Sinopsis Jodha Akbar episode 427 by Sally Diandra. Siang itu Salim dan Anarkali mendatangi dinding untuk mengikatkan tali suci mereka masing masing didinding tersebut, lagu Rabba is pyar mein pun terdengar, mereka berada pada sisi yang berseberangan, Anarkali mulai meninggalkan tempat tersebut, dia melihat bala tentara Mughal sedang memberikan hadiah untuk para fakir miskin beruapa pakaian dan makanan “Mengapa mereka ada disini ?” bathin Anarkali dalam hati, kemudian Anarkali bertanya pada salah satu prajurit, menurut prajurit tersebut bahwa hari ini adalah pernikahan Qutub, Anarkali sangat terkejut kemudian melihat ke dalam Dargah kembali “Qutub melangsungkan pernikahan disini ? seharusnya aku melihatnya untuk yang terakhir kali, tapi aku tidak bisa menemuinya, dia tidak datang menemuiku jadi aku tidak akan menemuinya sekarang” namun kemudian Anarkali merenungkan kembali “Sebenarnya aku tidak ingin datang ke acaranya, tapi Allah ingin aku bertemu dengannya, itulah mengapa Dia mengirim aku kesini, aku akan bertemu dengannya” kemudian Anarkali mendatangi tempat penyelenggaraan pernikahan dan melihat sang Imam bertanya pada pengantin pria untuk melangsungkan ijab qobul, sang pengantinpun mengangguk “Ya, saya terima dia menjadi istri saya” Anarkali terkejut melihat Qutub menikah didepan matanya, ijab qobul telah dilaksanakan, Qutub saat itu menggunakan bunga sehra yang menutupi wajahnya sehingga wajahnya tidak terlihat, Anarkali langsung keluar dari tempat pernikahan tersebut dan menangis sejadi jadinya, Anarkali teringat bagaimana dulu dia bertemu dengan Qutub, bagaimana dia menyelematkan nyawanya, ketika mereka menghabiskan waktu berdua didalam hutan, Anarkali terus menangis, lagu Rabba is pyar mein kembali terdengar, Anarkali berdoa pada Allah “Ya Khudaa ketika aku akhirnya pergi menjauh dari Qutub, mengapa kamu malah membuat aku melihat Qutub disini” tepat pada saat itu Jodha datang ketempat tersebut dan melihat Anarkali yang sedang menangis, kemudian Jodha meletakkan tangannya dibahu Anarkali, Anarkali menatap kearah Jodha dan dia mengingat bahwa itu adalah Jodha, Anarkali memberikan salam pada Jodha “Kenapa kamu menangis ? aku tidak tahu siapa kamu tapi aku bisa melihat kamu sedang menderita, kehidupan itu memiliki segalanya, kebahagiaan, kesedihan dan lain sebagainya begitu juga dengan penderitaan, kita tidak seharusnya menyalahkan Tuhan untuk itu, disini banyak orang yang datang untuk berdoa pada Tuhan, kamu juga harus berdoa dan penderitaanmu akan lenyap karena ketika kamu berdoa dari hati yang paling dalam, Dargah tidak akan mengecewakanmu, aku harap apapun yang kamu harapkan, kamu akan berdoa disini dan akan mendapatkannya” Jodha kemudian membelai wajah Anarkali dan memberikannya sebuah ladu kemudian berlalu dari sana. Saat itu Anarkali juga akan meninggalkan tempat tersebut tapi tiba tiba dia terkejut melihat Salim ada disana “Kalau Qutub ada disini lalu siapa itu tadi yang melangsungkan pernikahan ?” Anarkali terkejut ketika melihat Qutub yang asli yang sedang melangsungkan pernikahan dan Salim yang dianggapnya sebagai Qutub “Jadi Qutub (yang sebenarnya Salim) tidak menikah dan itu Salim lah yang menikah, Mariam Uz Zamani memang benar, doanya akan dikabulkan disini, Anarkali langsung mendekati Salim dan memeluknya erat, Salim langsung terkejut dan marah lagu Rabba is pyar main pun terdengar kembali “Syukurlah aku bisa bertemu kamu kembali, aku sangat takut ketika mendengar bahwa kamu akan menikah tapi sekarang aku bahagia” Salim langsung mendorong Anarkali dan menatapnya marah “Ada apa Qutub ?” Anarkali terkejut dengan perlakuan Salim yang begitu kasar padanya “Jaga sikapmu !” , “Kenapa kamu kasar sekali sama aku ?” tiba tiba salah satu prajurit bertanya pada Anarkali “Apa kamu ini gadis yang nggak waras ? dia ini calon pewaris tahta kerajaan, pangeran Salim” , “Kamu tidak tahu bagaimana caranya bersikap padanya !” Anarkali kaget “Dia ini Qutub temanku” , “Dia benar benar gadis yang nggak waras, memanggil aku Qutub !” saat itu Haidar datang kesana dan ikut mencampuri pembicaraan mereka “Kamu tidak tahu bagaimana caranya bersikap !”, “Qutub, kamu pasti hanya bercanda, kamu ingat dulu kita sering ngobrol tentang keluarga kerajaan bahwa mereka tidak punya sopan santun, mereka egois, aku tidak suka dengan mereka, aku benci mereka, mereka emosian”, “Cukup !! kamu memanggil calon pewaris tahta kerajaan