa Khrisna “Moti, tolong tutup jendelanya, anginnya bertiup kencang sekali” Moti segera berlari kearah jendela dan langsung menutup jendela tersebut

Di ruang utama di Hareem, Jodha sedang berbincang bincang dengan Hamida dan Salima “Ibu, aku ingin pergi ke tempat Yang Mulai sendirian”, “Tidak ! Ibu tidak akan membiarkan kamu pergi sendirian kesana” ujar Hamida cemas “Ratu Salima aku mohon, katakan pada ibu kalau aku akan mengurus semuanya” Salima tersenyum “Ibu benar, Ratu Jodha ,,, nyawa Yang Mulia saja sedang dalam keadaan bahaya, kami khawatir dengan nyawamu juga” Jodha mulai gusar mendengar ucapan Salima “Aku tidak akan memaafkan diriku jika terjadi sesuatu padanya” ujar Jodha lagi “Kalau begitu bawalah beberapa prajurit bersamamu, Jodha” pinta Hamida “Mereka nanti akan curiga begitu melihat ada prajurit yang datang, ibu ,,, kami harus menyamar, bisa bisa mereka akan menyakiti Yang Mulia atau mungkin semua ini salah karena ternyata Yang Mulia baik baik saja disana” Jodha mencoba menghibur dirinya sendiri yang gelisah “Jika ada yang menyakiti Jalal bagaimana ?”, “Aku akan mengabari, ibu ,,, aku akan mengurus semuanya” ujar Jodha lagi, saat itu Rukayah menghampiri mereka “Aku ingat ketika dia mengalahkan pasukan Abu Mali” ujar Rukayah “Tapi tetap saja Jodha tidak bisa pergi sendirian” ujar Hamida tegas “Aku pikir Rahim seharusnya pergi menemaninya, ibu” Hamida setuju dengan usul Salima “Iya, betul ,,, aku setuju Rahim akan menemani kamu”, “Baiklah kalau begitu” ujar Jodha lega “Lalu bagaimana dengan tanggung jawab mengurusi bisnis rempah rempah yang kamu tinggalkan ini ?” saat itu Rukayah sudah merasa senang karena Jodha pasti akan memilihnya “Ratu Salima akan mengurusi semuanya, ibu” Salima mengangguk menerima tanggung jawab dari Jodha, sementara Rukayah tidak senang mendengarnya “Moti, kita harus bersiap siap, kita akan menyamar nanti” Moti menganggukkan kepalanya

Jodha memulai perjalanannya bersama rombongannya, saat itu Jodha menyamar sebagai orang Rajvanshi yang sedang dalam perjalanannya dengan gerobak, sementara Rahim menunggang kuda diiringi beberapa pelayan “Rahim, aku ingin sampai di sana secepat mungkin” ujar Jodha “Baik, ibu” kemudian mereka melanjutkan perjalanan

Di tengah hutan di tenda Jalal, Maan Singh menemui Jalal “Yang Mulia, kita harus menunjukkan pada mereka kekuatan kita” ujar Maan Singh “Aku merasa sepertinya ada seseorang dari pihakku ynag menolong mereka, itulah mengapa mereka mempermainkan aku, apakah Ratu Jodha memberikan respon ?”, “Tidak, Yang Mulia ,,, tidak ada surat apapun dari Ratu Jodha” Jalal semakin geram “Jadi mereka tidak membiarkan suratku terkirim rupanya ? Ratu Jodha pasti akan mengirimkan bala bantuan, apakah Ratu Jodha baik baik saja ?” ujar Jalal cemas “Dia pasti bisa menjaga dirinya sendiri, Yang Mulia” hibur Maan Singh “Tidak ada yang bisa meragukan dirinya, aku ingin tahu siapa itu penghianatnya !” ujar Jalal geram.  Sinopsis Jodha Akbar episode 558 by Sally Diandra.

Bagikan :
Back To Top