pangeran Salim orang yang egois !” Anarkali melihat pakaian yang dikenakan oleh Salim dan Anarkali sangat kaget “Ini tidak mungkin ! kamu pasti bukan Salim” , “Kamu benar benar gila!” ujar Salim sambil menggeret Anarkali keluar dari sana, Haidar tersenyum sinis. Salim membawa Anarkali ke pojok ruangan “Ya ! aku ini pangeran Salim, pewaris tahta kerajaan, aku bisa menghukummu saat ini juga untuk membunuhmu tapi aku akan memberikan kesempatan padamu agar kamu meninggalkan tempat ini !” Anarkali masih terkejut, sementara Haidar mendengarkan pembicaraan mereka “Jadi kamu adalah pangeran Salim ?” , “Ya ! aku adalah Salim yang harus berpisah dari kedua orangtuanya karena kamu, aku adalah Salim yang sama yang diserang oleh para pengkhianat karena ayah kamu juga seorang pengkhianat”, “Jadi kamu berbohong sama aku” , “Kamu yang berbohong sama aku bahwa kamu adalah Anarkali, aku tahu kenapa kamu berbohong, kamu tahu kalau aku tidak suka pada seorang gadis yang menganggap aku adalah Salim pewaris tahta kerajaan jadi kamu merubah identitasmu dan menunjukkan kalau kamu tidak suka pada keluarga kerajaan maka aku bisa menyukai kamu !” , “Aku tidak tahu kalau kamu itu Salim”, “Ya mungkin saja tapi kenyataannya adalah aku benci Nadira ! kamu adalah orang yang paling aku benci didunia ini !” Anarkali benar benar kaget, Salim mendekatkan Anarkali kearahnya “Kamu telah melukai aku ketika aku masih kecil dan menyakiti aku dimasa mudaku sekarang juga, aku tidak tahu bagaimana aku bisa mencintai kamu, aku tidak tahu mengapa aku suka padamu, aku pikir aku tertarik padamu makanya aku mencintai kamu tapi aku membenci kamu ! kamu bersandiwara seperti seorang putri untuk menarik aku” , “Aku tidak tahu kalau kamu adalah Salim” , “Tapi sekarang kamu tahu kalau aku sangat membencimu ! aku bahkan akan menghabiskan kebencianku untuk gadis murahan seperti kamu !” Salim kemudian mendorong Anarkali kedinding “Pergi kamu dari sini ! pergiiiii !!!!” , “Meskipun kebencianku tidak begitu murahnya, aku akan menghabiskannya untuk orang yang rendah seperti kamu, kamu telah berbohong padaku, kamu tidak mengungkap indentitasmu yang sebenarnya, aku telah meninggalkan rumahku demi kamu, aku tidak bisa menjadi siapa siapa yang aku inginkan, karena kamu yang pertama kali mengubah namaku dan sekarang impianku” , Cuuukuppp ! karena kamu kehidupanku hancur ! sejak masih anak anak aku sudah menderita, itu semua karena kamu ! tapi cukup sudah sekarang giliranmu, aku akan menghukummu bahkan kamu akan meminta kematianmu sendiri tapi kamu tidak akan bisa mati begitu saja, banyak orang mengatakan bahwa aku lahir untuk cinta tapi sejarah akan mencatat tentang kebencianku padamu !”
Sementara itu di tempat Shagnui Bai “Langit sepertinya menandakan akan segera turun hujan , ini bisa jadi hujan cinta atau hujan kebencian, sejarah akan melihat dua nama yang baru Salim dan Anarkali, hahahahahaha …. ” ujar Shagnui Bai sambil tertawa terbahak bahak sambil menatap langit
Salim dan Anarkali masih berada di Dargah. Mereka berdua meninggalkan tempat tersebut dengan arah yang berlawanan dengan kebencian di wajah mereka.
Dikamar Salim, Salim teringat kembali dengan pertemuannya dengan Anarkali barusan dan bagaimana ketika dulu masih anak anak ketika Anarkali mengeluh pada Jalal tentang Salim yang menyakiti Qadir dan bagaimana Salim mendapat hukuman, Salim melihat wajah Anarkali dicerminnya “Kenapa kamu tidak bisa pergi dari pikiranku ? aku benci kamu !” Salim langsung memecahkan cermin tersebut dan mulai minum anggur, di mengingat kata kata Anarkali di Dargah “Tidaakkk !!! tidaaakkkk !!!!” Salim berteriak sekeras mungkin, Haidar langsung menemui Salim “Salim, kamu baik baik saja ?” , “Aku ingin menghancurkan dia !” , “Gadis yang bernama Nadira itu ? aku sebagai saudaramu tau kalau kamu sedang menderita” , “Aku sangat ingin menghancurkan gadis itu !” , “ Sebegitu bencinya kamu padanya ? untuk apa aku kalau begitu ?” , “Aku ingin melihat dia merasakan penderitaan yang sama seperti yang aku lalui selama ini” , “Itu akan terjadi Salim” ujar Haidar sambil memberikan Salim minuman anggur lagi “Aku akan menghancurkan Nadira, jangan khawatir … serahkan semuanya padaku !” kemudian Salim meminum lagi “Aku tidak ingin melihat wajahnya, agar dia tidak seharusnya menunjukkan wajahnya pada semua orang !” , “Ini akan terjadi, Salim” ujar Haidar. Sinopsis Jodha Akbar episode 428 by Sally Diandra